Home / Romansa / Dicintai Dengan Ugal-ugalan / Bab 5. Ditelpon Tomi Juwanda

Share

Bab 5. Ditelpon Tomi Juwanda

Author: Any Anthika
last update Huling Na-update: 2025-01-31 09:32:36

"Apa maksudmu?"

"Kamu ternyata selama ini tinggal dengan seorang pria, ya?!"

Sekarang sudah pukul sebelas malam, seorang laki-laki dan perempuan sedang berduaan. Baru saja Tomi juga mendengar dengan jelas suara pria itu. Kalau bukan tinggal bersama, lalu apalagi? Batinnya.

“Tidak perlu ikut campur. Kalau memang tidak ada apa-apa, aku akan menutup teleponnya. Jangan menelponku lagi!"

"Lirea, tunggu sebentar!" Tomi yang ada di seberang sana segera teringat kalau ada hal penting yang perlu dibicarakan dengan Lieea, lalu segera melembutkan suaranya.

"Kalau ada urusan bilang saja, jangan terlalu banyak omong kosong!" Lirea berkata lagi.

"Aku tahu kamu sekarang ada di ibu kota. Ayo keluar besok, akú akan mengajakmu makan."

"Tunggu sebentar!” Lirea buru-buru menutupi telepon dan membalikkan tubuhnya.

Lirea bertanya pada Shaka yang ada di dalam kamar, "Apa kamu sudah memberitahu ibumu kalau ingin pergi ke rumah keluarga Juwanda untuk mengatur soal perjodohan?"

Bukannya menjawab, Shaka hanya tersenyum lalu berbaring di atas ranjang, bertelanjang dada dengan rambut yang basah masih menyisakan beberapa tetes air. Lirea memelototinya, lalu kembali ke balkon dan berkata, "Oke. Beritahu saja alamatnya, aku akan pergi besok."

"Restoran Perlang Barat." jawab Tomi.

Lirea pun tersenyum mencemooh. Kelihatannya, status sebagai tunangan Shaka memang biša sangat berguna. Tomi bahkan bersedia untuk mengundangnya pergi makan tanpa diduga-duga.

Tomi memang kaya, tapi terhadap anak perempuannya yang satu ini, dia sangat pelit. Di Restoran Perlang Barat, ada banyak sekali jenis makanan dengan harga yang fantastik dan karena pria itu begitu dermawan saat ini, bagaimana bisa Lirea menolaknya?

Lirea mematikan telepon, kembali ke kamar dan melempar ponselnya dengan seenaknya. Dia lalu mengambil tabletnya dan melanjutkan bermain game yang barusan belum sempat ditamatkan olehnya. Sementara itu, Shaka juga sedang bermain game di sebelahnya.

Saat Lirea sedang menerima telepon tadi, Shaka benar-benar melindunginya yang sedang tidak online di dalam game. Dan sekarang karena gadis itu telah kembali, dia pun mulai menunjukkan pukulan, tendangan dan mulai bertarung.

Menurut Lirea, Pria ini seperti terkena kanker stadium akhir jenis yang sudah tidak tertolong lagi. Permintaannya padanya sangatlah banyak.

Tidak diperbolehkan untuk merokok, tentu saja. Lirea kan memang tidak merokok! Tidak diperbolehkan minum-minuman beralkohol. Minuman bersoda pun dilarang.

Setelah lewat pukul 9 malam harus pulang ke rumah. Kalau lebih di atas waktu itu harus melapor dan bersiap-siap untuk mengatakan keberadaanya, melakukan apa, siapa saja yang hadir dan bagaimana kondisinya. Atau kalau bersama dengan pria itu, Lirea baru diperbolehkan keluar diatas jam 9 pagi.

Katanya, dengan kehadiran dirinya, pria itu bisa melindungi dan tidak akan terjadi apa-apa.

Apapun urusan yang dimiliki Lirea, dia harus mengatakannya pada Shaka karena tidak boleh menyimpan rahasia untuk diri sendiri. Saat pria itu tidak bertanya, itu artinya dia bisa sedikit memiliki tempat untuk privasi. Tapi kalau pria itu bertanya, dia wajib menjawabnya. Kalau tidak, bisa-bisa dia diselidiki.

Dan saat pria itu menyelidiki, dia akan mencari tahu hingga ke akar-akarnya. Dia bahkan sanggup membuat semua kejadian dari mulai Lirea kecil hingga dewasa diselidiki dengan jelas. Setiap menit dan setiap detik, di tempat yang mana, makanan dan ada berapa helai rambut yang tertinggal, semuanya diselidiki dengan jelas.

Gampangnya adalah Shaka begitu otoriter mengontrol dan menakutkan.

Kalau dalam keadaan normal, perlakuan Shaka pada Lirea masih lumayan baik. Setibanya gadis itu di kehidupan ibu kota yang terasa asing, dia membuatkannya sesuatu yang paling berguna. Dia memberinya sebuah kartu emas. Ditambah lagi dia berkata untuk menghabiskan semaunya dan sebanyak-banyaknya sebisa mungkin.

Semakin banyak menghabiskan uang di dalamnya, maka akan semakin bagus.

Shaka juga menyiapkan Lirea sebuah vila di ibu kota agar gadis itu bisa belajar dengan baik di sekolah barunya. Bahkan, dia juga masih membawa gadis itu pergi ke ke sebuah mall perbelanjaan terbesar di ibu kota dan tempat makan paling lezat, serta membawanya untuk mengenal jalan. Biasanya, dia juga sangat perhatian dalam menjaganya.

Lirea termasuk orang yang sangat beruntung untuk masalah ini. Tapi, membicarakan soal game, Lire justru depresi. Mereka berdua sedang memainkan sebuah game yang sama. Mereka berada di grup yang sama untuk menaikkan level.

Shaka sangat jago dalam memainkannya, sementara Lirea merupakan pemula yang payah. Lalu, jadilah seperti itu, hal yang sangat dibenci Lirea.

Pria itu memimpinnya untuk membentuk sebuah grup dengannya. Setiap kali gadis itu berteriak dan ingin lari keluar saat pertarungan besar telah dimulai, selalu ada sosok buddha berukuran besar di depannya dan membunuh semua orang yang ingin dibunuhnya.

Lirea sangat marah. Dia bermain game untuk menikmati kesenangan dalam membantai. Tapi, kalau satu grup dengan Shaka, ujung-ujungnya dia malah terpaksa selalu berada di belakang pria itu dan hanya bisa memunguti poin agar bisa naik level.

Lirea tidak hanya protes sekali atau dua kali. Tapi model orang seperti Shaka ini, tidak akan membiarkan dirinya diprotes dan dilawan. Dia juga kerap meracau saat bermain game dan berkata sombong, “Aku adalah pelindung kebenaran, dan berapapun orang yang mengikutiku di belakang untuk memungut poin, tidak akan sanggup untuk memungutnya.”

Sejak saat itu, Lirea benar-benar paham, Shaka membutuhkan seorang istri yang lemah, lembut dan manis, yang mematuhi jadwal keseharian dengan baik. Istrinya juga harus wanita yang tidak memiliki kebiasaan yang tidak sehat dan berbahaya, yang mematuhi dần menurutinya seperti seekor domba kecil.

Sedangkan Lirea, sangat jauh dari karakter tersebut.

Setiap kali dia memikirkan Shaka yang ingin memeliharanya sampai menjadi seorang gadis kecil yang lemah dan lembut, dia benar-benar merasa menderita.

Lirea tidak berpikir kalau dirinya adalah orang yang baik, meskipun dia mempunyai wajah polos hingga bisa menipu orang.

Karena dia hidup dalam keluarga yang sudah berpisah dan ayah yang tidak jelas, dia pun selalu diolok-olok oleh orang dan di-bully, dia tumbuh menjadi gadis yang keras. Siapa pun yang berani melakukan hal buruk terhadapnya, dia akan mengamuk dan mulai menghajar orang tersebut. Meskipun dia kalah jumlah, tapi yang terpenting dia sudah cukup berusaha.

Kalau dia kelihatan kalah, dilain hari dia akan pergi menyerang ke jalanan, melompat dengan tiba-tiba dengan mengenakan topeng untuk menakut-nakuti musuhnya hingga berteriak memanggil ayah dan ibu mereka.

Kemenangan dan pencapaian yang paling luar biasa didapat oleh Lirea adalah saat dia membuat takut seorang anak laki-laki gendut yang jauh lebih besar darinya dan biasa melakukan hal buruk padanya sampai anak laki-laki gendut itu harus menginap di rumah sakit selama sebulan. Setelah itu, Lirea selalu mengacau dengan menjadi hantu dan pada akhirnya anak itu bahkan sampai pindah tempat tinggal.

Setiap kali mengingat karya agungnya yang luar biasa itu, Lirea selalu merasa bahagia sampai-sampai perutnya sakit.

Dan di akhir permainan game Shaka dan Lirea mendapat ranking akhir yang mengalahkan ranking tim lawan yang berjumlah belasan orang. Mereka juga membuat tim lawan kalah total sampai seperti anak kecil yang menangis dan berteriak memanggil ayah dan ibunya.

Kemampuan bertarung Shaka memang benar-benar hebat saat melibas semua pasukan musuh.

Lirea memiringkan kepalanya dan melihat tangan Shaka yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Bahkan meskipun sedang memainkan game dengan serius, penampakannya masih terlihat malas-malasan, alis dan matanya terkulai ke bawah, sedikit santai dan sudut mulutnya yang sedikit naik membuktikan kalau pria itu diberkahi ketampanan luar biasa dan dengan rasa percaya diri yang tinggi.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 109. Tak terduga

    "Aku lebih mengenalmu sekarang," ucap Lirea dengan diiringi tawa malas.Untuk jawabannya, Shaka tampak sangat puas, tetapi tatapan dinginnya masih terlihat jelas, "Aku tidak menyukainya. Kalau dia mendekatimu di masa depan, beri tahu aku atau menjauhlah darinya. Apa kamu mendengarku?"Lirea mendengarkan dan menatapnya dengan penuh minat. "Mendengar dari nada bicaramu, sepertinya kamu tidak begitu menyukainya? Lagipula itu sepupumu, bukan? Kenapa, apa dia menggali kuburan leluhurmu, atau apa dia merebut wanitamu dan membuatmu sangat tidak menyukainya?"Setelah Lirea selesai mengatakannya, wajah Shaka menggelap seketika, dan ada kemarahan yang kuat di tubuhnya. Saat dia melihat ke arah Lirea, matanya seolah mampu memotongnya!"Menjauh darinya di masa depan, apa kamu mendengarku?""Aku mendengarnya. Aku pasti akan jauh dari Rachel di masa depan!"Saat itu, secara intuitif Lirea mengetahui kebenaran, seolah-olah dia menebak kebenaran secara tidak sengaja.Rachel benar-benar merampas wanit

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 108. Apa Kamu Mengenal Rachel?

    Raut wajah Rachel tampak sedikit berubah. Setelahnya, tubuhnya maju selangkah demi selangkah, tinggi tubuhnya menutupi Lirea seperti jaring besar, dan dia mengeluarkan suara yang dingin."Apa dia memaksamu?"Lirea sedikit tertegun dan merasakan kemarahan dalam kata-katanya. Dia tidak bisa menahan tawa sambil menggelengkan kepalanya."Apa yang kamu pikirkan? Jika dua orang memiliki perasaan cinta yang sama, lalu untuk apa paksaan itu? Kami hanya saling memandang dan kami pun bersama."Meski Shaka diduga memaksanya pada awalnya.Tapi Shaka tidak pernah memperlakukannya dengan buruk.Dan sekarang, dia telah memutuskan untuk membina hubungan baik dengan Shaka. Dia tidak yakin apakah dia akan menyukainya di masa depan, tapi setidaknya dia tidak menyukai siapa pun sekarang, dan Shaka adalah objek yang bagus. Alasan terbesarnya adalah dia tidak membencinya sama sekali.Seketika, Rachel merasakan hatinya sakit!"Lirea, bagaimana kamu bisa memilih orang seperti Shaka?"Lirea tidak senang mende

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 107. Bagaimana biša kamu bersama Shaka?

    Meskipun kedua orangtuanya juga sudah beberapa kali mengatakan hal sama seperti bibinya.Antara dirinya dan Amelia, tidak pernah sekalipun Rachel mengambil keputusan sendiri, semuanya harus ditanyakan lebih dulu pada Amelia. Sementara cinta antara dia dan Amelia masih sebatas menyempatkan waktu luang, jadi belum ada rencana untuk menikah.Tapi Shaka...Rachel melihat dengan mata kepalanya sendiri kepedulian Shaka terhadap Lirea, serta bagaimana sifat Lirea.Dia tiba-tiba menemukan jika sebenarnya, dia selalu merindukan waktu bersama Lirea. Karena bersamanya, dia bisa merasa sangat bebas dan nyaman.Rasanya seperti kamu tidak perlu memikirkan apa pun.Namun bersama dengan Amelia, dia akan selalu merasa lelah, juga merasa sangat menderita.Tentu saja, dia memahami emosi ini karena dia terlalu peduli.Sedangkan saat bersama Lirea, dia tidak berlaku seperti saat dengan Amelia.Dia tahu jika dirinya tidak bisa memiliki cakar ikan dan beruang dalam waktu yang bersamaan.Dan sekarang, Shaka

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 106. Sangat Memalukan

    Karena sulit untuk membuatnya muncul secara langsung.Di lantai atas, dia mendengar Lirea tidak menyukai Shaka saat bermain game, dan menyuruhnya untuk menyingkir. Shaka hanya menatapnya saat itu dan mengatakannya dalam hati tanpa menunjukkan jejak apapun. Lirea tidak melihat tindakan itu, tetapi Resta benar-benar melihatnya.Dan dia benar-benar terpana.Shaka diteriaki, dan dia tidak marah.Hanya mengerutkan bibir, sepertinya tidak puas dengan permainannya dan melupakannya begitu saja.Setelah waktu yang singkat itu, Resta telah mengidentifikasi calon menantunya, Lirea.Lalu dia tertawa dan menarik tangan Lirea, "Bagaimana bisa aku tidak menyukainya? Sering-seringlah datang bermain ke rumah ini saat kamu ada waktu luang. Tidak ada wanita di keluarga kami, dan tidak ada teman untuk menghilangkan rasa bosan. Sekarang Shaka sudah berhasil mencarikan teman untukku. Aku terlalu senang memilikinya!"Mendengar itu, Lirea memberikan senyum termanisnya, "Baik."Resta segera memberi Lirea kaki

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 105. Kami Teman Sekelas

    Khawatir Lirea akan menderita jika bersama dengan Shaka.Siapakah Shaka? Lirea sama sekali tidak bisa mengendalikannya. Di hadapan Shaka, ini hanya soal pengakuan.Akhirnya, Resta mengeluarkan sepanci besar sup dari dapur, dan berkata kepada beberapa orang yang duduk di sofa, "Kemarilah, makanan sudah siap. Cuci tanganmu dan bersiaplah ke meja. Shaka, pergi dan panggil kakak sepupu keduamu."Shaka tertegun sejenak."Kak Rio pulang?""Pagi tadi dia pulang, sekarang dia sedang tidur di kamarnya. Pergi dan panggil dia untuk makan."Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Shaka langsung naik ke lantai atas.Melihat Shaka naik ke atas, Resta meraih tangan Lirea sambil tersenyum dan memperkenalkannya pada Rachel, "Dia Rachel, keponakanku juga. Seharusnya Shaka sudah mengenalkannya, kan?"Lirea sedikit malu, karena Shaka tidak memperkenalkannya."Aku kenal dengannya Bu, dia teman sekelasku dulu.""Teman sekelas?" Resta tercengang mendengarnya. Ternyata Lirea dan Rachel sebenarnya teman sekelas?

  • Dicintai Dengan Ugal-ugalan    Bab 104. Pacar Shaka Ternyata mantannya.

    Shaka mengangguk paham, lalu berjalan ke sisi Lirea, dan sekilas melihat pakaian kusut dan rambutnya yang berantakan. Sepotong daging besar yang dilapisi kulit putih itu sedikit menonjol dari dadanya, yang baru saja disentuh olehnya. Lalu dia segera mendorongnya ke kamar mandi."Rapikan sebelum kamu keluar."Lirea yang didorong oleh Shaka, seketika melihat penampilannya yang berantakan di cermin. Seketika itu juga dia serasa ingin menemukan lubang di tanah.Untungnya, Rachel-lah yang datang mengetuk pintu. Jika Resta yang mengetuk pintu, Lirea tidak akan merasa perlu tinggal di sini lebih lama lagi.Sayang sekali!Shaka benar-benar bisa tak terkendali kapan saja dan di mana saja.Namun, saat mengingat bertemu Rachel dengan begitu tiba-tiba, tidak peduli bagaimana dia bersikap tenang, dia masih merasa tidak nyaman.Ya, ini tidak nyaman. Sangat tidak nyaman. Jika dia bisa keluar masuk rumah Shaka seperti ini, dia pasti memiliki hubungan yang berbeda dengan Shaka.Tidak, dia masih perlu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status