Share

Keluarga Baru

Author: Kim_Nana
last update Huling Na-update: 2024-12-06 12:19:06

Aurora meneteskan air mata. Ini adalah takdir baik untuknya. Ia tidak menyangka kalau dirinya benar-benar pewaris dari keluarga Santoso.

"Kenapa mereka baru mencari ku sekarang? Dan kenapa aku bisa diasuh oleh nenek Julia?" tanya Aurora setelah menyeka air matanya.

"Maaf, Nona. Saya belum bisa memberikan penjelasan lebih detail. Nona akan mendapatkan semua informasi saat kita tiba di rumah," kata Julian.

Aurora terdiam sejenak, mencoba mencerna sedikit informasi yang diberikan Julian. Aurora bercampur bingung, kecewa, dan sedikit ketakutan. Ia tidak tahu harus senang atau sedih karena rasa sakitnya masih menganga hebat.

Aurora terkejut saat memasuki kawanan Central Business Distric yang dijuluki segitiga emas. Harga tanah disana rata-rata Rp 60-200 juta per meter persegi.

Akhirnya, Aurora sampai di rumah mewah keluarga Santoso. Julian memarkir mobilnya di depan pintu utama.

"Rumahnya mewah banget. Lebih mewah dua kali lipat dari rumah mewah keluarga Smith. Apakah ini rumah keluarga Santoso?"gumam Aurora dengan mata yang terbelalak tak percaya.

"Ini rumah Nona," kata Julian dengan senyum yang lembut.

Aurora tidak percaya kalau rumah semewah ini adalah rumahnya. Karena ia belum pernah melihat rumah seindah dan semewah ini.

"Ayo masuk, Nona!"

Aurora mengangguk lemas. Ia mengikuti Julian masuk dengan langkah pelan. Di dalam rumah, sudah ada dua dokter khusus keluarga Santoso yang akan memeriksa kondisi Aurora.

Julian menunjukkan kamar Aurora. Ia juga meninggalkan dua pelayan untuk membantu Aurora mengganti pakaiannya.

Kondisi Aurora stabil sehingga dua dokter itu langsung pergi setelah memeriksa keadaan Aurora.

"Selamat istirahat, Nona. Besok pagi, orang tua Nona akan tiba disini."

Setelah mengatakan itu, Julian segera pergi meninggalkan Aurora tanpa membiarkannya bertanya lagi.

Keesokan paginya, Aurora terbangun dengan perasaan yang rumit. Saat membuka mata, ia tersentak kaget saat menemukan dirinya ada di kamar yang asing. Namun, ia segera mengingat kejadian kemarin, kalau dia sedang berada di rumah keluarga Santoso, keluarga kandungnya.

Di samping ranjang Aurora, dua orang asing menatapnya. Mereka adalah kedua orang tua kandungnya.

Aurora mengerutkan kening. "Kalian siapa?"

Kepala Aurora masih terasa sakit. Ia tidak banyak bergerak.

Kedua orang itu langsung memperkenalkan diri. "Saya Armand dan Emiliana. Kami adalah orang tua kandungmu," jelas Armand.

"Iya sayang, ini ibu. Apakah kamu sudah merasa lebih baik? Atau kamu perlu ke rumah sakit?" tanya Emiliana dengan lembut.

Armand berusia 60 tahun dengan rambut beruban sedikit. Ia berdiri tegak mengenakan setelan jas hitam. Sedangkan Emiliana 51 tahun. Ia mengenakan gaun panjang berwarna biru pastel.

Aurora tersenyum, ada rasa yang begitu akrab dalam hatinya. Ia mengangguk pelan. "Aku merasa jauh lebih baik."

"Syukurlah sayang. Kemarin kami sangat khawatir saat Julian menceritakan semuanya kepada kami. Maaf karena kami baru datang." kata Emiliana dengan suara yang gemetaran.

Aurora menatap kedua orang tuanya dengan canggung.

"Kami kehilangan kamu saat kamu berusia tiga tahun. Kami sudah mencari mu kemana-mana, tapi tidak juga ketemu. Akhirnya, kami mendapatkan kabar kalau kamu di temukan oleh seorang wanita paruh baya di pinggiran kota. Tapi, saat kami mendapatkan kabar itu, dia sudah meninggal. Ibu menyesal karena ibu tidak bisa bersama mu selama ini. Maafkan ibu Jasmine!"kata Emiliana sambil meneteskan mata.

Aurora ikut meneteskan air mata mendengar cerita Emiliana. Ia bisa merasakan sakitnya kehilangan seorang anak. Tapi sekarang, merasa bahagia karena ia masih memiliki orang tua kandung yang terlihat sangat menyayanginya.

Armand dan Emiliana memeluk Aurora dengan erat. Melepaskan segala kerinduan yang sudah lama mereka pendam.

Tepat saat itu, Julian masuk ke kamar Aurora. Ia menunjukkan video Jonny yang sedang melakukan konferensi pers. Ia mengumumkan kalau ia dan Clara akan segera menikah. Video itu menjadi viral. Semua netizen memenuhi kolom komentar, mengucapkan selamat kepada Clara yang merupakan model papan atas di Indonesia itu.

Hati Aurora semakin sakit. Ia yang sudah menikah selama empat tahun tapi tidak pernah di perkenalkan ke media, sedangkan Clara, belum jadi istri saja sudah di perkenalkan ke semua orang.

Emiliana mengerti perasaan Aurora. Ia memeluk putrinya tanpa mengatakan apapun. Armand dan Julian memilih keluar karena mereka harus mengurus sesuatu.

"Jika kamu mau, Ibu bisa membantumu untuk balas dendam,"

Aurora menggelengkan kepalanya."Untuk saat ini, aku hanya ingin fokus pada anakku."

Emeliana mengerutkan keningnya."Kata Julian, kamu sudah keguguran?"

Aurora tersenyum sambil mengelus-elus perutnya."Aku memiliki anak kembar. Yang gugur cuma satu dan yang satunya masih bertahan. "

Emeliana merasa sangat bahagia mendengar kabar itu. Ia akan segera menjadi nenek.

Awalnya, Aurora merasa takut dan bingung. Bagaimana ia bisa membesarkan seorang anak tanpa bantuan ekonomi dari Jonny. Tapi, sekarang ia lebih percaya diri untuk membesarkan anaknya tanpa Jonny.

"Apakah kamu akan memberitahu keluarga Smith?" tanya Emiliana.

Aurora menggeleng. "Awalnya aku ingin memberitahu Jonny, tapi ia keburu berselingkuh sehingga aku memilih untuk menyembunyikan keberadaan anak ini. Aku tidak ingin dia menderita seperti aku."

Emeliana menghargai keputusan Aurora, lalu mengajaknya pindah ke Inggris untuk memulai hidup baru. Aurora juga bisa melanjutkan kuliahnya disana, dan ia tidak perlu khawatir pada anaknya, karena ia akan di bantu oleh ibunya dan seorang pengasuh.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Marwatul Hajar
Gw gak sabar mau lihat seperti apa ekspresi si Jony pas tahu kalau ia masih punya anak. Aurora, jangan pernah maafkan Jonny
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Dukungan Dan Cinta Keluarga

    "Ayah langsung terbang ke Indonesia begitu dengar kabar pernikahan kalian!," Tuan Armand berseru, senyum lebar mengembang di wajahnya. "Untungnya Ayah bisa sampai di rumah sebelum kalian pulang. Senang banget akhirnya keluarga Santoso dan Maverick bersatu. Sempat khawatir kalian bakal nolak perjodohan ini, lho!"Aurora tersipu malu, matanya bertemu dengan tatapan Archen. Lelaki yang tak sengaja ia nikahi ini ternyata jodoh yang sudah disiapkan oleh sang ayah. Sebuah kenyataan yang membuatnya terkejut sekaligus merasa takdir memang bekerja dengan cara yang tak terduga."Sudah, sudah, sayang. Jangan ngobrol di sini, ayo kita masuk," kata Emeliana, tangannya lembut menggenggam lengan Aurora. Matanya memancarkan kehangatan dan kasih sayang seorang ibu yang ingin segera memeluk anak kesayangannya. Mereka semua mengangguk, lalu beriringan mengikuti Emeliana dan Aurora menuju ruang keluarga. Suasana hangat menyelimuti mereka, penuh dengan keceriaan dan harapan akan masa depan yang cerah."A

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Khawatir

    Untuk beberapa saat, suasana hening, hanya desiran angin yang menembus celah kaca dan suara mesin mobil yang menjadi teman perjalanan mereka. Delina menatap keluar jendela, wajahnya muram. Tatapannya kosong, pikirannya masih terpaku pada sosok Ethan yang mirip dengan Jonny."Mama, tenanglah. Ethan itu bukan anakku. Dia anak Archen dan Aurora. Mama harus percaya padaku," kata Jonny pelan, berusaha menenangkan ibunya. Ia bisa merasakan kecemasan yang merayap di hati ibunya.Delina menoleh ke arah Jonny, matanya berkaca-kaca. "Bagaimana mungkin Jonny? Anak itu sangat mirip denganmu! Bahkan anak itu lebih mirip daripada Adrian."Jonny menghela napas. "Mama, memang benar, Ethan mirip denganku. Tapi itu hanya kebetulan. Tidak mungkin Aurora punya anak dariku. Dia keguguran. Sedangkan Adrian, lebih mirip Clara, jadi itu wajah, " jawab Jonny, suaranya bergetar."Tapi ...," Delina terdiam, kata-kata yang ingin diucapkannya terhenti. Hatinya masih dipenuhi keraguan dan kebingungan.Di sisi l

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Merasa Yakin

    Delina menahan napas, matanya tak lepas dari Ethan. Jantungnya berdebar kencang, keringat dingin menetes di pelipisnya. Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya, mendesak untuk terjawab. "Apakah anak ini ... anakmu?" tanyanya pelan, jari-jarinya dengan ragu menyentuh pipi Ethan. Kegentingan dan keraguan terpancar dari matanya.Ethan menepis tangan Delina dengan kasar. "Mama, ayo kita pulang!" raungnya, matanya menatap ibunya dengan amarah.Aurora mengangguk sembari memegang tangan putranya. Ia lalu menatap Delina kembali sembari berkata, "Maaf, Nyonya Smith. Kami harus segera pulang!" katanya, menghindar tatapan Delina yang tajam.Delina yang keras kepala tidak mau menyerah, ia memegang erat pergelangan tangan Aurora. "Jawab dulu pertanyaanku!"Aurora mengerutkan kening, ia tahu betul bagaimana kerasnya mantan ibu mertuanya itu."Dia..." Aurora tidak melanjutkan ucapannya saat Archen menyela."Dia adalah putraku!" kata Archen mendahului Aurora.Delina terdiam sesaat, bagaimana mung

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Terungkapnya Identitas Asli

    "Beraninya kau menyebut dia penipu!" Suara Roni menggelegar, menusuk keheningan ruangan seperti petir yang menggelegar di tengah malam. Roni berdiri tegak di pintu sebelah kanan panggung, sosoknya menjulang bak patung marmer yang siap melepaskan amarah. Semua mata tertuju padanya. Orang-orang saling berbisik, mencoba memahami makna di balik kemunculan Roni. Clara tersenyum kecil, namun matanya berkilat tak menentu. Ia yakin Roni akan mendukungnya, karena ia adalah asisten Presiden Maverick. "Mati kalian berdua, Pak Roni tidak akan pernah memaafkan siapapun yang berpura-pura menjadi bosnya,"gumam Clara.Roni melangkah tegap menghampiri Archen dan Aurora. Ia berdiri di samping mereka, tatapannya tajam menyapu semua orang. "Perkenalkan," Roni berucap dengan suara berat, "Yang di samping saya ini adalah Presiden Direktur Maverick Group, Archen Ludwig Maverick. Salah satu pengusaha muda tersukses di negara ini." Ia menunjuk Archen dengan tegas.Niken terpaku. Mulutnya menganga, matanya

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Berdebar

    Archen, dengan senyum yang memikat, menyerahkan sebuket mawar merah kepada Aurora. "Selamat atas terpilihnya kamu, Aurora. Maverick Fashion beruntung mendapatkan desainer seberbakat seperti kamu."Jantung Aurora berdebar kencang, ia menerima bunga itu dengan tangan gemetar. Aroma mawar itu seperti membuai indranya, namun di balik itu, ada rasa gugup yang menggerogoti hatinya. "Terima kasih, Presedir Archen," ucapnya, suara serak menahan debaran.Archen mengangguk pelan sembari menatap lembut kedalam mata wanita yang ia cintai itu. Seketika, Aurora menjadi salah tingkah.Ethan menurunkan kaca matanya, ia mendongak menatap Archen dan Aurora dengan seksama. "Kenapa aku merasa Ayah dan Ibu canggung? Apakah mereka sedang bertengkar?" gumam Ethan, matanya mengerut heran."Kenapa kamu membawa Ethan?" bisik Aurora setelah mencuri pandang kearah anaknya. Ia khawatir Ethan akan memanggilnya Ibu, sedangkan ditempat itu ada Jonny dan keluarganya. Ia takut identitas Ethan akan terungkap.Archen me

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Tampil Memukau

    Tanpa ragu, Aurora menarik kain sutra itu. Dengan gesit, ia segera mengubah desain gaunnya. Ia menggunakan teknik lipatan dan jahitan yang rumit untuk menyatukan kain sutra itu dengan bagian gaun yang masih utuh.Aurora mengatur lipatan kain itu dengan teliti, menciptakan pola yang baru dan lebih berani. Warna biru pastel berpadu harmonis dengan ornamen bunga emas yang masih menempel pada gaun itu.Seiring dengan berjalannya waktu, gaun itu berubah menjadi sebuah karya seni yang indah dan luar biasa unik. Lebih daripada sekedar gaun, itu merupakan pernyataan tekad, kreativitas, dan keindahan yang menakjubkan. Mereka yang menyaksikan terpesona saat melihatnya."Wow, terlihat lebih bagus dari sebelumnya,"kata staf itu dengan takjub. Aurora tersenyum lebar, ia sangat bangga pada dirinya. "Tapi, siapa yang akan menggunakannya?"Aurora terdiam sesaat sembari mengamati gaun itu. Tiba-tiba lampu menyala di kepalanya. Aurora tersenyum sembari melirik staf itu, "Ukuran gaun ini pas dengan tub

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status