Share

56. Terlambat Bangun

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-04-27 19:04:19

Vina menahan napas sejenak mendengar permintaan Clara. Ia tau pasti, saat ini, Dylan belum bisa tampil ke publik dengan status telah memiliki seorang putri.

“Hmm... bisa. Tapi, Daddy malu kalau bertemu teman-teman Clara. Jadi, Daddy hanya tunggu di mobil, ya.”

Clara tampak berpikir, tetapi kemudian mengangguk membuat Vina tersenyum lega. Mereka duduk di sofa dan banyak mendengarkan celotehan Clara.

“Ara sudah bisa membaca.”

“Ara bisa bantu mommy masak.”

“Ara bisa mandi sendiri.”

“Mommy, kasih lihat daddy, aku bisa main piano.”

Vina tersenyum lalu menunjukkan video Clara yang sedang konser mini di tempat les. Saat Dylan menatap layar ponsel, Clara naik ke pangkuan sang daddy dan ikut menonton tayangan ulang penampilannya.

“Ara pintar, kan, Daddy?” Clara mendongak dan menatap wajah Dylan.

“Pintar sekali. Clara tambah cantik dengan gaun princess ini.”

“Itu mommy yang belikan. Soalnya, waktu Ara konser, mommy kerja di luar negeri, jadi mommy belikan Ara gaun cantik biar Ara nggak sedih.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
sayang dong, pasti.....
goodnovel comment avatar
Nindry Ayangcrut
lnjut yuk bisa
goodnovel comment avatar
Linda Anita
duh lanjut donl masak cm 2 bab k?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   271. Kolik Pada Bayi

    Selesai menyusui, Vina menyempatkan diri menemani Dylan dan Clara sarapan. Vina kembali bercerita tentang keadaan Kael pada Clara.“Iya, Ara denger Kael nangis-nangis kenceng tapi Ara ngantuk banget.” Clara mengangguk sambil makan.“Nggak papa. Memang Clara harus tidur karena kan paginya sekolah.”“Jadi, mommy nggak tidur semalam?”“Tidur sebentar.”Dylan melirik istrinya yang meski terlihat agak pucat tetapi selalu berusaha bersikap biasa saja. Meski ia tau sebenarnya, Vina sangat mengantuk dan lelah.“Aku berangkat dulu, ya.” Dylan berdiri dan mencium Vina serta Clara. “Nanti aku sempatkan video call.”Clara juga pergi beberapa menit setelah Dylan. VIna masih duduk lemas di kursi meja makan sambil makan perlahan.Meski tak nafsu makan, Vina memaksakan diri untuk menghabiskan isi piringnya. Setelah minum vitamin, Vina kembali ke kamar bayi.Kael masih tidur. Bahkan Kean sudah kembali dari berjemur. Vina memutuskan untuk beristirahat sejenak di kamar utama.Saat kembali ke ranjangnya,

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   270. Bayi yang Rewel

    Dylan menatap layar ponselnya yang telah gelap. Pembicaraan dengan Brandon singkat namun sarat dengan kata-kata yang menusuk relung hati. Mski begitu, Dylan mengakui semua yang diucapkan Brandon benar.Perlahan naik kembali ke ranjang, Dylan menyisipkan lengan di bawah kepala Vina. Tanpa suara, memeluk dan mencium sekilas wajah istrinya. Jalannya semakin terang untuk melakukan perubahan.Suara tangisan bayi melalui baby monitor membangunkan Vina. Perlahan, ia memindahkan lengan Dylan yang melingkari pinggang dan turun dari ranjang.“Sssttt ... kenapa nangis jerit-jerit begitu, Kael?” Vina datang sambil menatap bayinya yang sedang ditenangkan nanny.Setelah disusui Kael cukup tenang. Namun saat Vina hendak kembali ke kamar, Kael kembali menjerit hingga ia membalik tubuh dan masuk ke ruang bayi lagi.Sepanjang malam Kael menangis di gendongan Vina. Sebentar tenang, tak lama bayi kecil merengek lagi.Vina berjalan mondar-mandir di dalam kamar, mengayun Kael perlahan sambil membisikkan lag

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   269. Nasehat Keras

    “Kamu yakin, Sayang?” Vina menatap wajah Dylan keheranan.“Sebenarnya tidak. Tetapi, aku harus melakukannya. Tolong dukung keputusanku.” Dylan menggenggam kedua tangan Vina.Vina tidak yakin dengan apa yang direncanakan sang suami. Namun begitu, kepalanya mengangguk pelan dengan senyum tipis.“Masih ada waktu jika kamu berubah pikiran. Tapi, apa pun nanti keputusanmu, aku akan selalu di sisimu.” Vina berjanji.“Aku lega mendengarnya. Kamu yang terbaik, Chagiya.” Dylan mengecup kedua tangan Vina.Genggaman tangan Vina mengerat. Ia mengembuskan napas panjang berharap masalah mereka bisa terselesaikan segera.“Umm ... tapi, aku juga punya permintaan.” Vina menatap wajah Dylan.Kepala Dylan mengangguk. “Aku mendengarkan. Katakan apa yang kamu inginkan.”Vina tidak langsung menjawab. Jari jempolnya mengelus tangan Dylan sambil berpikir bagaimana merangkai kata agar Dylan mau menuruti permohonannya.“Jadi satu tahun ini aktifitasmu akan sangat padat. Rekaman dan syuting video musik serta pro

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   268. Lega

    “Ada apa, Mimi sayang?”Mimi naik ke pangkuan Brandon. Di tangannya ada secarik kertas gambar. Anak perempuan itu tampak membisiki daddynya.Brandon mengangguk sedikit, lalu melirik Vina. Tampak daddy dan putrinya itu berbincang pelan.Vina sebenarnya sudah resah melihat sikap Mimi. Apalagi saat Brandon menatapnya sekilas. Ia takut ada yang salah yang membuat Mimi tidak nyaman.Hingga akhirnya Clara dan anak-anak lain datang. Dan ini merupakan kesempatan bagus bagi Vina untuk bertanya pada putrinya.“Clara, apa yang terjadi? Mimi kenapa?”Clara menghampiri Vina dan segera menjelaskan. “Tadi kita lagi gambar-gambar. Terus Mimi bilang ia mau gambar kucing dan minta tolong aku. Aku kan nggak bisa. Jadi aku bilang minta tolong sama Mommy Vina aja."Sesaat, Vina mengembuskan napas penuh kelegaan. Mimi hanya merasa malu untuk bicara dengannya. Vina tersenyum pada Mimi.“Sini, Mimi. Coba Auntie lihat kertas gambarnya.” Vina menjulurkan tangan ke arah Mimi.Brandon terlihat berbisik pada sang

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   267. Mulai Tertarik

    “Mimi nggak papa?” Vina bertanya pada Kelly sambil melirik Mimi yang berada di pangkuan Brandon dan seperti tidak mau lepas dari sang daddy.Tentu sebagai nyonya rumah Vina khawatir, tamu ciliknya tidak nyaman. Apalagi sejak datang, Mimi yang terlihat paling menjaga jarak.Kelly menoleh menatap putrinya lalu tersenyum. “Nggak papa. Memang begitu. Mimi itu mirip Brandon. Introvert.”Vina tersentak sedikit. “Introvert?”“Iya. Gen Brandon. Sementara anak-anak kami yang lain berbeda sifatnya.”Vina mengangguk pelan. Ia tidak ingin berdebat lebih lanjut. Meskipun dalam hati, Vina tidak setuju anak sekecil Mimi sudah dilabeli sebagai seorang introvert.Bukankah anak-anak terkadang memang pemalu dan lebih nyaman bersama orang tuanya dibanding orang yang baru ia temui?Selesai makan, semua masuk ke dalam mansion. Anak-anak berkumpul di kamar Clara dan bermain sedangkan orang-orang dewasa mengobrol di ruang keluarga.“Aku pamit lebih dulu. Tadi kemari hanya mau minta tanda-tangan Brandon. Tapi

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   266. Jarang Memuji

    Dari ruang desain, akhirnya mereka menuju taman belakang. Terdapat ruang outdoor dengan meja panjang dengan berbagai makanan yang telah tersedia secara prasmanan.Chef menunduk santun pada Brandon dan Vina. Bahkan Vina membalas dengan lambaian tangan dan senyum ramah.“Apa kabar, chef?” Kelly bertanya.“Baik, Nyonya Kelly, Tuan Brandon. Senang bertemu dengan Anda berdua lagi.”Kelly mengangguk, lalu berkata pada Vina dan Dylan. “Kalian tidak salah pilih chef. Dia salah satu chef terbaik yang menyiapkan hidangan pada pesta pernikahan kami.”“Benar. Aku juga selalu puas dengan masakan beliau.” Dylan setuju dengan pernyataan Kelly.Saat menunggu para istri mengambil makanan untuk anak-anak, Dylan mengobrol dengan Brandon. Di tengah obrolan, Brandon meminta waktu sejenak karena ponselnya bergetar.Lelaki itu menjauh sedikit untuk bicara pada ponselnya. Tak lama, Brandon kembali pada Dylan.“Apa kamu keberatan kalau Ian – asisten pribadiku bergabung?”Dylan menggeleng. “Tidak. Tentu saja t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status