Share

Rumit

“Maksudnya apa ini, Mas Harlan?!”

[Hei, rindunya aku dengar kata ‘Mas Harlan’ dari bibirmu, Rahma … tapi nggak usah semarah gitu juga. Aku mantan suami sekaligus masih adik iparmu lho. Aku sengaja bawa Azka keluar. Jalan-jalan biar bisa main kayak anak-anak lain, tapi kami kehabisan duit.]

“Azka dibawa main ke mana?”

[Hm, belum bisa main ini kami masih nepi di jalan …]

[Kamu kirim uang dulu buat Azka]

“Aku akan kirim 200 ribu, tapi habis itu Mas cepat bawa Azka pulang. Mainnya biar diantar Ibu aja.”

Terdengar cengengesan tawa Harlan di sana. [Mana cukup segitu, Maniis … aku minta kamu kirim lima juta, Rahma. Kami tunggu!]

“Gila! Kamu mau memerasku?!”

[Hehehe. Biasa aja, Manis. Kalau kamu nggak kirim, aku sama Azka akan tahan makan sampai kelaparan di jalan. Kamu mau kami ma-]

“Awas kau, Harlan! Kalau Azka kenapa-kenapa, aku nggak pikir panjang membalasmu!”

[Uww, takut. Hahaa. Cepat kirim uangnya Rahma! Aku serius ini!]

Panggilan terputus. Detik kemudian pesan masuk berisi nomor reken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status