Share

Last be Forever

Rapat direksi berjalan lumayan alot. Menguras tenaga dan pikiran. Ditambah Farel yang meski berada di ruang ber-Ac merasakan panas dingin. Mungkin karena dia kepikiran yang di rumah. Beruntung presentasinya lancar. Mendapatkan aplouse dari yang lain. Kembali ke mejanya dengan gugup. Papanya menepuk pundaknya, mengacungkan jempol.

Tak lama rapat selesai. Tapi masih dilanjut dengan obrolan ala-ala bapak-bapak khas. Farel bergerak gelisah. Dan rupanya itu disadari Dirga. Belum sempat Dirga mengatakan sesuatu, ponselnya berdering.

"Ah, maaf. Ada panggilan."

Pak Manaf mengangguk.

Dirga berjalan agak menjauh.

"Halo sayang--"

"Farel ada sama kamu kan?"

"Em, iya. Kenapa?"

"Cepat ke rumah sakit. Hana akan melahirkan."

Dirga terkejut. Menoleh ke arah Farel. Pantas saja putranya sedari tadi gelisah.

"Oh, oke. Segera."

Telpon dimatikan. Dirga segera menghampiri Farel.

"Segera ke rumah sakit. Istrimu mau melahirkan."

Mulut Farel ternganga, tapi dia malah bingung.

"Tunggu apalagi. Ajak mertuamu, na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status