Share

Bab 10

Sedikit panik, aku tak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan Sarah?

Dijawab bohong, urusannya bakal panjang. Gak dijawab pun sama aja. Bakal berurusan sampe anak kucing jadi anak singa.

Detik berikutnya, Nizar memecah keheningan di antara kami.

“Sayang, aku pamit ya. Kamu semangat kerjanya.” Dia sambil mengedipkan sebelah matanya, membuatku mengerang sebal dalam hati.

Cukup dalam hati. Gak bisa mengamuk di sini.

Walaupun kesal banget dia manggil-manggil sayang, di depan Sarah lagi.

Bikin malu aja.

“Sarah, duluan ya!” teriak Nizar yang dibalas Sarah dengan anggukan singkat.

Kulihat ibu anak 1 itu melongo sampai mobil berwarna hitam milik Nizar melewati gerbang kantor.

Sesaat kemudian Sarah mengendus-endus tubuhku seakan mencium ada bau bangkai tikus.

Aku sampai ikut mencium bau tubuh sendiri. Harum bau parfum.

“Ngapain?”

“Gue mencium aroma-aroma cinta lama belum kelar.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status