Makan siang Marcus sudah siap. Cecilia tersenyum puas menenteng satu set rantang lima tingkat berwarna kuning dan bergambar anak ayam. Rantang plastik itu dipinjamnya dari bibi pengurus rumah tangga.“Bibi, terima kasih sudah membantu saya masak dan sudah meminjamkan rantang, besok akan saya kembalikan,” kata Cecilia kepada si bibi.“Tidak, Nyonya! Justru saya minta maaf! Andai saya tahu Nyonya hendak membawakan menu makan siang Tuan, tentu akan saya bawakan kotak makan dari tempurung kura-kura peninggalan ibu saya!”“Rantang ini juga tidak apa-apa.” Cecilia tersenyum lebar. “Saya pergi dulu, Bibi.”Ketika Cecilia membuka pintu penthouse Marcus yang ditempatinya selama mereka tinggal di Hong Kong, Hana baru keluar dari lift.“Nyonya!” seru Hana. “Maaf aku sangat terlambat!”“Nona Hana? Ada apa?”“Ayo masuk lagi!” kata Hana sambil menuntun Cecilia ke dalam penthouse.“Kenapa?”“Nyonya memang cantik, tapi ... pakaian Nyonya untuk bertemu Tuan ... ehm.”“Pakaianku?”“Pokoknya Nyonya masu
“Apa kau bilang? Supaya kau bisa menghabiskan waktu lebih leluasa bersamaku?”Marcus tersenyum, tetapi secara keseluruhan raut wajahnya mengekspresikan luka yang mendalam.“Katakan saja yang sejujurnya, bahwa kau ingin pulang karena Jackson,” desis Marcus berang. “Kau pasti sudah tidak sabar ingin kabur dengan Jackson, bukankah begitu?”“T-tidak … itu tidak benar ….” Suara Cecilia bergetar ketika menampik semua tuduhan Marcus.Marcus hampir tertawa. “Lalu untuk apa Jackson menyewa sebuah flat dua kamar, padahal dia tidak punya keluarga ataupun kekasih? Dan di hari pernikahanmu, selain membeli obat untukmu, Jackson juga membeli testpack. Bukankah hal-hal itu sangat mencurigakan?”“Jangan tanyakan padaku! Itu kehidupan pribadi Jackson! Tidak ada hubungannya sama sekali denganku!”“Bohong … dan bohong … dan bohong lagi.” Marcus beranjak ke pintu dan mengunci pintu ruangan itu. “Kau berusaha menipu orang yang salah, Cecilia.”Marcus terdiam menatap Cecilia. Kini raut wajahnya datar saja,
“Kenapa tiba-tiba Anda mengajak saya bekerja sama membebaskan Kak Cecilia dari Tuan Marcus?” Jackson menatap Travis penuh curiga. “Apa yang sebenarnya Anda inginkan?”“Sejujurnya aku hanya mengerjakan perintah dari Krystal Lee, mantan tunangan kakakku, untuk menghancurkan rumah tangga Marcus dan Cecilia,” jawab Travis santai. “Daripada Krystal membayar gangster lain, aku menawarkan diri untuk melakukannya.”Setelah apa yang dia alami, Jackson tak bisa mempercayai Travis begitu saja. Adik Marcus itu seorang psikopat. Isi kepalanya tidak bisa ditebak.“Tapi … bukankah dulu Anda menyuruh Kak Cecilia merusak hubungan Tuan Marcus dengan Nona Krystal? Lalu kenapa sekarang … Anda justru mengerjakan perintah Nona Krystal untuk menghancurkan rumah tangga Kak Cecilia dan Tuan Marcus?”“Tak usah banyak cincong! Kau mau apa tidak? Jika kau tidak mau kerja sama denganku, biar aku suruh anak buahku melenyapkan Cecilia, sesuai permintaan Krystal.”Jackson tertegun. “Nona Krystal … meminta Anda … unt
Sepulangnya dari klinik Dr. Choi, Marcus terus mengikuti Cecilia seperti seekor anjing peliharaan.Cecilia duduk di sofa, Marcus pun duduk di sebelahnya. Cecilia pergi ke dapur untuk ambil minum dan makanan ringan, Marcus ikut ke dapur untuk sekadar melihat apa yang Cecilia lakukan. Bahkan, saat Cecilia mandi, Marcus pun masuk ke kamar mandi dan berdiri menonton Cecilia sembari memegangi handuk seperti gantungan pakaian.Anehnya, selama pria itu mengikuti istrinya, dia tidak banyak bicara.“Kenapa kau terus mengikutiku?” tanya Cecilia heran. Saat itu dia sedang menonton film di ruang tengah. “Karena kau bosan?”Marcus hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kemudian dia angkat bahu karena tak bisa menjawab.“Sayang, apa yang kau lakukan saat kau tak bekerja?” Akhirnya Cecilia mematikan tv dan mengajak Marcus berbincang.“Olahraga, sauna, pijat,” jawab Marcus singkat. “Kadang aku minum-minum dengan adikku, tapi itu juga sangat jarang.”“Pantas saja staminamu sangat bagus.” Cecilia
Marcus menyadari, kehamilan Cecilia membuat emosi wanita itu lebih labil daripada biasanya.Kadang Cecilia bersikap dingin terhadap Marcus sepanjang hari, dan jika Marcus bertanya bagaimana perasaannya, Cecilia tidak mau jawab.Atau Cecilia hanya akan mengatakan, “Jangan khawatir, aku baik-baik saja,” dengan nada datar seperti mesin.Dia jelas tidak baik-baik saja. Morning sickness-nya cukup parah. Tidak ada nafsu makan.Bibi pengurus rumah tangga kerap mendengar Cecilia menangis sendirian di kamar. Hana, sekretaris Marcus, selalu berkunjung setiap siang untuk memeriksa kondisi Cecilia. Dan sesuai laporan bibi pengurus, Cecilia selalu mengurung diri di kamar.Dr. Choi menyarankan Marcus membawa Cecilia berlibur ke tempat yang Cecilia sukai. Maka, Marcus mengambil cuti. Dia pun menyiapkan sebuah kejutan untuk Cecilia.“Sayang, bangunlah!” Marcus menepuk pipi Cecilia.“Pukul berapa sekarang?” tanya Cecilia lirih dengan mata yang masih terpejam.“Pukul enam,” jawab Marcus bersemangat.“K
Perjalanan dengan kereta itu makan waktu dua jam.Selama satu jam, Cecilia berusaha menaklukkan pikiran-pikiran yang berteriak rusuh di dalam benaknya dengan menikmati pemandangan sambil mendengarkan musik.Setelah amarahnya benar-benar padam dan hatinya sudah tenang kembali, Cecilia menengok ke arah Marcus yang juga terus mengawasinya.Pandangan mereka bertemu.Cecilia menghela napas berat melihat wajah Marcus yang tampak suram. Mata Marcus dipenuhi penyesalan dan kekhawatiran.Bunga yang biasanya mekar dengan percaya diri itu kini terlihat layu.Cecilia pun merasa iba. Cecilia bangkit dan kembali ke kursinya di samping Marcus.“Sayang …” bisik Marcus sedih. “Maafkan aku …”Cecilia tersenyum dan mengangguk.“Aku juga minta maaf. Pemandangan di luar sana bagus sekali.” Cecilia meraih tangan Marcus, lantas memulai obrolan ringan. “Hatiku jadi tenteram melihatnya. Mau mendengarkan musik bersamaku?”Marcus mengangguk. Cecilia memasang earphone nirkabel di telinganya dan di telinga Marcus
Setelah empat hari tiga malam liburan di vila, mereka kembali ke apartemen mereka pada hari Minggu pagi. Pekan liburan mereka yang penuh kejutan dan gairah telah berakhir. Pada hari Senin, Marcus kembali bekerja, sementara Cecilia harus bertemu Dr. Choi untuk melakukan pemeriksaan rutin.“Hmmm, aneh. Anda tampak lebih lelah dibanding minggu lalu. Apa Anda dan suami Anda mengikuti saran saya?” tanya Dr. Choi.“Sebenarnya, Dokter, pekan lalu kami melakukan hubungan intim beberapa kali.”“Hm.” Dr. Choi bergumam. “Memang bukan itu penyebab Anda mengalami kelelahan yang cukup parah seperti ini. Menurut saya, Anda bekerja terlalu keras. Bukan secara fisik, tapi mental Anda.”Cecilia mengangkat alis dan menatap Dr. Choi bingung.“Sepertinya … Anda memaksakan diri melakukan hal-hal yang tidak Anda senangi … dan berpura-pura menyukainya,” ujar Dr. Choi.Tebakan Dr. Choi tepat sekali, membuat Cecilia tersentak.“Jika dilihat dari betapa berbedanya karakter Anda dan suami Anda, pastilah awal-awa
Perjamuan akbar itu dihadiri dewan komisaris dan pasangan mereka pada jam makan malam. Ada pula beberapa tamu yang bukan komisaris Wong Enterprise yang diundang sebagai upaya Marcus meluaskan jaringan sosial serta bisnis.Pada dasarnya ini adalah sebuah pesta gastronomi kaum sosialita. Ada tiga chef ternama yang diberikan tanggung jawab menyediakan hidangan istimewa, yakni chef khusus masakan Asia, chef khusus masakan Barat, dan chef khusus pastry (pattisier).Kedua sekretaris Marcus, Hana dan Daniel, telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mempersiapkan pesta ini.Berdiri di sisi Marcus di pintu masuk ballroom hotel ketika menyambut para tamu yang berdatangan, Cecilia merasa sangat gugup.Para tamu yang menghadiri pesta itu membuat Cecilia minder. Semuanya tampil mempesona, berkarisma, dan mereka menakutkan, seolah siap menginjak-injak kehormatan Cecilia yang bukan siapa-siapa dengan sindiran halus.Krystal dan kedua orang tuanya juga datang.Krystal membawa teman kencannya. Pria