Lirea tahu kalau Shaka memikirkan sesuatu yang menjijikkan tapi dia juga tidak bisa untuk protes. Dia pun cepat-cepat bangkit dan kabur masuk ke dalam kamar mandi
Shaka sekarang benar-benar menahan diri untuk menunggu selama 2 bulan. Dan setelah Lirea resmi berumur 18 tahun, pria itu akan memakannya. Memikirkan hal itu, Lirea jadi gemetaran. ۱ Sebenarnya, Lirea bukanlah orang yang terlalu polos dan bisa menerimanya jika terjadi hubungan yang semacam itu. Hanya saja, entah bagaimana mengatakannya, menurutnya hubungan begituan harus berdasarkan perasaan sama-sama suka. Dia tidak menyukai Shaka dan itu adalah fakta. Dia bersama dengan bersama pria itu karena dipaksa. Pria itu membuatnya memasang status kalau kalau dirinya adalah gadis miliknya, padahal sejak awal dia sudah tidak bersedia. Dia juga tidak bersedia menjadi tunangannya, bahkan juga tidak bersedia untuk datang ke kota ini. Akan tetapi, keseluruhan rasa tidak bersedia yang digabung menjadi satu itu masih belum bisa sebanding dengan tekad Shaka. Seperti apa yang dikatakan oleh pria itu. "Aku menginginkanmu, jadi kamu adalah milikku." Lirea membasahi tubuhnya dan pikirannya menjadi sedikit lebih jernih. Tiba-tiba, dia merasakan ada sesuatu yang salah. Barusan, Tomi mendengar suara Shaka dan Tomi berkata kalau dia tinggal bersama dengan seorang pria. Seharusnya, ayahnya itu tahu kalau orang yang ada di sebelahnya adalah Shaka. Dia berpikir kalau hal ini tidak benar. Kalau Tomi tahu tunangan Shaka adalah dirinya, maka saat mendengar suaranya, seharusnya secara natural ayahnya akan berpikir kalau tidak masalah mereka berdua tinggal bersama. Benar-benar sangat mencurigakan. Hmm, lebih baik besok pergi melihat saja apa yang sebenarnya terjadi, batin Lirea. Usai mandi, Lirea keluar dan membaringkan dirinya di atas kasur. Saat ini, waktu telah menunjukkan pukul 11 malam. Tiba-tiba, Shaka menariknya dan memeluknya, lalu berkata, “Ayo tidur..” Tidak lama kemudian, Lirea pun memejamkan mata dan memasuki alam mimpi. *** Keesokan harinya... Sekitar pukul 7 pagi, Lirea sudah dibangunkan oleh Shaka dengan ciuman. Dia membuka matanya dan mendapati senyuman pria itu yang terlihat puas. "Ayo bangun dan pergi berlari,” ucapnya. Lirea berjuang untuk bangkit dari kasur, lalu pergi ke kamar mandi dan mencuci muka dengan menggunakan air dingin. Dia menemukan sebuah baju olahraga di dalam lemari, lalu menggunakannya. Saat dia turun ke lantai bawah, Shaka yang penuh semangat telah berganti pakaian menjadi pakaian lari pagi dan menunggunya turun. Kedua orang itu lantas pergi bersama ke dalam taman untuk lari pagi. Di dalam taman, terdapat banyak fasilitas olahraga, bahkan juga ada sebuah lintasan lari sepanjang satu kilometer. Setiap harinya, Shaka membawa Lirea untuk lari pagi selama setengah jam sampai satu jam sampai dia bosan. Dan saat berlari, saına sekali tidak ada kepedulian atau sikap manis dari Shaka. Lirea sangat dilecehkan. Dia benar-benar merasa sangat teraniaya. Shaka sudah berlari lima putaran, sementara Lirea baru mendapatkan dua putaran meski dengan susah payah. Membuat gadis itu jadi sangat marah. Saat dia masih duduk di bangku sekolah, di acara kompetisi olahraga tingkat SMP dan SMA, Lirea adalah juara lari jarak jauh yang begitu hebat dan sangat dikenal. Dia bahkan juga sampai berpartisipasi di maraton di ibu kota dan juga meraih juara dua di antara ratusan laki-laki dan perempuan yang berpartisipasi di dalam kontes tersebut. Hal itu tentu menunjukkan kemampuannya dalam berlari. Akan tetapi, dengan adanya Shaka di sini, dia benar-benar hanya jadi bahan untuk dilecehkan. Setelah Lirea menyelesaikan lari dua putaran, Shaka telah berlari lima putaran dan duduk di sana untuk minum mineral. Dia melihat gadis itu menghampirinya dengan terengah-engah. Shaka sedikit tersenyum dan berkata, "Benar-benar lambat ya kamu.” Dia menatap wajah Shaka yang terlihat bangga dengan dirinya sendiri, lalu perasaannya pun dipenuhi dengan amarah. Pria itu pernah bilang kalau dirinya begitu perhatian dan bersikap manis seperti madu. Pria itu juga bilang dirinya sangat-sangat menyayanginya dan di dalam dalam game dia begitu menjaganya dengan segala macam cara, tapi kini dia melecehkan dalam jogging. Bukankah seharusnya kalau jogging bersama, pria itu harus mengurangi kecepatannya, lalu berlarian sambil tertawa-tawa dan juga sambil menumbuhkan perasaan? Tapi saat setiap kali pria itu selesai berlari satu putaran dan menyusulku, bagaimana bisa wajahnya itu terlihat bangga dengan dirinya sendiri dan ekspresinya begitu mengesalkan? Pikir Lirea. Benar-benar menyebalkan! Benar-benar gila! Aaaahhh! Orang ini, Shaka tidak hanya memiliki latar belakang keluarga yang bagus, tapi penampilannya juga bagus. Dia bahkan juga bagus di semua aspek dan kualifikasi sampai-sampai bisa membuat orang kesal hingga rambut mereka berdiri. Lirea membelalakkan matanya pada Shaka dengan marah. Dia duduk dan menenggak air minum, lalu menyeka keringat di wajahnya dan pergi berlari lagi. Sementara Shaka bersandar di sebuah bangku kayu panjang dan menatap punggung gadis yang begitu keras kepala itu. Di dalam matanya terpancar sedikit kepuasan. Lirea memutuskan untuk berlari tiga putaran lagi. Jadi, totalnya adalah lima putaran. Meskipun kecepatannya tidak sebanding dengan Shaka, akan tetapi kalau pria itu bisa berlari 5 putaran, maka dia juga harus bisa. Sebelumnya, Shaka merasa jika bersama Lirea akan sangat membosankan. Dia juga berpikir kalau gadis itu mungkin hanya berguna untuk ditempat tidur di kasur saja, sementara untuk hal yang lainnya, dia tidak berpikir gadis itu begitu menarik. Tapi nyatanya, dengan adanya gadis itu di sini, dia merasa sangat terhibur dan bahagia setiap saat.Namun, Shaka mengabaikan Lirea yang tertegun dan tertekan. Tanpa peduli apa pun, dia langsung meraih tangan kecilnya, dan membawanya ke atas.Sementara Resta menatap mereka sambil tersenyum, dan mengingat ekspresi dan kata-kata Shaka barusan. Meminta Lirea memanggil dirinya dengan sebutan ibu begitu dia muncul. Jelas keberadaan Lirea telah dikonfirmasi. Di sini, kata menantu hanyalah tinggal masalah kepastian dan waktu saja. Sudah dipastikan Gadis itu akan menjadi menantunya.Shaka bahkan menjauhkannya dari dapur dengan mengatakan jika kekasihnya tidak bisa membantu apa pun. Sebenarnya bukankah Shaka yang tidak menginginkan Lirea berada di dapur dan enggan berpisah?Enggan berpisah? Haha..Saat itu juga Resta berpikir jika dirinya dapat segera mempersiapkan pesta pertunangan.Pasangan itu berpegangan tangan sepanjang waktu, benar-benar sangat manis.Sepertinya dia benar-benar akan menjadi ibu mertua.Tata letak vila diatur di kiri dan kanan kamar, dengan total tiga lantai. Lantai bawa
Sontak, Lirea melompat dengan tidak terkendali, dan kemudian sabuk pengaman menariknya kembali yang membuat kepalanya terbentur mobil. Rasa sakit itu membuatnya berkaca-kaca, tapi dia tidak merasakan apa-apa saat itu. Sekarang ini, pikirannya sedang dikejutkan oleh kata-kata yang keluar dari mulut Shaka.Itu artinya mereka akan bertemu dengan orang tua Shaka?"Kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal??"Melihat kepanikan di wajah Lirea, Shaka hanya mengangkat bahu acuh tak acuh, "Cepat atau lambat, kita akan datang untuk makan malam keluarga. Ibuku ingin bertemu denganmu, jadi aku membawamu ke sini.”Saat ini, Shaka sudah tiba di rumahnya dan menghentikan laju mobilnya.Penampilan Lirea saat ini tak kalah mengerikannya seperti monster. Dengan mencengkeram erat pintu mobil, wajahnya terlihat sangat tegang."Kamu tidak bisa melakukan ini. Aku tidak membeli apa pun saat aku datang ke rumahmu untuk pertama kali. Aku datang ke sini dengan tangan kosong, ini sangat tidak benar. Haruskah ki
Mereka sedang berada di tengah jalan utama. Jika tidak larut malam, mereka pasti akan menyebabkan kemacetan lalu lintas bahkan kecelakaan mobil.Lalu Shaka menatapnya dan berkata, "Bukankah kamu yang diserang malam ini?"Mendengar pertanyaan itu, Lirea menatapnya dengan aneh dan berseru, "Bagaimana mungkin aku? Aku bereaksi begitu cepat hingga jika dia berani menyerangku di dada, aku tidak hanya akan memukul kepalanya dengan sebotol anggur, tapi aku akan langsung melepaskan tangannya dari tubuhnya!"Tapi sesaat setelah mengatakannya, dia menyesalinya. Tampaknya Shaka tidak menyukai pertarungannya. Tapi apa Shaka akan marah saat mendengar dirinya mengatakan kata-kata dan perilaku kasar seperti itu?Shaka tertawa renyah, dan segera setelah Lirea selesai menjelaskan, terlihat lekuk bibirnya yang terangkat tanpa beban, kemudian dia menyentuh kepala Lirea, "Sudah ditangani dengan baik!""Oh?"Sejujurnya Lirea bingung dengan tingkah laku Shaka yang tiba-tiba. Apa dia pikir Lirea hewan pelih
Shaka melihat Wang yang terkapar di dalam, yang telah disiksa oleh Riky lebih dulu tadi, dan hampir kehabisan napas. Satu tangan telah dipukul di sana, yang jelas-jelas tak lagi bisa digunakan.Lalu dia berkata kepada Harimau Hitam, "Tangannya yang lain juga tidak berguna. Jangan biarkan aku melihatnya di ibukota lagi."Jika tidak, jangan harap untuk bisa keluar dengan nafas di dada.Berani-beraninya dia menyerang dada!Berani sekali!Sejujurnya, Harimau Hitam merasa berduka untuk Wang, meskipun hanya sedetik di dalam hatinya. Dia sering menimbulkan masalah di bar ini, tetapi Harimau Hitam sama sekali tidak peduli. Namun, pada saat itu, dia memiliki firasat bahwa suatu hari Wang pasti akan menderita.Benar saja.Dia telah menggoda dua wanita hari ini. Salah satunya adalah kekasih Riky.Meskipun status Riky bukanlah kelas satu di Ibukota tetapi dia masih menempati di kelas dua. Terlebih lagi, dia masih terikat dengan keluarga Mahendra, salah satu dari lima keluarga teratas di Ibukota.
Tapi Lirea sadar betul bahwa dirinya telah menyinggung perasaan Shaka malam ini.Pulang lebih awal untuk beristirahat?Harimau Hitam yang besar dan tinggi itu ternyata penjahat yang suka mengadukan orang lain di belakang. Benar saja, pria di sekitar Shaka memang tidak bisa disebut pria, apalagi Rendra dan Dani!Biasanya hanya wanita tua yang suka mengadu seperti ini, tapi semua orang di sekitar Shaka justru melakukannya.Tindakan apa yang bisa dilakukan dengan mengalir bebas tanpa terkendali... Tapi siapa yang menyangka bahwa Harimau Hitam adalah orang seperti itu? Dia kelihatan seperti orang yang berpengalaman dan tertutup."Tidak!" Lirea segera bertindak layaknya gadis manja. Dia meletakkan tubuhnya rendah, meraih lengan Shaka dan mengguncangnya dengan keras. Dia berkedip dengan mata imutnya, "Aku tahu aku salah. Seharusnya aku mendengarkanmu. Lain kali aku tidak akan melakukannya lagi, tapi tolong maafkan aku kali ini saja! Kak Shaka, Kakak yang baik..."Suaranya lembut dan sedikit
"Tidak!" Lirea menyangkal, "Momok besar dan mengerikan itu hanya bisa digambarkan pada Harimau Hitam, sedangkan Shaka adalah bos besar yang mengendalikan momok itu. Aku harus lari demi keselamatan hidupku sendiri!"Setelah mengatakannya, dia bergegas berbalik dan berlari untuk menghentikan taksi.Sementara Nanda yang melihat punggungnya hanya bisa tersenyum tak berdaya.Namun, saat Lirea baru berjalan dua langkah, dua pria berbaju hitam mendatanginya dan dengan hormat berkata, "Kakak ipar, Tuan Shaka berkata dia akan segera datang, jadi dia meminta Anda untuk menunggu di kamar."Pada saat itu, jantung Lirea berdebar kencang.Apakah Harimau Hitam benar-benar informan Shaka?Selesai, benar-benar selesai. Dia akan mati! Saat ini, Lirea sedang duduk di dalam ruangan, sulit baginya untuk duduk diam. Setiap menit dan setiap detik seperti penderitaan baginya, seolah-olah sebilah pisau tajam sedang menempel di tengkuknya. Dia merasa bahwa sebentar lagi dia akan mati.Tak berselang lama, pintu