Share

bab 10

Author: Addarayuli
last update Last Updated: 2025-12-04 15:03:45

Kenan mengetuk-ngetukkan jari tangannya ke atas meja, satu tangannya bertengger didagunya. Tubuhnya bergerak seiring dia memainkan kursi putar diruangannya. Ditemani denting jarum jam yang berbunyi nyaring, pikirannya masih dibayangi tentang kerja sama dengan perusahaan Mogani yang baru saja berlangsung.

Hatinya merasa cemas, bahkan dia tak bisa percaya seratus persen dengan kerja sama yang terjalin. Ada sesuatu yang mengganjal dihatinya namun sangat sulit dia ungkapkan pada siapapun.

Tok.

Tok

Ceklek.

Pintu ruangannya terbuka dari luar, Darel masuk ke dalam sambil membawa tablet ditangannya.

"Ada apa tuan memanggil saya kemari?" tanya Darel.

"Duduk." Perintah Kenan.

Darel mengangguk kemudian duduk dikursi yang berhadapan dengan Kenan.

"Apa menurutmu, kerja sama ini akan berhasil?" tanya Kenan.

Darel mengerutkan keningnya. "A
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dikhianati Suami, Ku Nikahi Adik Ipar   bab 46

    "Mari silakan dinikmati jamuannya, maaf hanya bisa menghidangkan makanan seadanya." ucap Fajar.Beberapa pemegang saham bersama perwakilan perusahaan Louhan saat ini sedang berkumpul di restoran mewah untuk makan siang bersama. Mereka berada diruangan VIP dengan meja panjang berbentuk lonjong berada ditengah-tengah ruangan itu.Ren duduk berdekatan dengan Fajar yang berada dikursi paling ujung, disebelahnya ada Florensia ang istri dan disebelah Florensia ada Kenan yang sejak tadi hanya diam saja."Terima kasih atas makan siangnya tuan Fajar." ucap Ren."Tidak masala tuan Ren, sudah menjadi tradisi perusahaan kami seperti ini."Bukan Fajar yang menjawab namun Megan. Wanita itu duduk disebelah Fajar tepat dihadapan Ren, dia tersenyum manis sambil menatap mantan kekasihnya.Kenan yang duduk disebelah Florenisa berdehem kecil lalu mengambil gelasdidepannya dna meminumnya, tatapannya sedikit melirik kakak iparnya yang terlihat kurang nyaman. Kena

  • Dikhianati Suami, Ku Nikahi Adik Ipar   bab 45

    "Megan, akhirnya kamu datang juga."Megan tersenyum lalu memeluk mama dan papanya, dia juga menyapa beberapa kolega bisnis perusahaan Maverick termasuk Ren dan Kenan."Ren." sapa Megan.Ren hanya tersenyum dan mengangguk pelan, dia berdiri didekat papa Megan dan asistennya. Megan menatap Kenan yang berdiri tak jauh dari Ren, dia tersenyum manis sambil mengangguk namun Kenan hanya diam tanpa merespon.Darel yang melihat itu berusaha menahan tawanya, tadi saja Kenan mencari keberadaan Megan dan setelah Megan datang dia justru sama sekali tak membalas sapaan wanita yang menjadi mantan kekasih kakaknya itu."Selamat datang nona Megan, saya senang anda bisa turut hadir dalam acara ini." sapa Fajar yang baru saja datang menghampiri Megan."Tentu saja tuan, saya senang bisa berpartisipasi dalam pembangunan ini.""Partisipasi?" gumam Kenan."Jika anda lupa, nona Megan juga memiliki saham terbesar kedua diperusahaan Mogani tuan."

  • Dikhianati Suami, Ku Nikahi Adik Ipar   bab 44

    "Engh..."Florensia mengerjabkan matanya pelan, dia merasakan perutnya sesak seperti ada sesuatu yang menimpanya. Dia melihat ke dalam selimut dimana ada tangan Ren yang meeluknya dengan erat, sudut bibirnya terangkat membuat senyuman manis."Ren, bangun sudah pagi.""Emmhh, sebentar sayang lima menit lagi."Ren bergumam sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Florensia, dia menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher sang istri."Kita akan terlambat Re."Seketika Ren membuka matanya. "Apa kamu bisa ikut aku untuk acara nanti Flo?"Florensai menggelengkan kepalanya membuat Ren menghela nafas pelan."Apa ada pekerjaan?""Iya Ren, kebetulan pagi ini aku harus meeting bersama klien dari luar negeri, Karina tidak bisa mengundur meeting ini karena memang sulit untuk mengatur janji dengan mereka."Ren menganggukkan kepalanya, dia paham karena dia juga pernah mengalaminya. Ini salahnya karen tidak memberitahu Florensia

  • Dikhianati Suami, Ku Nikahi Adik Ipar   bab 43

    "Florensia."Florensia yang tengah membuat kopi seketika menoleh saat dipanggil, dia tersenyum melihat Raditya mendekat ke arahnya."Papa, ada yang bisa Flo bantu?"Raditya menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, apa itu kopi untuk Ren?""Iya pah, kebetulan Ren katanya mau lembur malam ini.""Papa mau juga biar sekalian Flo buatkan.""Ah tidak perlu nak, papa tadi hanya ingin menyapa kamu. Kebetulan papa melihat kamu disini."Florensia menganggukkan kepalanya. "Baiklah pah kalau begitu.""Ngomong-ngomong apa Ren sudah bilang sama kamu tentang acara pemasangan batu pertama besok?"Florensia mengerutkan keningnya. "Besok?""Iya, apa Ren belum bilang sama kamu? Papa menyuruhnya datang bersama kamu dan Kenan karena papa masih ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal."Florensia terdiam sejenak, sebelumnya dia memang pernah mendengar rencana itu namun suaminya tidak mengatakan apapun padanya, atau mungkin belum?

  • Dikhianati Suami, Ku Nikahi Adik Ipar   bab 42

    "Aku tidak tahu, tapi yang jelas dia pergi sendiri. Lalu apa yang kamu dapatkan?"(......)"Tidak, seharian ini tuan tidak kemana-mana. Semoga apa yang kamu takutkan tidak terjadi."Kenan yang hendak menemui asistennya di kamar asistennya seketika menghentikan langkahnya saat mendengar suara orang tak asing tengah berbicara lewat telepon dibalik tembok. Meski suaranya tidak terlalu keras namun Kenan masih bisa mendengarnya dengan jelas.Kenan menyembunyikan dirinya disebelah tembok sambil terus mendengarkan ucapan asistennya yang entah tengah berbicara dengan siapa."Aku akan mengawasinya dari dekat, jaga dirimu baik-baik."Kenan mendengar suara tawa kecil dari Darel."Iya iya, kalau begitu selamat malam."Tut.Darel menghela nafas lega setelah panggilan teleponnya terputus, dia mengenggam poselnya lalu berbalik hendak pergi ke kamarnya. Namun saat dia berbalik betapa terkejutnya Darel saat melihat Kenann sedang bersanda

  • Dikhianati Suami, Ku Nikahi Adik Ipar   bab 41

    Tok....Tok."Masuk."Florensia tersenyum saat mendengar suara papanya, dia lekas menarik handel pintu ruanagan papanya dan masuk ke dalam."Sayang, ada apa?" tanya Anton.Florensia duduk di sofa ruangan papanya, dia menatap Anton sambil mengerucutkan bibir. Melihat putrinya yang tampak sedang tidak baik-baik saja membuat Anton bangkit dari kursi kebesarannya dan menghmpiri sang putri semata wayang."Ada apa? Coba cerita sama papa."Florensia menggeser duduknya lalu menyandarkan kepalanya ke bahu sang papa, sepontan Anton merangkul bahu Florensia sambil mengelusnya pelan."Kenapa tidak makan siang dengan Ren?"Florensia menggalengkan kepalanya pelan. "Ren lagi ketemu sama klien pah.""Jadi putri papa yang cantik ini sedang kesepian?" tanya Anton dengan nada mengoda."Sedikit pah."Anton mengecup pucuk kepala Florensia dengan lembut. "Tidak papa, Ren pasti sangat sibuk sekarang. Namanya juga pewaris keluarga,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status