Kayla, atau biasa disapa dengan Key, memergoki suaminya berselingkuh dengan seorang perempuan di sebuah hotel berbintang. Tak terima dikhianati, ia pun berencana untuk membuat suami dan perempuan jalang tersebut tewas dalam sebuah kecelakaan. Namun apesnya, hari sial tak pernah ada di dalam kalender. Bukannya membuat suami dan sang pelakor tewas, Key justru mengalami kecelakaan tunggal hingga menyebabkan dirinya tewas di tempat. Sayangnya, Key tidak menyadari jika dirinya sudah mati. Sebab pasca insiden maut itu terjadi, ia justru terbangun dan tahu-tahu sudah berada dalam sebuah kamar hotel bersama suaminya. "Morning, sayang. Maaf ya, aku tadi harus balas pesan dari istriku dulu," terang Brayan seraya menyapu wajah Key dengan bibirnya. "Istri?" Key terkejut mendengarnya. Seingatnya, sebelum kecelakaan terjadi, dia dan Brayan sudah menikah resmi secara agama dan negara. Itu artinya, ia adalah istri sahnya Brayan, kenapa tiba-tiba berganti menjadi ani-ani? Menyadari jika ia berubah menjadi perempuan selingkuhan suaminya sendiri, Key pun memanfaatkan keadaan. Satu persatu rahasia tentang Brayan pun akhirnya terbuka. Mulai dari alasan sang suami berselingkuh, hingga penyebab kecelakaan Key yang ternyata ulah sosok misterius yang selama ini menjadi duri dalam rumah tangga Key dan Brayan. Lalu, apa yang akan Brayan katakan saat ia tahu jika yang menjadi selingkuhannya adalah istrinya sendiri? Sampai kapan Key akan bertahan dalam tubuh selingkuhan suaminya? Apakah ia akan kembali hidup dalam tubuhnya, atau justru mati seperti saat kecelakaan terjadi?
View More'Mati aku, mati ...! Tampaknya Brayan mulai menyadari gelagat aneh ku. Bagaimana mungkin aku tahu semua yang Lisa tahu?' 'Ini baru perkara toilet, bagaimana lagi jika Brayan melihat kulitku yang memerah karena alergi seafood? Come on Key, tetap tenang dan jangan terlihat panik. Kamu harus cari cara agar Brayan tidak curiga jika kamu bukan Lisa.' Key memegang pelipis dengan kedua tangannya. Setelah merasa cukup tenang, ia pun menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Kemudian mulai membongkar tas Lisa dan mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk meredakan sedikit gatal-gatal di tubuhnya. "Astaga apa ini?" tanya Key saat membongkar semua isi tas Lisa. "Pil kontrasepsi? Heh?" Key terkekeh saat mendapati obat pencegah kehamilan di dalam tas Lisa. Tenyata selingkuhan suaminya ini pintar juga. Meminum obat kontrasepsi agar tidak kebobolan saat berhubungan. 'Menjijikkan!' Key lalu mengambil sesuatu yang mirip dengan aroma balsem tapi dalam bentuk roll on. Langsu
Brayan yang melihat apa yang asisten pribadi istrinya itu lakukan pun segera bangkit dan membantu selingkuhnya. "Elena, cukup!" hardik Key. Elena pun segera melepaskan jambakan tangannya dan berdiri sembari bersedekap dada. Sebenarnya, ia masih sangat ingin melanjutkan aksi gilanya itu. Jika perlu, sampai perempuan bernama Lisa itu berdarah-darah. Namun, berhubung Brayan sudah melarangnya, ia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Semasa hidup, Elena memang bekerja dengan Key. Namun setelah atasannya itu meninggal, sudah pasti kini yang menggantikan menjadi CEO perusahaan adalah Brayan. Mengingat, Key adalah anak tunggal yang sudah yatim piatu semenjak SMA. Siapa lagi ahli waris perusahaan Key jika bukan Brayan? "Ini makam Key, tolong bersikaplah yang baik," terang Brayan lagi. Heh, bersikap baik konon. Buat apa bersikap baik pada kuburannya? Sedang saat orangnya masih hidup kalian justru bersikap semena-mena. (Monolog Elena) "Lisa, apa kau lapar?" tanya Brayan mengalihkan suasana
Rumah Sakit Langkah Brayan dan Key terlihat lebih cepat dari biasanya. Mereka baru saja tiba di rumah sakit dan akan segera melihat keadaan korban yang diduga Kayla Anindita itu. Dari kejauhan, tampak beberapa orang polisi berjaga di depan sebuah ruangan yang merupakan tempat korban kecelakaan maut itu berada. Tanpa menunda lagi, Brayan pun segera menghampiri mereka. "Pak ... Pak ... di mana istri saya?" tanya Brayan dengan raut wajah cemas. "Apa Bapak suami dari Ibu Kayla Anindita?" tanya salah seorang polisi. "Iya, Pak. Benar ... Saya suami Kayla Anindita. Istri saya baik-baik saja 'kan, Pak? Dia tidak kenapa-kenapa 'kan?" cerca Brayan. Para polisi itu tampak terdiam untuk beberapa saat. Setelah saling melempar pandang satu sama lain, akhirnya salah seorang dari mereka berbicara dan berkata, "Maaf, Pak. Ibu Kayla ... beliau sudah meninggal dunia." What? A—aku mati? I am dead? How can be? Duaar! Seperti mendengar petir di siang bolong, jantung Brayan begitu te
"Morning, sayang. Maaf ya, aku tadi harus balas pesan dari istriku dulu," terang Brayan seraya menyapu wajah Key dengan bibirnya. "Istri?" Key terkejut mendengarnya. Seingatnya, ia dan Brayan sudah menikah resmi secara agama dan negara. Itu artinya, ia adalah istri sahnya Brayan, tapi kenapa sekarang berganti menjadi ani-ani? Key tidak mengerti. Apa semalam aku bermimpi? Apa sebenarnya perselingkuhan Brayan dan perempuan itu tidak pernah terjadi? Tapi ... siapa istri yang Brayan maksud? Berbagai pertanyaan terus menggerogoti hati dan pikiran Key. Tanpa bertanya, ia lantas bangkit dan berkata, "Maaf, aku harus ke kamar mandi dulu. Cuci muka ... iya ...." Key melepas senyum keterpaksaan dan segera berlalu ke toilet. "Aneh, kenapa aku bisa ada di kamar hotel ini. Bukankah semalam aku sudah kembali ke rumah? Lalu apa yang sebenarnya terja—, Aaa ....!" Key berteriak keras saat melihat wajahnya di cermin. Oh ... My ... God! Apa ini? Ke—kenapa wajahku berubah menjadi wajah ...
Kata orang, mata dibalas mata, tangan dibalas tangan, dan hati juga dibalas dengan hati. Tapi tidak bagi seorang Kayla Anindita. Pengkhianatan idealnya dibalas dengan kematian. Deal. Tidak ada kompromi kalau soal sakit hati. Dan orang yang sedang kecewa, acap kali kalap dalam bertindak. Bodoh amat! Key seolah tidak peduli dengan apa yang ia lakukan. Baginya, suami dan pelakor itu adalah sampah yang harus ia musnahkan sesegera mungkin. Kalau terus dibiarkan hidup, akan semakin busuk dan baunya bakalan menyengat indera perasaan Kayla. Hati. Mampus lah kalian berdua! Selamat jalan menuju neraka. Titip salamku pada malaikat pencabut nyawa dan malaikat penjaga gerbang jahanam. Gumam Key pada diri sendiri. Setelah berhasil menjalankan aksinya, Key pun lantas segera bergerak menuju mobilnya. Ia tidak mau jika sampai ada yang tahu apa yang sudah ia lakukan pada mobil Brayan. Jika sampai suaminya dan wanita bernama Lisa itu tewas dan ia terbukti menyabotase kecelakaan mereka, Key b
Kamar Hotel 444 Perempuan itu menggedor pintu dengan cukup keras seraya berteriak kencang. "Buka ...! BUKA ...!" Suaranya begitu menggelegar, hingga membuat beberapa penghuni kamar lainnya terkejut. Tak berselang lama, pintu itu pun terbuka. Tampak seorang pria dan wanita berdiri hanya mengenakan kimono dengan ekspresi wajah terkejut. "Sayang ...?" lirih sang pria. Ia lalu melempar pandang kepada wanita yang ada di belakangnya. "Hah? 'Sayang' katamu? Masih berani kau memanggilku 'Sayang' setelah berselingkuh di belakangku dengan pela-cur murahan ini? Dasar laki-laki tak tahu diri! Penjahat ...!" teriak Key. "Key, tahan dulu." Pria itu mencoba untuk membuat Key tenang. "Apa?! Jadi ini, perempuan itu? Iya? Sini kamu!" Key maju dan langsung menarik rambut wanita yang ada di depannya dengan sangat kuat. Persis seperti macan yang sedang menerkam mangsanya dan siap menelannya hidup-hidup. "Aw ... sakit, sakit Mas! Bantuin ...!" Jambakan tangan Key di rambutnya, membuat perempua
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments