Share

S2 BAB 93 : Memaafkan

Shanti meneguk ludah dengan alot. Ia langsung melirik ke arah sang ibu yang juga sama terlihat pucatnya.

“Ma-mas…” Shanti berbisik lirih, sungguh lemas.

Ia tahu, acara pernikahannya ini kemungkinan akan terjadi keributan.

“Tenanglah. Aku di sini,” Fathan balas berbisik. Ia menggenggam tangan Shanti yang terasa dingin dan berkeringat.

Shanti memaksakan diri mengangguk. Ia tidak ada pilihan lain, selain mempercayakannya pada Fathan.

Tidak banyak kegaduhan yang terjadi, karena yang hadir di sana adalah orang-orang yang memiliki adab dan etika sangat baik.

Semua mata tertuju pada pria paruh baya yang mengenakan kemeja krem bergaris vertikal dan celana kain berwarna coklat tua.

Ia berjalan pelan dengan tatapan lurus ke arah meja dengan Shanti dan Fathan duduk di baliknya, bersisian.

Shanti melihat Shaddam berdiri dengan tangan terkepal. Tentu adik lelakinya itu tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status