Share

Bab 1538

"Paman Bahran, apa yang kamu lakukan? Cepat berdiri!" Luther buru-buru berjongkok untuk memapah Bahran.

"Pangeran, maafkan aku karena gagal melindungimu dan Ratu Wedani. Kamu boleh menghukumku," ucap Bahran yang berderai air mata.

"Jangan bicara begitu. Kalau kamu nggak berjuang mati-matian waktu itu, mungkin aku sudah mati sekarang," hibur Luther.

"Seluruh prajurit Kavaleri Bimasakti gugur dalam pertempuran, hanya aku yang hidup. Aku bersalah pada kalian semua!" ujar Bahran sambil terisak-isak.

"Jangan menyalahkan diri sendiri. Kamu sudah berusaha sekuat tenaga. Aku justru senang karena melihatmu masih hidup. Semua ini salahku, aku yang telah mencelakai kalian. Gara-gara aku, kamu sampai tidak sadarkan diri selama 10 tahun dan seluruh pasukan gugur. Aku yang seharusnya minta maaf," sahut Luther dengan mata memerah.

Luther masih ingat semuanya. Dia melihat bagaimana para prajurit itu tewas terbunuh hanya demi melindungi dirinya. Hingga sekarang, Luther tidak pernah melupakan nama merek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status