Home / Romansa / Dikejar Mafia Posesif / #1. Anak Tiri yang Dikorbankan

Share

Dikejar Mafia Posesif
Dikejar Mafia Posesif
Author: Chubby Misso

#1. Anak Tiri yang Dikorbankan

Author: Chubby Misso
last update Huling Na-update: 2023-12-24 13:53:46

“Cecilia, mulai sekarang kau ikut Tuan Wong.”

Mendengar ucapan Angel, ibu tirinya, Cecilia hanya diam. Raut wajahnya datar seperti kolam beku.

Gadis itu berusaha menguasai emosinya. Dari balik kacamata hitamnya, Cecilia menatap Travis Wong di seberang meja.

Laki-laki yang duduk dengan kedua kaki terbuka lebar itu jelas-jelas orang yang berbahaya.

Pria berambut pirang kusam itu bersikap urakan. Seluruh tubuhnya bertato. Secara keseluruhan dia memiliki aura yang terasa intimidatif. Para penjaga berbadan besar di tempat ini mematuhi Travis dan menyebutnya “Bos”.

Beberapa menit lalu, ketika Cecilia tiba di sini, Travis Wong baru selesai menghajar dua orang pria dengan tangan kosong.

Kedua pria itu terkapar telanjang, wajah mereka babak belur dihantam bogem mentah.

Travis bangkit dari sofa, menghampiri Cecilia. Dilepasnya kacamata Cecilia, lantas dia amati kedua mata Cecilia baik-baik.

“Eh, gadis manis, benarkah kau buta?”

“Ya, dia buta, Tuan.” Pertanyaan Travis untuk Cecilia dijawab Angel. “Dia mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu.”

“Hm.” Travis mendengus sambil mencengkeram pipi Cecilia. “Sayang. Padahal matamu indah. Wajahmu juga cantik.”

“Jadi, bagaimana dengan utang saya?” tanya Angel, enggan basa-basi.

“Baiklah, utang Nyonya kuanggap lunas seperempat. Tapi, bayar cicilan Nyonya tepat waktu.”

Travis mengitari Angel seperti hyena mengitari mangsa, lantas berhenti di hadapan Angel.

“Jika tidak, aku pastikan, Nyonya akan kehilangan jari-jari Nyonya dengan cara yang menyakitkan.”

Sekujur tubuh Angel bergidik. “T-tentu saja, Tuan!”

Travis menyeringai. “Pergilah.”

Angel bergegas meninggalkan private club mewah itu. Setelah Angel pergi, Travis kembali mengamati Cecilia.

Kecantikan gadis itu termasuk langka di negeri ini. Dia memiliki kulit seputih gading dan wajah blasteran. Terutama iris matanya yang berwarna giok, benar-benar mencolok.

Travis merasa beruntung mendapatkan gadis itu. Cecilia bisa jadi aset yang menguntungkan.

“Kau anak tiri Angel?” ulik Travis.

Cecilia mengangguk pelan.

“Pantas saja. Kau tidak mirip Angel.” Travis menyilangkan kaki. “Dari tadi kau tidak bersuara. Kau juga bisu?”

“Tidak, Tuan,” jawab Cecilia.

“Kau masih perawan?”

Pertanyaan Travis membuat alis Cecilia berkedut. Gadis itu merapatkan bibirnya yang indah.

“Tak perlu kau jawab.” Travis bangkit dan meraih tangan Cecilia. “Biar langsung diperiksa saja.”

“T-tunggu, Tuan!” Cecilia berusaha melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman Travis. “Tunggu sebentar!”

“Apa kau mau kuperiksa di sini, sementara kamera pengawas sedang menyorot kita?”

“T-tidak ….”

Travis menarik tangan Cecilia sampai ke parkiran, lalu dengan kasar mendorong gadis itu masuk ke mobilnya. Tidak lama kemudian, mereka pun tiba di rumah Travis. Rumah yang megah, dijaga ketat oleh banyak pengawal.

Para pengawal bersetelan serba hitam menyambut Travis dan Cecilia ketika mereka turun dari mobil. “Selamat datang, Tuan Kedua!”

Cecilia pun semakin menyadari, dia sudah terjebak di sarang gangster. Namun, Cecilia segera menyusun rencana di kepalanya untuk kabur dari sini.

Cecilia yakin, dirinya akan baik-baik saja, selama para gangster itu tidak tahu bahwa sebenarnya Cecilia dapat melihat.

Ya, Cecilia hanya pura-pura buta, demi mengelabui ibu tirinya.

***

Setelah Travis memberikan Cecilia makan siang, Travis memerintahkan pelayan memandikan Cecilia dan sedikit mendadaninya. Cecilia juga dipakaikan gaun tidur berbahan satin tipis. Setelah itu Cecilia dipersilakan beristirahat di sebuah kamar tidur di lantai dua.

Cecilia memandang ke sekeliling. Kamar itu sangat luas. Interiornya jelas didesain secara profesional dan dipenuhi perabot mewah.

Dari dekorasinya yang didominasi warna hitam, juga wangi pengharum ruangan yang maskulin, Cecilia yakin pemilik kamar ini adalah seorang laki-laki.

‘Mungkin ini kamar Travis,’ pikir Cecilia. ‘Sepertinya aku ditempatkan di sini karena aku harus melayaninya malam ini.’

Cecilia termenung di atas pembaringan, memikirkan bagaimana caranya untuk menghindari hal itu. Kamar ini memiliki jendela besar, namun jendelanya tidak bisa dibuka. Satu-satunya jalan keluar dari kamar ini hanyalah pintu.

‘Rumah ini sangat besar dengan banyak ruangan. Aku pasti bisa meloloskan diri jika aku berhati-hati. Lebih baik aku bergerak sekarang.’

Cecilia baru saja hendak bangkit, tapi gelombang vertigo menghantam kepalanya.

‘A-apa yang terjadi ….’

Cecilia meringis nyeri. Penglihatannya menjadi buram. Tubuhnya sempoyongan, tidak bertenaga.

Grativasi Bumi pun seolah menariknya, membuat gadis itu tetap duduk di ranjang. Cecilia juga tidak sanggup menahan kantuk yang membuat kelopak matanya perlahan terpejam.

Tak lama kemudian, tubuh Cecilia tergolek, tak sadarkan diri.

Begitu Cecilia pulas, Travis datang bersama seorang wanita paruh baya. Wanita itu disebut Bibi Susan, kepala pelayan di kediaman Wong.

Mereka memeriksa gadis itu seperti memeriksa barang dagangan.

“Bibi membiusnya?” tanya Travis.

“Ya, Tuan, cukup untuk membuat Nona Cecilia tidur sampai esok pagi,” jawab Bibi Susan.

“Bagaimana menurutmu?” Travis bersedekap. “Apa kakakku akan menyukainya?”

“Saya tidak tahu, Tuan.” Terdengar keraguan dalam suara Bibi Susan. “Tuan Pertama tidak pernah membawa perempuan yang dikencaninya ke rumah.”

Travis mengeluarkan sebotol kapsul misterius dari saku jaket.

“Tidak masalah. Masukkan sebutir isi kapsul ke dalam minuman kakakku. Itu akan membuat kakakku tak dapat menolak Cecilia nanti malam.”

Travis kembali merogoh jaket, menyobek selembar cek kosong yang telah ditandatangani, lantas menyodorkan cek itu pada sang kepala pelayan.

“Bibi, rahasiakan kapsul itu,” kata Travis. “Jangan bilang siapapun.”

“Baik, Tuan,” sahut Bibi Susan.

Sambil bersenandung riang, Travis meninggalkan kamar.

***

“Ugh!”

Dalam kondisi setengah sadar, Cecilia merasakan tubuh seseorang di atas tubuhnya.

Kamar itu gelap gulita karena seluruh penerangan dipadamkan. Cecilia tidak dapat melihat bagaimana wujud orang itu.

Tapi, satu hal yang pasti, orang itu sedang mencumbu lehernya dan menjamah kulitnya. Cecilia tidak dapat bergerak, dia bahkan tidak bisa bersuara, seolah sarafnya benar-benar lumpuh.

Sebelum mengerti sepenuhnya apa yang terjadi, kesadaran Cecilia menurun lagi.

Selanjutnya, ketika Cecilia terbangun, sekelilingnya terang benderang. Matahari bersinar terik. Hari sudah berganti.

“Kau sudah bangun?”

Suara berat dari sisi kanan membuat Cecilia tersentak. Itu bukan suara Travis. Cecilia tidak berani menoleh.

Pemilik suara itu turun dari ranjang, dan duduk di sebuah kursi di samping ranjang.

Pria itu memang bukan Travis. Dia bersurai hitam. Tubuhnya lebih tinggi dan lebih besar daripada Travis.

“Siapa Anda?” tanya Cecilia waspada. “Dari suara Anda … saya tahu Anda bukan Travis Wong.”

“Aku Marcus Wong, kakak Travis,” sahut pria itu.

Meski Cecilia tidak melihat ke arah pria itu, Cecilia dapat menangkap dari sudut matanya, pria itu sedang menatapnya dengan intens.

“Apakah semalam Anda … menyentuh saya?” Cecilia menahan geram.

Pria itu menghela napas berat, lalu menjawab lugas, “Benar.”

Cecilia terdiam. Panasnya amarah menyebar cepat di dalam dada, membuat seluruh wajahnya merah padam. Maniknya yang berwarna giok meneteskan air mata.

Tangan gadis itu mengepal erat, meremas selimut yang menutupi tubuhnya. Dalam hati, Cecilia mengutuk ibu tirinya. Cecilia bersumpah, dia akan segera pergi dari istana gangster ini, dan membalas kejahatan Angel yang telah membuatnya terjebak di sini.

Sementara itu, dari tempatnya duduk, Marcus terus menatap gadis itu.

[Akhir Bab 1]

Chubby Misso

Hai kamu yang lagi baca ceritaku~ Terima kasiiih banyak, kamu sudah mampir di sini! Aku pengen tau dong, oke gak nih ceritanya? Tolong komen ya, soalnya ini cerita pertamaku di GN! Eh, btw, yuk kita temenan di IG: @chubbymisso Sekali lagi terima kasih banyak~

| 1
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Chubby Misso
Thanks dah mampir di sini Kakak! Sukses dengan karyanya~ ...️
goodnovel comment avatar
Narika
lepas dari ibu tiri, malah masuk kandang serigala. kasian banget cecilia 🥲
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dikejar Mafia Posesif   #100. Istri Sang Mafia

    Pukul 10 malam, Marcus tiba di kamar tidurnya.Sejak Marcus memandangi wajah Cecilia yang terlelap di sofa, sebab tampaknya wanita itu tertidur kala sedang membaca buku sambil menunggu kedatangan suaminya.Dengan sangat hati-hati Marcus menggendong Cecilia, memindahkan wanita itu ke atas ranjang. Cecilia sedikit mengerang ketika Marcus meletakkannya. Dan tepat saat Marcus sedang menyelimutinya, mata wanita itu terbuka.“Sayang?” bisik Cecilia. “Kau sudah pulang?”Marcus tersenyum. “Apa aku membangunkanmu?”“Memang tadinya aku berniat untuk tidur sebentar.” Cecilia menguap. “Kau sudah makan?”“Tentu saja. Kau tampak lelah, Cecilia. Tidurlah kembali.” Marcus mengecup kening Cecilia dan mengusap pipinya.“Tapi aku belum makan,” keluh Cecilia. “Dan aku lapar.”“Oh.” Marcus tersentak kaget. “Mau kubuatkan sesuatu?”Cecilia meringis dan menganggukkan kepala.“Baiklah, ayo.” Marcus mengangkat ketiak Cecilia, menggendong sang istri di depan. Marcus berjalan ke arah pintu sambil mencumbui Ceci

  • Dikejar Mafia Posesif   #99. Melanjutkan Perjuangan

    Bergeming di tempatnya berdiri, Marcus tertegun menyaksikan kericuhan di ruang sidang usai tuan hakim memutuskan dirinya tak bersalah dan bebas.Setelah polisi membawa Travis, Jerry dan Krystal pergi untuk penyelidikan, Cecilia bergegas menemui suaminya.Cecilia pun berlari ke dalam pelukan Marcus. Air mata wanita itu berderai. Mereka bercumbu singkat, lalu sambil memandang wajah istrinya, Marcus tampak kebingungan.“Cecilia … kau baik-baik saja? Mengapa kau datang bersama Travis? Dan … apa yang baru saja terjadi?” Marcus bertanya gugup.“Kebakaran di rumah kita terjadi karena Travis. Dia juga menculikku dan Olivia malam itu. Namun, selama Travis menyekap kami di rumahnya, aku menggunakan kesempatan itu untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatannya,” terang Cecilia tegas.Marcus terpana mendengarkan ucapan istrinya.Lantas Cecilia melanjutkan, “Pada saat Jackson menemuiku semalam, aku langsung menghubungi detektif pribadiku dengan menggunakan ponsel Jackson. Aku minta Jackson menjelaska

  • Dikejar Mafia Posesif   #98. Tidak Semudah Itu

    Empat hari kemudian.Tubuh Cecilia menggigil ketika ia melihat secarik kertas yang disodorkan Travis ke arahnya. Cecilia tahu isi kertas itu. Kertas itu adalah surat permohonan cerai yang harus dia tandatangani, syarat yang harus dipenuhi, jika dia ingin melihat persidangan Marcus.Travis menunggu dengan tidak sabar.Travis menggebrak meja. “Ayolah, Cecilia, berikan tanda tanganmu! Jangan buang-buang waktu! Sidangnya dimulai satu jam lagi!”Hari ini Travis juga harus hadir di persidangan itu sebagai saksi.“Kita tidak boleh terlambat datang, bukan?”“B-baiklah ….” Dengan tangan gemetar Cecilia meraih pulpen dan membubuhi kertas itu dengan tanda tangannya. “A-aku sudah melakukannya ….”“Jackson!” Travis memanggil Jackson, yang kini menjadi tangan kanannya. “Mari kita berangkat!”“Ya, Tuan.” Jackson membungkuk dan melirik Cecilia.Jackson menyaksikan bagaimana Travis meraih tangan Cecilia dengan kasar dan menyeret wanita itu ke mobil. Sejujurnya Jackson merasa sangat iba dan sangat bers

  • Dikejar Mafia Posesif   #97. Diseret ke Pengadilan

    Marcus yang sedang berduka memikirkan nasib istri dan anaknya, tiba-tiba mendapat kejutan baru lagi, kali ini dari kantor pengacara Li & Associates.Seperti yang sudah Cecilia wanti-wanti sebelum Marcus kembali dari Guangzhou, Li & Associates yang diberikan tanggung jawab penuh oleh CEO yang sekarang menjabat (Travis) untuk merombak ulang manajemen di Wong Enterprise, dikabarkan oleh media bahwa mereka ‘telah menemukan kecurangan CEO terdahulu (Marcus)’.Sekelompok jaksa mendatangi tempat di mana Marcus menetap selama rumahnya direnovasi pasca kebakaran. Mereka datang dengan membawa surat perintah penyidikan. Artinya, Marcus telah ditetapkan sebagai tersangka, atas kasus penggelapan dana pegawai.“Anda sebagai bos telah dengan sengaja melakukan tindakan korupsi, seperti memotong gaji pegawai tanpa alasan yang sah atau menggunakan gaji pegawai untuk kepentingan pribadi!” Begitulah yang disampaikan kepala jaksa kepada Marcus. “Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, And

  • Dikejar Mafia Posesif   #96. Kebakaran Besar

    Di balik kabut tebal dan pepohonan lebat, mansion keluarga Wong yang telah berusia lebih dari satu dasawarsa berdiri megah dan gagah, terpencil dari keramaian kota. Kemegahannya kini diselimuti asap hitam pekat, menandakan kobaran api yang melahap habis bangunan megah tersebut.Suara sirine pemadam kebakaran memecah kesunyian malam, membawa para petugas ke tempat kejadian. Api berkobar dengan ganas, melalap setiap sudut mansion. Asap tebal menyelimuti area, menyulitkan upaya pemadaman.Para petugas berjibaku melawan api, berusaha menyelamatkan apa pun yang masih bisa diselamatkan. Namun, upaya mereka terhambat oleh struktur bangunan yang tua dan rapuh, serta kondisi yang gelap dan penuh asap.Setelah berjam-jam berjuang, api akhirnya berhasil dipadamkan. Namun, mansion yang dulunya megah kini hanya tinggal puing-puing yang menghitam.Keesokan paginya, seorang detektif bernama Victor Huang ditugaskan untuk menyelidiki kasus kebakaran ini. Detektif Huang memiliki reputasi yang baik dala

  • Dikejar Mafia Posesif   #95. Serangan Balasan

    Selama Marcus jauh dari rumah untuk mengusut kasus pembunuhan Mikey Han, Marcus selalu menghubungi Cecilia setiap malam, untuk memastikan kondisi di rumah mereka aman.Marcus juga telah memastikan bahwa keamanan di kediaman Wong dijaga ketat, mengingat bahwa pembunuh Mikey Han juga mengincar nyawa Marcus, dan mungkin nyawa keluarga Marcus.Sekelompok bodyguard profesional bertugas menjaga kediaman Wong 24/7. Mereka terlatih dalam berbagai teknik bela diri dan penggunaan senjata api. Bodyguard ini selalu berpatroli di sekitar rumah, baik di dalam maupun di luar. Mereka juga memantau kamera pengawas dan siap merespons setiap tanda-tanda bahaya. Bodyguard ini juga terhubung dengan pusat kendali yang dilengkapi dengan sistem alarm dan komunikasi canggih.Jaringan kamera pengawas yang canggih dipasang di seluruh bagian rumah, baik di dalam maupun di luar. Kamera ini dapat merekam gambar dan suara dengan kualitas tinggi, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Rekaman kamera pengawas disimpan di

  • Dikejar Mafia Posesif   #94. Infiltrasi yang Gagal

    Tiga minggu kemudian setelah kematian Mikey Han atau Han Tae-Sung, kegemparan dan kepanikan terjadi di Yusan Developers.Jay Kim, yang seharusnya menggantikan Mikey menjabat sebagai presiden komisaris Yusan Developers, tiba-tiba ditangkap oleh Interpol dan FBI di Hawaii dengan tuduhan mendalangi beberapa kegiatan ilegal di Amerika.Lalu, di rapat direksi, muncul orang baru yang benar-benar asing.Perut buncit orang itu sangat maju seperti wanita hamil yang tak kunjung melahirkan. Kening dan telapak tangannya selalu berkeringat. Segelintir helai uban di atas kepalanya disisir menyamping untuk menutupi botaknya yang tak merata.Matanya yang kecil terselip di antara kelopak yang tebal penuh lemak. Hanya dengan melihat matanya saja Marcus Wong langsung tahu orang itu bukanlah orang yang bisa dipercaya. Mata yang sungguh licik dan mesum.Orang itu, Don Choi, memiliki 30% saham Yusan. Hal itu menjadikannya pemegang saham terbesar nomor satu di Yusan. Pemegang saham terbesar nomor dua adalah

  • Dikejar Mafia Posesif   #93. Pasukan Rahasia Travis

    Di dunia yang terancam oleh kekuatan jahat dan bahaya tak terduga, masih dapat ditemukan para individu luar biasa yang ditakdirkan untuk bersatu. Itu adalah misi awal Robert dan Oskar mengumpulkan pasukan mereka. Mereka adalah para avengers, masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan unik, dan mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.Pertemuan pertama mereka penuh dengan kekacauan dan kebingungan. Para calon anggota pasukan rahasia Robert dan Oskar, yang saat itu masih belum saling mengenal, sebagian besar diambil dari jalanan. Mereka terbiasa bekerja sendiri-sendiri, namun Robert dan Oskar memberikan mereka berbagai misi untuk menyatukan perbedaan mereka dan membuat mereka saling mendukung dan bekerja sama.Pertempuran sengit antar gangster dan penjahat melanda berbagai kota. Oskar memimpin pasukan, dibantu oleh Robert yang gesit di belakang layar. Meskipun mereka memiliki kekuatan luar biasa, para Avengers hampir kewalahan oleh jumlah gangster yang tak terhitung jumlahnya

  • Dikejar Mafia Posesif   #92. Sakit Hati Robert

    Awal sakit hati Robert terhadap para penguasa dan para pemimpin militer adalah setelah dia mengamati penderitaan rakyat. Rutin Robert hilir-mudik mengunjungi teman-teman misteriusnya di berbagai distrik abu-abu ataupun distrik lampu merah. Robert pun betah menginap berhari-hari di rumah para “kamerad”-nya dan mulai terobsesi dengan literatur-literatur sayap kiri.Distrik-distrik itu begitu padat dan pengap. Hiruk-pikuk khas perkampungan kumuh perkotaan acap membuat Robert senewen. Dengan was-was ia mengikuti kawannya menelusuri gang-gang sempit yang kotor, becek, dengan bau sampah dan tinja tak putus-putus menusuk hidung.Bau busuk itu menembus masker yang selalu Robert pakai untuk menyamarkan wajahnya. Di sepanjang gang-gang yang ia dan kawannya lewati, orang-orang bertampang sangar dan bersuara nyaring melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, tampak begitu semarak sekaligus menegangkan.Dari beranda sebuah rumah petak terdengar keributan. Seorang perempuan tua berkelahi dengan seor

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status