Home / Romansa / Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan / 01. Memberikan mahkota berharga

Share

Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan
Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan
Author: ZuniaZuny

01. Memberikan mahkota berharga

Author: ZuniaZuny
last update Last Updated: 2025-02-17 19:09:28

"Setelah selesai acara pernikahan, segera rayu Tuan Dony untuk melakukan kewajibannya. Jika kamu tak mau melakukannya, Ayahmu yang sedang koma itu ...."

"Jangan! Tolong jangan hentikan pengobatan Ayah. Aku akan melakukan apapun yang kamu suruh," ucap Yura terbata.

"Anak pintar!" puji Madam Serly dengan seringainya.

Kini, Yura terperangkap dalam kehidupan menyedihkan. Dia harus melaksanakan perintah Madam Serly, jika ingin ayahnya bangun dari koma. Entah motif apa yang dimiliki Serly sehingga membuat Yura sebagai bonekanya.

Pertama, Yura harus menikah dengan Dony Baskoro. Anak kedua Baskoro, keluarga konglomerat di kota Jakarta. Yura yang sebenarnya bernama Yuna Anjela diperkenalkan dengan nama Yura, Yura putriana. Anak ketiga dari keluarga Raharjo, yang tak lain suami Serly.

Kedua, Serly meminta Yura tidur dengan Dony setelah malam pernikahan sebagai bukti diterima oleh keluarga Baskoro. Apakah mungkin?

Pernikahan ini hanyalah sebagai jembatan pemersatu dari kedua belah pihak dalam hal bisnis yang saling menguntungkan.

'Bagaimana ini?' gumam Yura dalam hati, merasa bimbang dan tidak tahu harus berbuat apa. 'Aku harus melakukannya demi Ayah, tapi aku tahu Dony tidak akan mau tidur denganku. Pernikahan kami hanya berdasarkan perjanjian, bukan karena cinta yang tulus.'

"Benarkah cinta bisa tumbuh setelah pernikahan? Atau apakah ini hanya keputusan gegabah yang harus aku terima?"

Dalam kebimbangan itu, Yura mulai ragu mengenai pernikahannya. Dan pertanyaan besar mulai mengepung hidupnya. Akankah Yura sanggup menjalani kehidupan rumah tangga bersama Dony, hanya berbekal perjanjian dan tanpa adanya cinta? Atau mungkinkah kami bisa menemukan arti cinta sejati dalam menjalani hidup berdua?

Setelah acara pernikahan.

Yura menghela nafas berat, mencoba mengumpulkan sisa-sisa semangat dan kekuatan di dalam diri, kakinya yang lemas terpaksa diseret untuk melangkah pasti, menuju kediaman Dony.

Rumah besar pemberian kakek Luhan sebagai hadiah pernikahan Dony dan Yura itu terlihat sangat sepi tak berpenghuni. Tak ada pembantu ataupun bodyguard karena Dony berencana pindah besok. Malam ini, Yura harus tinggal di sini atas perintah Dony dan dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan perintah madam Serly.

Langkah Yura membeku sejenak saat matanya tertuju pada sosok pria yang duduk tenang di ruang tamu, memacu degup jantungnya seakan akan meledak, terperangkap antara ketakutan dan kegugupan. Dengan gerakan yang hampir tak terdengar, ia melangkah mendekat. Kegelapan hanya diterangi cahaya rembulan yang menembus jendela, memberikan suasana misterius dalam ruang tersebut.

Dony, dengan punggungnya yang lebar tampak dari belakang, membangkitkan imajinasi liar dalam benak Yura. Bayangan tentang kekuatan yang bisa memeluknya erat, membuat napasnya tercekat, seolah-olah tiap helaan napas menyimpan janji-janji manis dan penuh cinta.

'Tidak Yura, apa yang kamu bayangkan? Kamu sungguh naif. Sekarang lakukan misi dari Madam Serly, maka Ayahmu akan selamat. Nyawa Ayahmu tergantung padamu,' batin Yura menguatkan niatnya.

Yura dengan hati yang berdebar melangkah ke belakang Dony, lalu dengan perlahan ia melepaskan mantel yang membungkusnya. Tersingkaplah gaun spaghetti straps yang dipakai untuk pernikahan mereka tadi, memperlihatkan siluet tubuh yang sempurna. Gaun itu sangat pas di tubuhnya, dengan tali penyangga yang nyaris tak terlihat dan panjang sampai mata kaki. Namun, terdapat belahan yang tinggi pada bagian paha, menambahkan kesan elegan yang tak terbantahkan. Yura tampak mempesona, hampir seperti perwujudan dewi yang tak bisa Dony abaikan.

Tanpa aba-aba, Yura segera mendekatkan diri pada Dony, memberikan pelukan hangat yang penuh kejutan. Memberi ciuman mesra dengan duduk di atasnya. Dony, yang terkejut beberapa detik, akhirnya membalas pelukan Yura dengan penuh kehangatan. Keduanya saling berbagi keintiman dengan tatapan penuh perasaan, membaringkan diri di sofa.

"Apa kamu begitu menginginkannya, Adik ipar?"

'Adik ipar? Ini bukan suara Dony.’

Yura membuka mata dan terkejut menangkap bayangan siluet wajah asing di depannya. Segera dinyalakan lampu dan … Yura terkejut bukan main saat lelaki yang baru saja dicium adalah lelaki yang bukan Dony.

"Anda? Mengapa Anda di kediaman Dony?" tanya Yura tak terima saat melihat Damian, kakak Dony.

"Aku datang untuk membicarakan projects yang diminta Dony."

Yura merasa malu setengah mati, segera menyilangkan tangan di dada untuk menutupi tubuhnya yang memakai dress terbuka. Damian melirik sekilas, mengambil mantelnya di pinggiran sofa, memberikan pada Yura. "Pakai ini!"

"Tidak perlu!" tolak Yura kasar hingga mantel terjatuh.

"Kasar sekali! Padahal baru saja kamu menciumku penuh damba."

Yura melotot tajam, "Maaf, aku mengira Anda adalah Dony, Suamiku."

"Benarkah?"

"Tentu saja."

Damian terkekeh geli, memandang lebih dekat dan mengikis jarak mereka. "Apakah kamu sangat mencintai Dony?"

Yura mengangguk mantap, membuat Damian tertawa lebar.

"Apa kamu pikir Dony juga mencintaimu, Adik ipar?"

"Kami mengenal satu sama lain sejak kecil dan saling mencintai. Jika tidak, mana mungkin kami menikah?"

"Benar juga." Damian kembali mendekatkan diri. "Em, bagaimana jika aku memperlihatkan watak asli Dony padamu?"

Tanpa menunggu persetujuan, Damian menarik tangan Yura dan membawanya menuju suatu tempat. Di sana, Damian dan Yura dapat menyaksikan adegan tak sepatutnya dari Dony bersama seorang wanita. Yura tahu betul siapa wanita tersebut.

"Sindy?"

Meski tidak mencintai Dony, melihat dia bersama wanita lain di malam pernikahan, membuat Yura merasa sakit dan kecewa. Seharusnya Dony bisa menolak pernikahan ini sehingga tak ada yang tersakiti. Mengapa harus menerimanya?

"Kamu sudah melihatnya? Bagaimana perasaanmu, Adik ipar?"

Yura tersenyum, menutupi rasa sakitnya. "Dony hanya bermain-main, tak seharusnya aku mencurigai dirinya."

Melihat tanggapan Yura, Damian tersenyum smirk. 'Bagaimana bisa? Dia sama sekali tidak cemburu.'

"Kamu terlalu bodoh sebagai wanita. Melihat lelaki yang baru saja berstatus suami-mu berselingkuh, kamu masih saja mau bersamanya."

"Aku tak punya pilihan, Tuan Damian."

Yura segera berbalik, berjalan cepat meninggalkan tempat. Malam ini, harapannya untuk bersama Dony telah sirna. Madam Serly bisa saja menghentikan pengobatan ayahnya, kapanpun dia mau.

'Sekarang aku harus bagaimana? Aku tidak mungkin tidur dengan Dony.'

"Kenapa kamu memilih pergi, bukannya melabrak mereka?" tanya Damian dengan nafas memburu. Kentara sekali jika dia habis berlari.

Yura memperhatikan detail seorang lelaki di depannya. Menilai Damian apakah pantas tidur bersamanya? Sorot mata tajam penuh intimidasi, senyum penuh arti dengan rahang tegas, terpancar jelas aura dominan. Tubuhnya yang kekar dan berotot, membayangkan saja sudah membuat Yura bergidik ngeri.

'Tidak tidak, aku tak mungkin memberikan mahkota berhargaku pada lelaki ini.' Yura menggeleng dan kembali berbalik, tak menghiraukan Damian yang bingung atas sikap Yura.

Sesaat kemudian

Yura berubah pikiran, berbalik, mendekatkan diri dan mengalungkan kedua tangan mulusnya pada leher Damian. "Tuan Damian, jika suamiku bisa bersenang-senang dengan wanita lain, mengapa aku tidak bisa? Aku juga ingin melakukannya denganmu, membalas pengkhianatan Dony."

Ya, pada akhirnya, Yura memilih Damian.

"Cari saja lelaki lain."

“Apa? Kamu menolakku?”

Tiba-tiba 

Mmph

Apa yang terjadi?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
hallo thor met mlm, diaeal bab saja sudah seru nih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   71. Meminta surat perceraian

    "Malang sekali nasibmu. Di saat kamu begitu bergairah pada Damian, dia tak menolehmu."Jarco membuka mulut Jenny, ingin mendengarkan jawabannya. "Tidak, Damian pasti akan menolongku," jawabnya terengah engah.'Bahkan dengan kejam dia memintaku untuk menyiksamu seperti ini,' batin Jarco. "Baiklah, terserah penilainmu. Ini baru permulaan, Sayang. Akan ku buat kamu menderita.""Akankah Jenny dilepaskan oleh Damian? Atau ada seseorang yang menolongnya?"Acara pernikahan "Ada apa, Kakek? Aku yang menikah, tapi mengapa kamu yang khawatir setengah mati?"Wajah Damian memancarkan senyum kemenangan saat dia mendekati Kakek Luhan yang terlihat gelisah. Kakek Luhan duduk di kursi pojok ruangan, tangan kanannya mencengkeram tangan kiri yang bergetar, mata tua itu menatap hampa ke arah pintu yang tidak juga dibuka oleh Jenny."Kakek, sepertinya rencana anda untuk menghentikan saya tidak berhasil," ujar Damian dengan nada mengejek, berdiri tegak di hadapan Kakek Luhan. "Mungkin Anda terkejut karen

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   70. Damian tak berga irah padamu!

    Perusahaan Damian.Damian melangkah dengan gagah menuju ruang ganti yang sudah disiapkan oleh Andi di dalam perusahaan. Dengan sigap, dia mengenakan tuxedo hitam yang telah dipilihkan, memeluk sempurna pada setiap lekuk ototnya. Setiap kancing yang dikaitkan semakin menambah kesan aristokrat yang elegan. Rambutnya yang biasanya acak-acakan, kini disisir rapi dan diberi gel untuk memberikan kesan klimis yang memperjelas definisi rahangnya yang tegas.Cermin di depan Damian memantulkan sosok yang berbeda, seorang pria yang siap menghadapi hari besar dalam hidupnya dengan penuh percaya diri. Setelah memastikan penampilannya sempurna, Damian mengambil napas dalam-dalam, menyesuaikan dasi kupu-kupunya, dan dengan langkah pasti, dia berjalan keluar perusahaan disertai Andy di sampingnya.Di saat Damian hendak masuk mobil, tiba tiba saja diurungkannya."Ada apa Tuan?" tanya Andy ragu.Damian menggeleng pelan, dia merasakan ada yang tak beres, menunduk dan melihat jika ada cairan yang mengucu

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   69. Berita menggemparkan di hari pernikahan

    "Tidak, Yura. Tetaplah di rumah sakit. Aku akan pulang secepat mungkin. Percayalah padaku."Air mata Yura tak terbendung lagi, mengalir membasahi pipi. Dunianya terasa runtuh mendengar Damian berada dalam cengkeraman kesakitan dan bahaya. Namun dia tidak bisa berada di sampingnya."Baiklah," ucap Yura penuh khawatir juga kecewa. Dia tak menyangka jika Damian harus kecelakaan. Semua ini pasti karena anak buah kakek Luhan. Keselamatan Damian sangat penting, seharusnya menempatkan bodyguard yang tangguh untuk mengantisipasi hal ini.Di tempat lainDamian menghela napas berat, tubuhnya merasakan setiap denyut kebingungan setelah percakapan dengan Yura. Ada rahasia yang harus dia simpan rapat-rapat, demi keselamatan hubungan mereka."Anda yakin dengan langkah yang akan Anda ambil, Tuan?" suara Andy, penuh dengan kekhawatiran, mencoba menyentuh kesadaran Damian. Masih ada waktu untuk memutar balik keputusan yang mungkin saja fatal.Damian menatap Andy dengan tatapan tegas dan tanpa ragu. "J

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   68. Damian mengalami kecelakaan

    Damian meraih tangan Yura dengan penuh keinginan, menariknya dengan lembut dan pasti menuju sofa di sudut ruangan. Matanya yang berkobar memancarkan kegigihan, tak ingin menunda perasaan yang telah lama terpendam. Dengan gerakan cepat, ia mulai membuka kancing bajunya, nafasnya terengah-engah penuh antisipasi."Jangan!"Yura dengan cepat menepis tangan Damian, matanya memancarkan kecemasan. "Damian, kita berada di rumah sakit," bisiknya lembut dan tegas, mencoba mengingatkan Damian tentang janji yang telah mereka buat. "Kamu telah berjanji, sebelum kita menikah, kamu tidak akan menyentuhku.""Tapi, aku tak bisa mengendalikannya," ujar Damian sambil kembali mengungkung Yura, menciumi leher jenjangnya agar si pemilik merasakan hal yang sama, yaitu menahan sesuatu yang ingin meledak di dalam sana.Yura merasa dilema saat menikmati sentuhan Damian. Meski hatinya sangat menolak, namun tubuhnya justru menikmati setiap sentuhan yang diberikan kekasihnya itu. Dia berusaha sekuat tenaga menaha

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   67. Ranjang yang begitu nyaman

    "Aku akan membatalkan pernikahan ini," ujarnya.Kata-kata itu seperti petir di siang bolong bagi Yura, membuatnya segera melepaskan pelukan dan menatap Damian dengan mata berkaca-kaca. "Jangan, aku mohon," Yura memelas, suaranya bergetar, seolah menggantungkan nasibnya pada kata-kata berikutnya. "Apa yang kita dapatkan jika kamu membatalkan pernikahan ini? Apa kita akan bisa bersatu?"Damian hanya menggeleng pelan, matanya sayu, memandang ke arah yang tak ditentu. "Tidak, aku tahu Luhan. Jika semua rencana ini gagal, dia tidak akan tinggal diam," bisiknya serak, seraya menutup mata, membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Konflik di dalam hatinya bertambah sengit, perang antara cinta dan kenyataan yang harus dihadapi.Damian menangkup pipi Yura dan memandangnya lekat."Yura, apa kamu mencintaiku? Tak rela aku menikah dengan Jenny?"Yura menatap manik mata biru Damian.Memegang tangan Damian dan mengangguk.Damian mengusap air mata Yura, membelai lembut pipi chubby yang ki

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   66. Emosi seorang Yura

    "Dasar pembohong," gerutu Yura, kesal bukan main. Hatinya merasa sakit dan patah, karena ia terus menunggu kepulangan Damian yang tak kunjung datang. "Kenapa harus begitu? Aku merasa seperti orang bodoh yang terus saja menunggu tanpa tahu kapan kamu akan benar-benar kembali." Dalam hati kecilnya, ia bertanya-tanya apakah Damian telah melupakan janjinya, atau mungkin ada hal lain yang menghalangi kehadirannya."Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku harus terus menunggu dengan sia-sia, atau mencoba melupakan janji yang telah ia ingkari?" Semakin lama Yura menunggu, semakin hilang pula kepercayaan dan harapannya pada Damian.Di sisi lain, Damian melangkah gontai menuju rumah sakit yang dia tinggalkan lebih lama dari yang dijanjikan. Langkahnya berat, setiap tapak seolah membawa beban penyesalan yang tak terukur. Setibanya di depan pintu, dia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Yura.Pintu terbuka, dan matanya langsung bertemu dengan tatap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status