Share

TIGA PULUH EMPAT

"Ibu dengar, kamu menekan Krisna untuk mengembalikan suntikan modal secepatnya."

"Itu hal biasa bu, hutang bank saja harus dibayar."

"Tapi dia putra kamu."

"Karena dia putraku, maka aku harus mendidiknya dengan baik."

Ibu Reza menghela napas lega. "Syukurlah, ibu kira kamu sudah tidak peduli dengan cucu-cucu ibu."

Reza mengambil ayam untuk Vivi. "Makan ini, protein juga bagus untuk tubuhmu. Jangan hanya makan sayur."

Vivi melirik Reza yang duduk di sampingnya. "Terima kasih."

Untuk menghormati yang lebih tua, Reza membiarkan ibunya duduk di kursi kepala keluarga sedangkan dirinya duduk di sebelah kanan meja panjang, Vivi yang dulu duduk berseberangan, sekarang duduk di sebelah Reza.

Ibu Reza yang melihat interaksi itu, meletakan sendok di tangannya. "Bawa istri dan anak-anakmu ke rumah utama."

"Tidak."

"Putraku, kamu berencana menikahi Vivi yang dulunya calon menantu pewaris keluarga kita. Sekarang kamu bawa Vivi masuk ke dalam rumah utama sementara istri siri dan anak-anakmu tidak bi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status