Beranda / Romansa / Dicintai Dengan Ugal-ugalan / Bab 6. Kenapa Kamu Masih Kecil?

Share

Bab 6. Kenapa Kamu Masih Kecil?

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 11:15:35

Sebenarnya, Shaka orang yang lumayan baik dan asyik. Dia juga orang yang masih sangat lumayan. Menjadi pacar atau suami, semuanya merupakan pilihan yang lumayan. Tidak heran kalau banyak wanita yang tergila-gila padanya.

Tiba-tiba, Shaka melempar tablet yang ada di tangannya. Tablet itu terlontar dan terbang di udara membentuk lintasan di udara parabola yang sempurna, lalu mendarat dengan mantap di atas sofa. Bersamaan setelah itu, sosok manusia yang berbadan tinggi dan besar menyelimuti Lirea dalam sekejap mata dan menekannya di atas kasur.

Lirea menutup kedua matanya tanpa sedikit pun merasa gugup. Akan tetapi, Shaka menaikkan sudut mulutnya dan berkata dengan begitu arogan, "Tadi waktu melihatku, kamu seperti terpesona. Apa kamu merasa penampilanku yang menjagamu tadi terlihat sangat tampan?"

Lirea memutar matanya dan menatap balik Shaka. "Soal kamu yang sangat tampan ini, seharusnya sudah ada banyak wanita yang mengatakan itu, kan? Ini adalah sebuah fakta, jadi tidak perlu untuk katakan lagi."

Shaka jelas-jelas sangat menikmati pujian dari Lirea hingga senyuman di sudut mulutnya pun semakin ditarik lebar. "Kalau orang lain yang bilang, aku tidak peduli. Tapi kalau kamu yang bilang, aku pasti sangat senang. Kamu tidak perlu sungkan bilang padaku kalau aku sangat tampan dan kamu tergila-gila padaku, kapanpun dan dimanapun. Aku akan merasa sangat bahagia."

Rasanya, Lirea benar-benar ingin merobek-robek wajah Shaka yang begitu bangga dengan dirinya sendiri. Pria itu memang suka membuatnya jengkel dan melihat penampilannya saat kalah yang sangat imut.

"Apa barusan itu Tomi Juwanda menelponmu?" tanya Shaka.

“Hem.” Hanya begitu saja jawab Lirea.

"Apa dia menjilat dan memohon padamu untuk menjadi putrinya lagi?"

Lirea hanya terdiam. Semua ini awalnya memang ide Shaka yang ingin membantu dirinya melampiaskan amarah. Mereka ingin membuat anggota keluarga Juwanda tahu kalau dia adalah tunangan Shaka yang begitu terkenal. Membuat keluarga yang telah menelantarkannya muntah saking terkejutnya dan wajah mereka akan benar-benar retak saking tidak menyangkanya.

Akan tetapi, ini bukanlah hal yang termasuk dalam rencananya, Dan lagi, Lirea tidak memiliki perasaan apapun terhadap keluarga Juwanda, tidak dendam dan juga tidak iri. Akan lebih baik kalau di hidup ini tidak ada urusan sama sekali dengan keluarga tersebut.

Sewaktu kecil, Lirea mendapatkan tatapan mencemooh, penyiksaan dan juga segala kelakuan jahat dari seluruh permukaan bumi ini. Hal itu membuatnya memahami kalau kehidupan adalah sebuah persoalan yang sulit. Jadi, dia menanggalkan perasaan-perasaan yang tidak membahagiakan itu dan berjalan maju dengan hati bahagia.

"Oh? Jadi besok kamu pergi? Baiklah. Tapi ingatlah untuk lebih percaya diri. Buat mereka marah," kata Shaka.

Lirea menatap Shaka dengan ekspresi antara ingin tertawa dan menangis. Dia lalu berkata, "Ya, aku tahu. Aku harus membuat pembawaan diriku menjadi tinggi, setinggi langit. Dan membuat mereka menyesalinya."

"Tepat sekali!"

Shaka tiba-tiba merendahkan kepalanya dan mencium bibir merah Lirea. Sudah lama dia ingin melakukan yang seperti ini. Bibir merah itu begitu lembut dan indah, tampak berisi dan menggoda, melihatnya saja membuatnya ingin menciumnya.

Suasana di antara kedua orang itu pun berangsur-angsur naik, Suasana di dalam sana juga terlumuri oleh perasaan yang begitu luar biasa.

Lirea terengah-engah, pandangan matanya terasa kabur karena terbakar oleh ciuman pria itu. "Sudah,.. Jangan dilanjutkan..."

Shaka bersandar di sana dan terengah-engah. Setelah beberapa saat, tubuhnya baru bisa sedikit rileks, dan tidak bisa menahan dirinya untuk mengumpat, "Sial, kenapa kamu masih kecil?”

Setiap hari, Shaka sepanjang malam dengan Lirea. Dia menciumnya dan menggodanya, lalu ketika mereka terengah-engah, dia harus menghentikannya.

Shaka mengambil tangan kecil Lirea dan menempatkannya di antara bibirnya, lalu menciumnya. Suaranya telah berubah rendah dan menabrak titik paling rendah. Dia tampak merasakan birahi yang begitu kuat saat ini.

"Anak manis... Aku kesulitan menahannya, tolong bantu aku...

Lirea sedikit ketakutan dengan Shaka yang dalam kondisi seperti ini. Dia selalu merasakan ada firasat yang tidak baik, tapi dia masih bisa mengikuti obrolan pria itu.

"Aku... Bagaimana aku bisa membantumu?"

Shaka memang sedang menunggu Lirea untuk mengatakan kalimat ini. Tapi meskipun gadis itu tidak mengatakannya, dia bisa mewakilinya untuk memutuskannya dengan otoriter.

Setelah itu,

Kemudian, dia menarik tangan kecil Lirea dan menggenggamnya, lalu menaruhnya pada bagian privatnya yang kini terasa panas itu.

Sebenarnya zaman sekarang di tengah masyarakat ini, semuanya dewasa sebelum waktunya. Kondisi semacam ini Lirea bisa cepat memahaminya. Karena itu, wajahnya memerah dan ingin menarik kembali tangannya sendiri karena salah tingkah.

Shaka lalu mendekati Lirea yang terlihat gelisah dan tertawa kecil lalu berkata, "Kurasa, usia 18 kurang 2 bulan itu sebenarnya tidak apa-apa. Zaman dulu, anak gadis berusia 14 tahun malah sudah dianggap cukup umur. Apalagi zaman sekarang sudah banyak gadis yang belum genap umur 18 tahun mereka sudah melakukan..."

Lirea tidak bisa menahan pria itu lagi dan cepat-cepat berkata, "Kamu sudah berjanji..."

Memang benar, sebulan yang lalu Shaka telah melakukan sesuatu hal yang tidak pantas untuk anak dibawah umur. Pada saat itu Lirea langsung berteriak keras kalau dirinya belum cukup umur dan akan kabur menyelamatkan dirinya dari pemaksaan itu.

Akhirnya, karena khawatir Lirea kabur, Shaka berjanji padanya, selama Lirea belum mencapai usia 18 tahun, dia tidak akan melakukan hubungan tingkat akhir padanya. Akan tetapi, pria itu tetap harus mencium, tetap harus memeluk dan merangkul, semuanya boleh dilakukan.

Tapi bagaimanapun, ada sebuah kesalahpahaman di sini. Di buku akta penduduk, usia Lirea ditulis setahun lebih muda. Jadi sebenarnya, usianya sudah mencapai 19 tahun, tapi dia tidak akan memberitahu Shaka tentang kebenaran ini.

Itu tidak akan pernah. Biarkan saja Shaka mengetahui jika usianya belum genap 18 tahun.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 115. Hampir tidak mengenali

    "Aku ada di pesta kakak sepupu keduamu."Shaka berkata dengan lemah, "Aku tahu."Kemudian, dia benar-benar menutup panggilan itu.Sembari menutup telepon, wajahnya tampak kusut. Dia sama sekali tidak menyukai orang yang bernama Rachel dan Amelia. Kalau pun sebelumnya dia pernah menyukainya, kini semuanya sudah habis.Melihat Lirea jongkok dengan serius bermain game, dia diam-diam berjalan melewatinya. Tangannya berada di saku celana, dengan kaki yang panjang, penampilannya tampak alami. Dia berdiri di depan Lirea dengan postur yang keren."Aku akan membawamu keluar untuk bermain."Tanpa mendongak, Lirea hanya menjawab ringan."Main apa?""Pergi ke pesta besar perusahaan kakak sepupu keduaku."Dia mengerutkan kening, lalu dengan wajah terganggu dia menjawab, "Aku tidak mau!""Ada banyak makanan enak di sana.""Aku sedang datang bulan, jadi tidak banyak makanan yang bisa kumakan. Percuma saja aku datang. Tidak!""Ada banyak bintang dan selebritas terkenal.""Tidak ada hubungannya dengan

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 114. Kamu monster kecil!

    Kelvin menatapnya dengan wajah ingin tahu, tetapi tidak ada rasa takut dan malu, hanya ada kepolosan di matanya yang besar.Dia sangat cantik, memiliki pesona seorang wanita dewasa, lekuk tubuh yang indah, dan menguar wangi samar milik wanita di sekujur tubuhnya.Ya, sangat tidak salah.Dia tampak seperti seorang wanita muda, sama sekali tidak seperti seorang ibu dengan anak gadis berusia 18 tahun.Kelvin memandangnya, sudut matanya yang indah sedikit berbinar, dengan tangan bersedekap, dia duduk di tempat tidur, "Apa kamu yakin ini adalah kamarmu?"Nadia sedikit terkejut, terlebih dengan pertanyaan yang baru saja Kelvin ajukan, "Ya, 3699, aku sudah memasukkan kartu yang sesuai."Seketika, Kelvin mengerutkan kening. Kamar wanita ini adalah 3699, dan kamarnya sendiri juga di 3699. Dengan pengalaman bertahun-tahun di pusat perbelanjaan, dia mengerti jika itu adalah umpan dari perusahaan Nadia.Dengan menggunakan seorang wanita?Meskipun Nadia agak tidak rapi, dia juga memiliki kehidupan

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 113. Apa salah masuk kamar?

    Shaka mengerutkan kening sambil menunjukkan wajah jijik, "Abaikan saja dia. Bukan orang yang penting.”Melihat Shaka mengerutkan kening, entah kenapa Lirea merasa suasana hatinya sangat baik.Amelia?Sudah kembali?Itu artinya kembali ke Ibukota?Kalau begitu, bisakah kita mengadakan pertemuan formal?Dia tidak pernah bertemu dengan Amelia sebelumnya, tapi dia memiliki dendam yang cukup besar.Dia ingin melihat dengan matanya sendiri kecantikan seperti apa yang membuat Rachel tergila-gila seperti itu.Orang-orang di lapangan berlari selama dua putaran, dan mereka semua lelah. Satu demi satu, mereka tersentak dan memandang Lirea dan Shaka. Mereka duduk di dalam mobil, duduk berdekatan dan mengobrol riang, sepertinya mereka sangat bahagia.Tidak benar!Gambaran seperti ini tidak benar!Lirea berseberangan dengan Shaka, bukankah itu sama saja dengan Mars menghantam Bumi, Ultraman melawan monster kecil, dan dinosaurus melawan ayam?Kapan gambaran dua orang ini menjadi begitu serasi dan co

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 112. Aku sudah Kembali

    "Eh?" Dia mendongak di bawah sinar matahari yang cerah, "Bukankah kamu ingin aku melakukan push-up, sit-up, dan lari?"Bukankah ini cara yang biasa Shaka lakukan?Dengan ketidakpuasan yang nyata dia berkata, "Kamu baru saja terluka. Apa menurutmu aku tidak punya hati dan perasaan?"Terlebih lagi, dia masih dalam masa datang bulan, jadi Shaka tidak bisa membuat masalah. Kemarin, Dokter Lia mengatakan kalau selama masa datang bulan, Lirea harus memperhatikan kegiatannya yang membuatnya kelelahan, dan diminta untuk menahan diri dari berhubungan badan. Kalau begitu, mana berani Shaka melatihnya?Tetapi Lirea tidak punya pilihan selain datang ke pelatihan militer. Sementara Shaka tidak punya pilihan selain mengurusnya.Setelah mendengar itu, Lirea merasa tidak akan ada kebohongan dari ucapan Shaka. Jadi, dia segera berdiri, menepuk-nepuk debu di tubuhnya, dan membungkuk dengan hormat pada Shaka."Terima kasih atas kebesaran dan ketidakegoisanmu. Aku akan memujimu sepanjang hidupku!""Janga

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 111. Karena Datang Bulan

    Dan Shaka yang sangat bijaksana, akhirnya memperhatikan gadis dalam pelukannya lalu membuat keputusan yang sangat penting!Ketika Lirea belum berusia 18 tahun, dia masih tidak memikirkannya!Sungguh, itu terlalu berlebihan.Dan hari ini, saat dia bersiap untuk melakukannya, alhasil...Jika kejadian seperti ini harus terulang beberapa kali lagi, dia akan merasa bahwa kesehatannya akan bermasalah.Setelah mengantar Dokter Lia pergi sesaat setelah memberi Lirea obat, Lirea berbaring dengan malas di pelukannya. Shaka menghela napas, sembari terus mengusap-usap bahu kecil Lirea, "Sayang, kita akan melakukannya saat kamu sudah dewasa. Maafkan aku tadi, tidak biša menahan diri.”Sontak, wajah Lirea memerah dan dia segera menutupi wajahnya dengan selimut, hanya menyisakan sepasang mata hitam besar di luar, dan berkedip padanya, "Apa kamu benar-benar biša menahannya?"Kenapa Lirea begitu tidak yakin?Sedangkan Shaka tampaknya telah membuat beberapa keputusan penting.Sembari mengepalkan tangan

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 110. Sangat Memalukan

    Sementara Lirea terus bersembunyi di kamar mandi dan sama sekali tidak mau keluar.Ini sama seperti bunuh diri! Benar-benar sangat memalukan sekaligus mengecewakan.Bahkan pada saat momen penting seperti itu, kenapa dia harus datang bulan?Memikirkan ekspresi cemberut Shaka barusan, dia ingin tertawa.Bisa dibayangkan betapa tertekannya Shaka sekarang.Akhirnya, Lirea mandi air panas di kamar mandi, mengenakan jubahnya, dan keluar. Wajahnya agak kaku, lalu dia duduk di samping Shaka, "Itu... bisa bantu aku?"Shaka bahkan tidak memiliki mood untuk melihat Lirea, dia hanya menoleh dengan malas dan berkata, "Apa?"Wajah Lirea memerah, "Itu, tidak ada pembalut di sini, apa kamu bisa pergi membelinya untukku?""Lirea!" Shaka duduk dari tempat tidur dan memelototinya dengan marah. Dia seperti ingin memotongnya menjadi beberapa bagian, "Apa katamu? Apa yang kamu ingin aku belikan untukmu?"Pembalut?Dia adalah seorang Shaka yang terhormat, seorang penguasa ibu kota, dan seorang tuan muda dar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status