Share

Chapter 21 : Cemas Yang Tak Berarti

Ponsel genggam Keindra berbunyi saat ia sedang menghadiri rapat bersama partner proyek, pria berusia sekitar tiga puluhan tahun yang sedang menjelaskan rencana proyeknya lantas berhenti saat ada sebuah deringan ponsel. 

"Siapa yang--" Kalimat selanjutnya terendam dalam mulut saat tahu deringan ponsel itu ternyata dari sang direktur utama. 

Para hadirin rapat juga hanya diam, mereka tidak ingin mengancam pekerjaan mereka dengan berani menegur direktur utama perusahaan besar itu. 

Keindra menatap ponselnya yang tertera nomor telepon rumah, tidak biasanya ada orang rumah yang menelepon kepadanya. Apa lagi saat tahu bahwa ia berada di kantor, kecuali itu adalah hal penting. 

Pria itu mengangkat panggilan telepon dari rumahnya. "Kenapa, Meri?" 

"Ke-kein." Itu suara Celindia. 

"Celin?" 

"I-iya ini aku, Kein tolong ak--argh!"  

Panggilan diakhiri. 

"Celin? Halo?" 

Keindra

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status