Share

DELAPAN PULUH

Vivi menguap lebar di dalam mobil, Reza benar-benar melarangnya masuk ke dalam gedung. Arka dan kakaknya yang pilot menemani Reza dengan helikopter. Nina sedang memburu deadline dan Vivi selalu mengantuk.

"Suamiku tidak akan mengantuk di dalam gedung kan?" tanya Vivi yang teringat dengan gejala absurd suaminya.

"Tadi kan dia minum kopi banyak biar gak ngantuk," jawab Nina.

Vivi merebahkan badannya. "Aku mau tidur, bangunkan aku kalau sudah selesai."

"Ya." Angguk Nina tanpa melihat Vivi.

Sementara di dalam gedung, semua orang menunggu pengumuman resmi dari Reza sang pilar bisnis di bidang hospitality.

Helikopter muncul di atas kepala Reza di jarak aman lalu menyebarkan kertas ke segala arah dengan bantuan baling-baling helikopter.

Semua orang menangkap kertas itu kecuali Almira dan Krisna yang berdiri tidak jauh dari Reza dan berusaha berlindung dari kibasan angin helikopter.

"A- apa ini?!" teriak ayah Almira.

Krisna yang penasaran, memungut salah satu kertas di dekat kakinya. "Tes DNA
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status