Istri Kesayangan Om Duda

Istri Kesayangan Om Duda

last updateLast Updated : 2025-05-24
By:  DinDin Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
39Chapters
192views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Bagaimana jadinya jika masih sempoyongan tiba tiba jadi pengantin wanita?, ulah siapa kalau bukan Om duda bernama Dani Alves. Pernikahan tanpa persetujuan gadis muda Sun Shanne si pemabuk mengantarkan pada kehidupan yang tidak terduga baginya. Dari pernikahan terpaksa malah dicintai secara ugal ugalan. Dengan latar belakang keduanya yang berlawanan kira kira romansa seperti apa yang terjadi antara mereka?, akankah pernikahan paksa ini mengantarkan mereka pada kebahagiaan?

View More

Chapter 1

Bab I : Pelaminan

Hangatnya mentari pagi belum menyentuh tubuh Shanne, gadis yang masih pengar di ranjangnya membalikkan tubuhnya dengan malas telah menyadari hari sudah pagi. Dia belum melihat sekeliling kamarnya belum menyadari ada sosok laki laki yang tengah duduk di sofa.

“Mpph.. jam berapa ini?.” Gumam Shanne, dia mencoba meraih jam di meja.

Sosok laki laki itu mengamati dengan senyum tipis kemudian berdiri mendekat pada gadis tersebut, dia tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun seolah terpesona meski Sun Shanne tampak acak acakan.

“Selamat pagi Nona…,” sapa laki laki tersebut, menyentuh hidung Shanne.

“Kenapa ada suara yang menyapa di kepalaku?.” Pikir Shanne, belum menyadari.

Shanne belum bangkit dia masih menyeimbangkan otaknya untuk melihat jam di tangannya dengan tepat. Dia minum lebih banyak semalam dari biasanya membuatnya sedikit kesulitan.

“Hai Nona, sekarang adalah pukul tujuh pagi.”

“Tujuh pagi, syukurlah aku tidak terlambat,” balas Shanne, “tunggu suara siapa barusan!”

Shanne kemudian bangkit dia terkejut dengan kehadiran sosok laki laki asing di ranjang tempat tidurnya.

“Siapa kamu?!”

“Aku adalah Dani Alves, calon suamimu dan pagi ini adalah hari pernikahan kita.”

Dengan enteng Dani Alves, Om duda kaya raya tersebut membawa paksa tubuh Shanne ke dalam mobil, tidak peduli seberapa kuat dia melawan tenaganya tidak mampu.

“Lepaskan, dasar kamu pria mesum!” Berontak Shanne.

Dani tidak memperdulikan ocehan Shanne, gadis 20 tahun itu dibawa melaju dengan mobil mewah menuju sebuah gedung dimana Dani benar benar akan menikahinya.

Shanne digendong paksa dan di serahkan pada para pelayan dan penata rias yang sudah menunggunya di dalam. Gaun putih juga sudah terpanjang di sana untuk dikenakan olehnya.

“Tunggu apa yang akan kalian lakukan, jangan mendekat!” Tegas Shanne.

“Jangan khawatir Nona, kami tidak akan menyakiti anda.” Kata salah satu pelayan.

Shanne tidak berdaya, Dani mengutus bawahan perempuan yang memiliki keahlian bela diri, menahannya sekuat tenaga untuk di sulap menjadi pengantin yang menakjubkan.

“Aku mohon, kalian tidak mengerti….kalian pasti salah orang, lepaskan aku.” Shanne memelas, matanya berkaca kaca.

“Tuan Dani tidak salah mengambil pengantin, Nona Sun Shanne,” sahut seorang pria tua,”saya akan mengantar anda ke pelaminan, Tuan Dani dan para tamu sudah menunggu di sana.”

Shanne dibawa ke pelaminan dengan dekorasi elegan, Shanne tidak menyadari bahwa keluarga sambungnya hadir di tengah tengah tamu untuk menyaksikan pernikahannya berlangsung.

Dani dia muncul meraih tangan Shanne sambil membisikkan sesuatu bernada ancaman membuatnya akhirnya terpaku dan menurut.

Keluarganya adalah dalang dari pernikahan paksa yang terjadi demi rasa haus akan kekayaan dan kekuasaan. Mereka telah bersikap kejam dan tidak adil terhadap Sun Shanne serta mengambil keuntungan yang merugikan dirinya setelah ibunya meninggal dunia.

Dewie ibu tiri Shanne tertawa puas dalam hatinya melihat Shanne di pelaminan, dia melirik suaminya yang sama puasnya.

“Anak dari jalang Eve dia pantas mendapatnya.” Gumam Dewi.

Setelah pernikahan berlangsung Shanne kembali dibawa memasuki mobil.

“Tolong lepaskan saya, pernikahan ini salah!”

“Kamu adalah istriku sekarang, kamu tidak punya alasan kemanapun selain di sisiku.” Kata Dani.

Brum.. brum.. brum..

Mereka tiba di kediaman Dani, sebuah hunian mewah dengan fasilitas lengkap di dalamnya, bahkan terdapat pelayan dan beberapa orang yang bekerja di rumah tersebut.

“Selamat datang Tuan dan Nona.” Sapa para pelayan.

“Antarkan dia ke kamarnya.” Perintah Dani.

“Baik Tuan, silahkan Nona ikut dengan saya.” Kata pelayan ramah.

Alih alih mengikuti panduan pelayan yang akan membawanya ke kamar, Shanne dia justru lari menuju gerbang dan ditangkap kembali oleh Dani.

“Nona Sun Shanne, kenapa kamu buru buru sekali, kamarmu berada di dalam aku akan mengantarmu.” Ucap Dani, dia sudah menggendong tubuh Shanne.

“Cih, aku tidak sudi tinggal di rumah pria brengsek sepertimu!”

“Aku adalah suamimu sekarang, jadilah istri yang patuh.” Kata Dani lembut.

Dibawanya tubuh Shanne ke ke sebuah kamar, di mana kamar tersebut memang sudah disiapkan untuk malam pengantin dengan dekorasi romansa, membuat Sun Shanne merinding, dia takut akan dilecehkan nanti malam.

Malam harinya Dani masuk ke kamar, dia ingin menghabiskan malam pertama dengan istri barunya, tapi Shanne selalu melawan dia bertindak kasar dan mendorong tubuh Dani keluar kamar

“Aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku sejengkal pun!” Tegas Shanne.

Dia kemudian menutup pintu mengganjalnya dengan beberapa barang, Sun Shanne yang kelelahan kemudian tertidur di ranjang.

Pagi hari pun tiba, Shanne yang sedang membalikkan tubuhnya menyentuh sesuatu yang familiar kemudian seketika bangkit.

“Hwaaa… bagaimana kamu bisa masuk!” Teriak Shannie terkejut.

Laki laki telanjang dada tersebut membuka matanya, dia hanya melemparkan senyum geli mendengar Shannie bicara.

“Ini rumahku, aku bisa masuk ruangan manapun yang aku mau.” Sahut Dani.

Shanne merinding, pikirannya terbang penuh adegan cabul, sosok Dani yang mengaku duda padanya telah berada satu ranjang dengannya semalaman, padahal ia ingat betul setelah proses pernikahan selesai ia mencoba kabur tapi tidak berhasil, lalu berakhir mengunci diri di kamar tersebut. Bahkan Shanne menambahkan meja kecil dan sofa agar tidak ada seorangpun bisa menerobos masuk namun, berakhir sia sia.

Dani berjalan ke arah Shanne yang mematung, dia banyak dihujani kejadian yang sulit untuk dirinya mengerti.

“Sayang, jangan takut begitu… .” Kata Dani, mendekat.

“Sayang?, hey, jangan sembarang mengganti nama orang!” Protes Shanne.

“Baiklah, Shanne sayang, kita sudah melewatkan jam sarapan.” Ucap Dani kembali.

“Astaga, jauhkan kalimat “sayang” itu, kita bukan siapa siapa!, aku orang waras dan kamu penjahat!” Imbuh Shanne frustasi, mengacungkan jari telunjuknya.

“Pernikahan kita ini direstui, kamu adalah istriku sekarang.”

Shanne dengan kapasitas otaknya hampir meledak terlalu lelah berpikir, dia mengambil lampu tidur di dekatnya mengacungkan pada Dani sebagai ancaman, tapi dengan santai Dani menanggapi.

“Omong kosong macam apa ini!, kamu penguntit yang menculik paksa wanita di apartemennya!” Omel Shanne.

“Kalau kamu tidak percaya, kenapa tidak bertanya saja pada keluargamu?.”

Kata kata Dani merobek ingatannya, kata keluarga mengingatkan kapan terakhir kali dirinya bertemu, berbicara dengan keluarganya, tidak mungkin mereka tiba tiba memberi restu pada pernikahan yang tidak mereka ketahui, merasa bahwa ada hal yang tidak beres semakin ia ingin pergi dari kediaman Om duda.

Dani mendekat dalam sekejap kemudian berhasil membawa tubuh Shanne tanpa aba aba.

“Hey, jangan kurang ajar lepaskan aku!, lepaskan!” Ronta Shanne.

Tubuh seksi Shanne meronta, tapi wajahnya juga tersipu ini pertama kalinya dia digendong seperti bayi oleh laki laki tampan, apalagi lekuk perutnya begitu keren bersentuhan dengan pipinya.

Mereka sampai di meja makan, disana mereka disambut pelayan yang ramah, dengan hidangan yang sudah tersaji rapi.

“Silahkan Tuan… Nona… .”

Shanne menyipitkan pandangan, merasa heran dengan menu sarapan yang tersedia.

“Nona Shanne, anda bisa menyerahkan lampu tersebut kepada saya.” Kata pelayan sambil mengulurkan tangannya.

“Eh, ya… .” Sahut Shanne, merasa menyesal tidak menggunakan lampu tersebut untuk memukul Dani yang kurang ajar.

Dani memberi kode mempersilahkan Shanne untuk duduk, tapi dia menolak untuk makan apapun.

“Nona, apakah anda khawatir jika makanan ini mengandung racun?.” Tanya pelayan.

“Umm.. bukan begitu maksudku.” Shanne menggelengkan kepala.

Pelayan itu kemudian membungkuk meminta sang Nona untuk sarapan, membujuknya dengan beberapa kalimat.

“Jangan berkata begitu, aku akan makan… .” Timpal Shanne.

Dia akhirnya duduk di kursi yang telah dipersilahkan Dani untuknya.

“Hey, apa orang kaya hanya makan roti dan salad?.” Ucap Shanne heran.

“Tidak semua, bisa juga sereal.”

“Apa kamu telanjang dada setiap pagi?.” Tanya Shanne kembali.

“Tidak, tapi jika kamu mau aku bersedia telanjang setiap hari.” jawab Dani, melempar tatapan mesum.

Shanne yang mendengar kalimat tersebut memasang wajah jijik, lalu membuang muka cantiknya, terasa jawaban tersebut di luar prediksi manusia.

Masih belum menyentuh makanan di meja Dani kemudian menanyakan makanan yang ingin Shanne makan. Tapi dengan separuh tersenyum ia memiliki Sub Shanne memiliki ide.

“Apapun, kamu hanya tinggal mengatakan pada pelayan di sana.” Ucap Dani.

“Sungguh?, bagaimana jika aku ingin makan lobster, kimbab, ramen, steak atau bahkan daging rusa sekalipun?, ah iya kepiting alaska, apa itu bisa.” Kata Shanne, dia sengaja mengatakan itu semua, berharap Dani tidak bisa mengabulkannya.

“Baiklah, apapun yang istriku minta.” Sahut Dani.

Pelayan hanya tersenyum merasa lega, Nona rumah ini begitu cantik, lucu dan sopan, tidak seperti Nona sebelumnya.

“Mohon tunggu sebentar saya akan segera menyajikan untuk anda.” Kata Pelayan tersebut.

Shanne kemudian berdiri dia mengejar pelayan tersebut kemudian meminta maaf, dia hanya ingin mengerjai Dani bukan untuk merepotkan dirinya.

“Maafkan aku, kamu tidak perlu melakukan apapun, aku bisa makan sarapan yang sudah kamu siapakah.” Ucap Shanne.

“Nona, jika anda benar benar menginginkannya jangan khawatir akan merepotkan.” Jelas Pelayan.

“Ah tidak, begini saja sajikan nasi goreng saja.” Kata Shanne kembali dengan memasang senyum kuda.

“Baiklah Nona, saya akan segera kembali.”

Shanne kemudian duduk kembali di meja makan, Dani terlihat menahan tawa dari sudut bibirnya, membuat Shanne melempar buah apel ke arahnya.

“Astaga..” Ucap Dani kaget.

Siang harinya Shanne terlihat mondar mandir di kamar, ia sudah tiga kali mencoba kabur tapi terus menerus tertangkap, sampai kemudian ia membanting dirinya di kasur, sepintas mengamati langit langit kamar yang kokoh, matanya mulai berkaca-kaca.

“Huffh….”

Shanne terbesit ucapan Dani yang memintanya menanyakan langsung soal pernikahan pada keluarganya, tapi dia tidak tahu dengan cara apa bisa menghubungi mereka, kecuali jika Shanne pulang dan meminta kejelasan, itupun jika mereka masih berada di alamat yang sama seperti sepuluh tahun lalu.

Ceklek..

Dani merasa heran, kenapa pintu kamar Shanne tidak terkunci, kemudian ia masuk mendapati Shannie berpikir keras sambil memejamkan mata, tidak menyadari kepala Dani mendekat mencium keningnya.

“Astaga!, huekk!” Ucap Shanne ia mengelap bekas kecupan Dani, lalu berdiri dengan bibir yang siap mengomel.

“Tega sekali, atau jangan jangan kamu suka di cium di bagian lain.” Goda Dani.

“Aku memang pemabuk dan penjudi, tapi aku bukan pelacur.” Timpal Shanne.

Tanpa ekspresi pinggang ramping Shanne diraih tanpa jarak bersentuhan dengan Dani. Jantungnya berdegup kencang.

Telunjuk Dani menyentuh bibir Shanne, jatuh satu kecupan lembut di sana.

“Shanne, aku mencintaimu.” Ucap Dani, ia mengelus rambut lurus Shanne.

Shanne tidak bisa menjawab, ia tidak menginginkan pernikahan seperti ini, dengan pria yang tidak ia kenal sebelumnya. Kemarin memaksanya menikah, kemudian mendadak dia menyatakan cinta saat ini, sungguh situasi yang rumit membuat Shanne ingin segera bangun dari mimpi buruk ini.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
39 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status