Istri Kecil, Tuan Aras!

Istri Kecil, Tuan Aras!

last updateLast Updated : 2025-11-16
By:  PrinccesShaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
7views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Uang di kartu debit ini adalah bayaran mu semalam. Sekarang kita impas. Selamat tinggal, Tuan Aras!" Wajah Aras langsung menggelap sempurna. "Teresa!" Teriak Aras marah, menembus udara dan menggemparkan seluruh bangunan. 'Apa dia pikir tubuhnya bisa dijual? Beraninya Teresa menggunakan uang untuk menghinanya!' Kedua tangan Aras mengepal sampai buku-buku jarinya memutih. "Teresa, sebaiknya kau berdoa supaya aku tidak menangkapmu!"

View More

Chapter 1

Malam Pembalasan Teresa

"Mari kita becerai."

Pria berwibawa tapi angkuh itu menatap wanita mungil di hadapannya tanpa emosi.

"Aku yang akan membayar tunjangannya," Katanya acuh tak acuh. "Kalau kau membutuhkan uang, pekerjaan, ataupun dokter untuk ibumu, aku akan menyediakannya."

Teresa menahan air matanya mati-matian.

Cintanya yang begitu dalam telah menyebakan rasa rendah diri yang luar biasa. Semuanya berawal dari tunangan suaminya yang melarikan diri sehari sebelum pernikahan mereka.

Aras Yohan-Pria yang saat ini menjadi suami Teresa. Seorang pria berpengaruh yang memimpin perusahaan raksasa di kota mereka.

Saat itu mereka terpaksa mencari pengantin pengganti untuk memenuhi hasrat paparazi dan media yang kelaparan. Dan keluarganya memilih Teresa untuk menjadi pengantin pengganti.

Aras percaya bahwa Teresa dengan sukarela menjadi Nyonya Yohan yang terkenal karena uang. Tetapi, satu hal yang dia tidak tahu, bahwa Teresa setuju menikah karena ingin menghabiskan hidupnya untuk mencintai pria itu. Dan pria itu tidak pernah tahu bahwa wanita itu mencintai dirinya.

"Aku tidak menikahimu karena uang." Teresa berbisik.

Jika ada dua orang asing yang tidak mengenal satu sama lain dan kemudian mereka menikah, alasan apa yang bisa membuat mereka menikah selain uang? begitulah yang Aras percayai selama ini.

"Kesabaranku semakin menipis. Kalau tidak ada hal lain yang ingin kau bicarakan, aku akan mengatur jadwal pengacaraku untuk bertemu denganmu dan membawa dokumen perceraian." Pria itu menyesap kopi terakhirnya, sebelum meletakkan cangkirnya di atas meja dan berbalik menuju ke lantai atas.

Mata Teresa tertuju pada cangkir kopi itu wajahnya yang pemalu tiba-tiba menjadi penuh dendam.

Dalam dua kehidupan dia mencintai Aras, tapi cintanya tidak pernah berbalas. Tapi, kali ini dia akan berubah menjadi Teresa yang bukan seorang budak cinta lagi.

Setengah jam kemudian...

Di lantai atas.

"Suamiku!" Teresa memanggil Aras dengan lemah lembut, berdiri dengan sopan di ambang pintu ruang kerja.

Aras yang sedang menatap dokumen di tangannya terkejut mendengar panggilan 'Suamiku' dan spontan dia mendongak, menatap tajam ke arah Teresa.

Dari awal pernikahan mereka, Aras sudah melarang Teresa untuk memanggilnya seperti itu. Dan selama ini pula, Teresa selalu mematuhi perintah itu. Aras tidak pernah membayangkan bahwa Teresa akan menjadi senekat itu karena perceraian mereka.

"Ada apa?" Jawab Aras ketus.

"Aku akan menyetujui perceraian kita." Kata Rose tiba-tiba. "Aku tidak menginginkan uang ataupun rumah. Tapi aku menginginkan seorang anak." lanjutnya, membuat kedua mata Aras membelalak terkejut.

"Hhhhh, rupanya kau semakin nekat." Gumam Aras dengan senyum miring. "Kau dan aku? Jangan pernah berharap." Lanjutnya meludah jijik.

Teresa tetap diam. Diam-diam dia justru menghitung waktu yang telah berlalu dan dosis yang dia gunakan di dalam kopi tadi seharusnya mulai bekerja.

"Sepertinya sebentar lagi." Gumam teresa dalam hati, sedikit gugup.

"Lagipula, kita adalah suami istri, jika semua ini akan berakhir, aku rasa aku berhak mendapatkan sesuatu!" Teresa menajamkan pandangannya dan menegakkan punggunya.

Sikapnya yang pemalu tiba-tiba menghilang dan berganti penuh percaya diri.

Aras mengangkat alisnya.

'Akhirnya... rubah kecil ini menunjukkan kulit domba aslinya.'

"Teresa, jangan main-main denganku. Aku jamin tunjangan itu akan memuaskanmu. Kalau kau terlalu rakus, kau justru tidak akan mendapatkan apa-pun."

"Ini bukan soal uang." Potong Teresa menegaskan. "Tapi, aku memerlukan sesuatu dari tubuhmu. Sesuatu yang tidak pernah aku dapatkan selama pernikahan kita."

"Apa?!"

Aras mendelik tanpa sadar, kesabarannya semakin habis. Dan saat itu juga, tubuhnya tiba-tiba memanas.

"Teresa, kau! Kau berani memberikan aku obat?" Teriaknya menggelegar marah.

Aras seketika mengerti maksud Teresa tadi, dan wajah tampannya yang marah tiba-tiba berubah  mencair.

Sementara Teresa tetap terlihat tenang, dan tidak mengatakan apapun. Dia tidak mengiyakan atau menyangkal, dia hanya menunggu dengan sabar reaksi tubuh Aras. Kemudian, setelah beberapa saat melihat Aras yang mulai tidak bisa menahan hasratnya, Teresa menyunggingkan senyum tipis dan perlahan melepaskan pakaiannya tanpa menyisakkan sehelai benang pun.

Pelan namun pasti, Teresa berjalan ke arah Aras dan bersandar di dekat tubuhnya.

Tentu saja Aras ingin menolak, tetapi tidak bisa karena pengaruh obat di tubuhya.

"Sialan!" Umpat Aras dalam hati, tidak bisa mengendalikan tubuhnya lagi dan menarik Teresa ke dalam pelukannya.

Iblis yang tersegel di dalam tubuhnya berteriak untuk membawanya keluar dari lembah gelap ke puncak langit ke tujuh.

Dan akhirnya mereka berbagi malam penuh gairah bersama.

___

"Ugh.."

Di tempat tidur, Aras membuka matanya yang kabur. Wajah tampannya memancarkan pesona yang luar biasa.

Sekelebat bayangan tadi malam antara diri nya dan Teresa ,terus membanjiri pikirannya sesaat setelah Aras duduk.

Aras membuka selimutnya dan melihat beberapa tetes darah berwarna merah mengotori seprei putihnya. Dan harus Aras akui, Teresa semalam begitu memabukkan.

Tapi, setelah sadar. Rona kemarahan menyebar di wajahnya.

'Sial! Dia telah di permainkan?'

Aras bangun dan beranjak, Kakinya yang ramping dan proporsional menginjak lantai. Saat dia mengenakan jubah mandi, secara tidak sengaja dia menjatuhkan sesuatu dari meja samping tempat tidur ke lantai.

Aras membungkuk untuk mengambilnya. Itu adalah kartu debit dan sebuah kertas catatan kecil dengan tulisan yang indah.

"Uang di kartu debit ini adalah bayaran mu semalam. Sekarang kita impas. Selamat tinggal, Tuan Aras!"

Wajah Aras langsung menggelap sempurna.

"Teresa!" Teriak Aras marah, menembus udara dan menggemparkan seluruh bangunan.

'Apa dia pikir tubuhnya bisa dijual? Beraninya Teresa menggunakan uang untuk menghinanya!'

Kedua tangan Aras mengepal sampai buku-buku jarinya memutih.

"Teresa, sebaiknya kau berdoa supaya aku tidak menangkapmu!"

___

Satu bulan kemudian, di rumah kontrakan yang terpencil di Selatan kota. Teresa justru sedang berbaring santai di atas sofa, sambil menggigit apel di tangannya dan menatap kearah layar televisi.

Di layar itu, pembaca berita acara memegang foto hitam putih Teresa dan mengumumkan dengan nada panik.

"Nyonya Teresa dari Keluara Yohan melarikan diri beberapa hari lalu. Tidak ada kamera pemantau yang bisa memantau keberadaannya saat ini. Bahkan tidak di temukan tanda-tanda Nyonya Teresa bemalam di hotel manapun di kota. Jika ada yang tahu atau informasi keberadaannya, tolong hubungi nomor di bawah ini. Dan bagi siapapun yang bisa memberitahukan keberadaannya akan di berikan hadiah sebesar satu juta dollar!"

Teresa dengan marah melemparkan sisa apel ke arah televisinya.

"Aku belum mati!" Kata Teresa marah. "Apa maksud semua ini, Aras? Kenapa kau menggunakan foto hitam putih pemakaman untuk memberitakan orang hilang?" Kesal Teresa tidak habis pikir dengan Aras.

Tapi sedetik kemudian Teresa justru tertawa tebahak-bahak. "Jika kau ingin mencoba menangkapku, cobalah lagi di kehidupan yang lain!"

Teresa berkata dengan percaya diri sambil membelai wajahnya yang sangat berbeda dari potret pemakaman yang penyiar berita itu pegang.

Yang Aras tahu tentang dirinya hanyalah dia adalah anak di luar nikah dan di besarkan di desa pegunungan terpencil. Sepanjang waktu, keluarganya selalu mempelakukannya sebagai gadis yang tidak berguna.

Tapi yang dia tidak tahu adalah bahwa Teresa telah hidup di dua kehidupan.

Di kehidupan yang sebelumnya, Teresa di kenal sebagai Rose Severe, seorang mahasiswa teladan dan anak gadis tertua dari keluarga Severe, salah satu dari empat keluarga bangsawan di kota Melces. Bukan hanya murid berbakat dari sekolah, tetapi dia juga terlahir dari keluarga kaya dan memiliki berbagai keterampilan yang cocok menjadikannya sebagai ratu di keluarga kaya.

Selain itu, dia memiliki keahlian merias wajah dari kehidupan sebelumnya yang sangat sempurna, yang menjadikannya bisa menyamar sebagai siapa saja.

Itu juga yang dia lakukan sebelum meninggalkan kediaman Aras, dia melakukan penyamaran dengan hati-hati menghindari semua kamera pegintai di sekitar kediaman keluarga Yohan.

Kenapa harus membuat Aras mudah untuk menemukannya?

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status