Home / Romansa / Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar / Pukulan Caelan untuk Kaizen

Share

Pukulan Caelan untuk Kaizen

Author: Caramelly
last update Huling Na-update: 2025-10-09 23:58:45

Celyna membelalak, bukannya ciuman yang mendarat di bibir Caelan. Melainkan jemari Celyna yang sebelumnya sudah lebih dulu ditempelkan pada bibirnya.

“Sudah. Sekarang lepaskan tanganku.”

Caelan tersenyum, dan melepaskan tangan Celyna. Lalu, dia masuk ke dalam kamar melihat Kaizen menunggunya.

“Kenapa kamu lama sekali. Jalan saja lelet banget,” cibir Kaizen.

“Kamu butuh bantuanku?” tanya Celyna dengan tatapan datar.

Tiba-tiba Kaizen meraih dagu Celyna dengan ujung gesper sabuk celananya. Celyna menatap suaminya tajam.

“Aku benci wajah ini, mata yang menatapku seperti ini.” Kaizen mendengus lalu pergi.

Celyna tersenyum getir, tatapan sang suami penuh penghinaan. Jika diingat kembali ke dua tahun yang lalu, bisa-bisanya dia merendah kepada orang seperti Kaizen. Namun, kesabaran Celyna habis setelah tahu bahwa suaminya berselingkuh.

Seusai mandi, Kaizen keluar dari kamar mandi, lalu melemparkan handuk tepat ke wajah Celyna yang kini duduk di tepi tempat tidur. Celyna menahan napas, merai
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Aku Bukan Mesin ATM Berjalan

    Semua pasang mata tertuju pada Celyna yang saat ini masih menunduk seraya menyantap hidangan penutup.“Celyna,” ucap Indah tidak percaya, mata dan mulutnya melebar.Celyna yang telat menyadari karena setengah melamun, mengangkat wajahnya. Menatap semua mata tertuju padanya. Adinda mengatupkan bibirnya, Eric mengerutkan keningnya. Maura menahan napas, sementara Davis menahan senyuman licik di wajahnya.Jonathan merasa dipermalukan. Sementara Nenek memilih diam, tetapi sorot matanya berubah.“Caelan, kau sudah gila.” Kaizen berdiri menunjuk Caelan. “Dia istriku, kakak iparmu.”Caelan memiringkan kepalanya. “OH ...” Caelan menyeringai.“Caelan, ucapanmu sangat tidak pantas,” kata Jonathan.Celyna menahan napas menatap Caelan, memberikan isyarat untuk tidak melanjutkan. Davis dan Maura menangkap interaksi putrinya dan Caelan.“Memangnya kenapa, lagi pula kalian akan bercerai, bukan?” kata Caelan tersenyum dingin kepada Kaizen, dengan tampang menyebalkan. “Celyna, terlalu sempurna untuk ka

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Kalian Berniat Menjodohkan Aku

    Kedua keluarga terkejut dengan sikap tegas Celyna.“Celyna, jaga bicaramu.” Maura akhirnya berbicara.Kaizen mencoba meraih tangan Celyna, tetapi Celyna menepisnya. “Jaga sikapmu. Selagi aku masih menghormati keluarga Kendrick, terutama Nenek.” Celyna menatap ke arah Nenek yang sendu.“Celyna, kita belum resmi bercerai. Aku masih sumimu,” kata Kaizen.Celyna tidak memedulikan ucap Kaizen. Maura akhirnya berbicara, untuk memecah kecanggungan.“Maafkan sikap putriku yang keras kepala ini. Dia masih terguncang, mari silakan duduk.”Sophia menahan napas, ia mencoba tenang. Demi menjaga martabatnya di mata ibu mertuanya, Celyna menghampiri Nenek yang kini sudah duduk di kursi. Celyna bersimpuh, meraih tangan nenek.“Maaf sudah membuat Nenek cemas.”Nenek menggelengkan kepala pelan, menyentuh wajahnya penuh kasih.“Yang penting kamu baik-baik saja. Itu sudah cukup.”Nenek begitu pengertian, berbeda, tidak seperti keluarganya. Caelan memandang Celyna, penuh kerinduan. Sophia dan Maura menang

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Kau Sedang Menipuku?

    Maura mengatupkan bibirnya.“Aku tidak akan sepertimu, meninggalkan Nenek tanpa perasaan." Celyna menghela napas. "Siksa aku, hancurkan kembali mentalku. Sampai kapan pun aku tidak akan tunduk pada kalian. Aku akan tetap bercerai dengan Kaizen. Hidupku, milikku, bukan milik kalian.”Maura menghela napas. “Aku malas berdebat denganmu. Jika kau tidak mau makan terserah, nanti mag mu kambuh.”Celyna tersenyum miring. “Sejak kapan Mama peduli pada hal sepele.” Celyna menatap tajam mata ibunya. “Aku tidak memiliki tenaga untuk berdebat dengan kalian. Jadi, keluar dari kamarku sekarang juga.”Maura akhirnya keluar, tetapi Bibi tidak langsung pergi.“Non, tolong dimakan. Kalau Non Celyna tidak makan, nanti sakit. Bibi tahu ini berat untuk Non Celyna, tetapi Non harus bertahan. Setidaknya Non minum, jangan menyiksa diri seperti ini. Makanan tidak salah.”Bibi keluar dari kamar Celyna. Setelah itu kepergian mereka, Celyna menghela napas. Ia melihat makanan di atas meja, air matanya menetes. I

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Putri yang Tak Diinginkan

    “Habisi dia, Kaizen!” bisik Safira membuat Kaizen membelalak dan mendorong pelan Safira.“Apa kau sudah gila?”Safira merengek dan menangis. “Hanya itu yang dapat membuat kita bersama Kaizen. Kita tidak perlu turun tangan, hanya perlu membayar pembunuh bayaran. Setelah itu kita bisa bersama, apa kamu tidak ingin bersama denganku?”Kaizen meneguk salivanya. “Aku ingin bersamamu, tapi tidak seperti ini. Jika Davis tahu---““Dia tidak akan tahu. Kita bisa membuatnya seolah mengalami kecelakaan.”Kaizen menggeleng pelan, dia pergi menjauh dari Safira. Seperti ketakutan. “Aku tidak ingin terlibat dalam pembunuhan. Tidak mau ... pasti ada cara lain.”Kaizen berlari menuju lantai atas. Safira menatap Kaizen yang berlalu, lalu meneguk minuman yang tersisa di gelas yang belum lama ini digunakan oleh Kaizen. Senyuman samar tercipta di wajahnya.***Dua hari berlalu, Celyna masih terkurung di dalam kamarnya. Ia menolak makan dan minum, Adinda melihat kamar kakaknya. Matanya berkaca-kaca, sementa

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Singkirkan Dia

    PLAK!Untuk pertama kalinya Celyna mendapatkan tamparan dari Davis. Ada raut puas di wajah Diyah. Sementara Maura menahan napas.“Hanya aku yang berhak menentukan masa depanmu. Jika berani bercerai, aku akan membuat nenekmu---““Lakukan!” tantang Celyna matanya berbinar.Mereka hampir tidak pernah berbicara. Sekalinya suara keluar dari mulut Davis, hanyalah ancaman yang harus Celyna terima.“Jika sampai terjadi sesuatu pada Nenek. Kamu akan menyesal, PAPA!”“Dasar anak tidak tahu diri. Masih beruntung kamu lahir ke dunia ini, sebagai keluarga Diwangkara.” Diyah berdiri menunjuk Celyna.Celyna melotot. Ia tidak ingin lagi ditindas dan ketakutan seperti di masa lalu. Diyah membelalak melihat amarah di wajah Celyna.“Jika aku bisa meminta kepada Tuhan, maka aku akan meminta untuk tidak dilahirkan di keluarga Diwangkara.” Suara Celyna lantang dan tegas. “Jika sampai kau menyentuh Nenek, aku pastikan semua dunia tahu kalau kau ayah yang paling buruk di dunia ini. Dan tidak pantas memimpin

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Menyeretku Dalam Kehancuran

    Celyna yang sudah duduk di hadapannya membelalak.“Berlibur katamu. Tidak Cae, aku harus segera mengurus perceraianku dengan Kaizen. Aku akan menghadapi media.”“Wanita itu masih ada di rumah kalian.”“Aku tidak peduli. Yang aku herankan sampai hari ini dia tidak takut dengan kariernya, padahal ia seorang pelukis terkenal.”Caelan hanya menatapnya dan tidak memberikan komentar.“Kenapa, aku selalu merasa kamu selalu menyembunyikan sesuatu dariku.”“Itu yang kamu rasakan?”Caelan memakan rujak buahnya, ia tidak mengatakan apapun. Hal itu membuat Celyna kembali bertanya-tanya.“Kamu tidak ingin memberitahuku?” Celyna menatapnya semakin dalam.“Rujaknya sangat enak, kamu pasti suka.” Caelan mengalihkan pembicaraan.Celyna menghela napas, ia memakan rujak. Rujak itu memang sangat enak, dapat menenangkan sakit kepalanya. Caelan tersenyum.“Benarkan, kamu akan menyukainya.”Celyna hanya menatap dan mencocol kembali mangga dan jamu ke gulanya, pedas, manis dan sedikit asin bercampur menjadi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status