Share

18. Malam Minggu

PoV Vina

Aku memantas diri di depan cermin di meja rias kamarku. Aku menyapukan bedak tipis di wajahku yang bulat ini. Menggunakan lip tint bewarna orange pada bibir tipisku agar wajahku tidak terlihat pucat. Akas akan datang malam ini. Aku berusaha berpenampilan cantik di hadapan pria yang belum lama ini menjadi pacarku, yang belum sepenuhnya aku bisa yakin pada diriku jika aku dan dia benar-benar pacaran.

"Kok tumben to, Mbak, pake dandan segala. Mau pergi kemana?" tanya Nuril setelah mendongak ke arahku sekilas. Kedua netra adikku masih terfokus pada gawai miliknya.

"Ndak pergi, Ril. Ada yang mau kesini sebentar lagi." jawabku tanpa menjawab secara gamblang siapa yang hendak datang kerumah.

"Tukang sayur?" sahut Nuril yang sudah bisa menebak.

"Iya. Kok tau?"

"Apamu sih, dia itu mbak? Bukan pacar kan?" tanya adikku dengan dahi berkerut. Sangat berharap kakak perempuannya ini tidak berpacaran dengan tukang sayur yang ia maksudkan.

"Hehehe," aku hanya dapat tertawa hambar. Membena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status