Share

Chapter 22 : Hukuman

Celindia mengerjapkan matanya, ia beranjak bangun dengan meregangkan otot tubuhnya. Tangan kanannya menutup mulutnya yang menguap lebar, gadis itu menatap sekeliling. 

Ia berada di kamarnya. 

Dalam ingatannya kembali saat di mana ia sedang duduk di sofa, tepat sebelah meja kecil dengan telepon rumah di atasnya yang berada di sudut. Ia berniat menjahili suaminya dengan menelepon nomor pria itu melalui telepon rumah, Celindia menekan nomor telepon Keindra. 

Tak berselang lama panggilan di angkat oleh sang penerima. "Kenapa, Meri?" 

Celindia menutup mulutnya, berusaha untuk meredam tawanya yang siap menyembur. Ia berdehem tanpa suara dan memulai aksinya. 

"Ke-kein," panggil Celindia dengan nada takut yang dibuat. 

"Celin?" tanya Keindra dari seberang sana. 

Celindia membulatkan matanya saat melihat seekor k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status