Home / Romansa / Dinikahi Calon Adik Ipar / Bab 165. Terlalu Cantik untuk Dibuang

Share

Bab 165. Terlalu Cantik untuk Dibuang

Author: Sekarani
last update Huling Na-update: 2025-09-15 21:03:04

Kanya pernah menulis buku berjudul “Bunga yang Tidak Pernah Berdusta”. Kekaguman terhadap betapa indah dan kompleksnya bahasa bunga diwujudkan menjadi karya menyentuh hati.

Bunga selalu bisa dipilih sebagai cara untuk menyampaikan emosi dan pesan yang tak terkatakan. Setiap bunga memiliki makna dasarnya sendiri, begitu pula dengan warna yang melekat pada kelopak. Saat menjadikannya buket cantik, kita bahkan dapat mengungkapkan perasaan lewat jumlah tangkai bunga yang dirangkai.

Kanya dulunya juga tidak begitu paham bahasa bunga. Namun, dia selalu berbahagia setiap kali Arga memberinya bunga. Apa pun bunga yang ia dapat dari Arga, pasti membuatnya gembira dan merasa dicintai.

Setelah memutuskan untuk mendedah keindahan bahasa bunga, Kanya akhirnya mengerti mengapa kebiasaan Arga tidak pernah gagal mewarnai hari-harinya. Dia jatuh cinta lagi dan lagi setiap kali menemukan makna di balik bunga-bunga pemberian Arga.

Kanya selalu bahagia jika ada yang memberinya bunga. Bukan hanya mendiang
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 176. Tamu Tak Diundang

    Gayatri Silver memiliki pusat belanja oleh-oleh yang kerap menjadi destinasi utama wisatawan domestik maupun mancanegara. Tak hanya makanan dan camilan khas daerah, orang-orang juga bisa dengan mudah menemukan beragam suvenir dan kerajinan untuk dijadikan buah tangan.Di kompleks yang sama, tentu saja ada gedung khusus yang difungsikan sebagai galeri produk Gayatri Silver. Mereka juga menawarkan paket lokakarya bagi siapa pun yang tertarik belajar membuat kerajinan perak sendiri.Setelah belanja atau mengikuti lokakarya, kedai kopi di samping galeri seringkali jadi pilihan untuk istirahat atau melepas penat. Oleh karenanya, tempat itu bisa dikatakan hampir tidak pernah sepi setiap hari.Gedung manajemen terletak di area paling belakang. Di sanalah ayah dan kakak Kanya berkantor. Bagian depannya merupakan joglo dengan pendapa yang lazim dipakai untuk menerima tamu.Itulah mengapa Haris berakhir duduk di pendapa setelah berkeliling di pusat belanja dan galeri. Dia membuat tuan rumah kag

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 175. Hidangan Pembuka yang Lezat

    Kanya menatap langit-langit kamar dengan napas terengah. Tubuhnya terasa lemas, tetapi jujur dia menyukai sensasi nikmat yang masih tersisa di dalam dirinya.“Sayang, sup ayamnya pasti udah dingin.”Sena berujar lembut sambil melingkarkan tangannya di pinggang Kanya. Tersenyum seraya memejamkan mata sejenak, Sena merengkuh kembali tubuh sang istri yang tentu saja juga tanpa busana seperti dirinya.Bercinta di pagi hari sungguh menyenangkan. Sena yakin Kanya pun sependapat dengannya, terlebih karena percumbuan panas mereka barusan berawal dari rayuan kecil Kanya di dapur tadi.“Mas tadi masak nasi juga, kan? Pengen makan sup ayam pakai nasi yang banyak,” ucap Kanya dengan suara yang agak serak. “Laper banget, Mas.”“Lapar? Kamu, kan, habis makan aku, hidangan pembukamu,” balas Sena yang kemudian terkekeh pelan, geli sendiri dengan ucapan nakalnya itu.Kanya jadi ikut tertawa karenanya. “Lagian Mas Sena kenapa gampang banget dipancing, sih?”“Tergantung siapa yang mancing, Sayang. Nggak

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 174. Mau Melarikan Diri?

    Royal Pandega memiliki galeri seni yang terkenal seantero negeri. Banyak karya seni rupa dan kriya dari seniman ternama yang dipajang secara apik sehingga selalu berhasil mencuri atensi para tamu.Di antara sederet lukisan dan karya seni kontemporer lain yang saat ini ditampilkan, Haris paling tertarik dengan sebuah instalasi berbentuk pohon meranggas yang diklaim terbuat dari perak.Alih-alih daun artifisial, setiap dahan dan rantingnya dihiasi aneka kerajinan perak yang diproduksi Gayatri Silver. Sungguh sebuah upaya promosi yang cukup berhasil menarik perhatian orang-orang gemar belanja pernak-pernik artistik dan etnik.“Lihat perak-perak begini, rasanya jadi pengen cepet-cepet ketemu orangtuanya Kanya lagi.”Meski sudah cukup lama berdiri sendiri di sana, Haris belum bosan memandangi karya seni persembahan perusahaan keluarganya Kanya itu. Beberapa saat kemudian, langkah mantap seorang pria terdengar menggema pelan di galeri. Orang itu menghampiri Haris yang belum juga beranjak d

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 173. Rayuan Amatiran

    “Haris ternyata check-in di Royal Pandega tadi malam. Udah dapat info detailnya?”Sena mengangguk, padahal Zidan tak mungkin melihat gerakannya karena mereka hanya bertelepon biasa, bukan panggilan video.“Waktu check-in, nomor kamar, siapa yang mendampingi, bahkan menu sarapan yang dia makan pagi ini, aku tahu semua,” ungkap Sena santai.Zidan menelepon Sena tak lama setelah dia sampai di hotel tempatnya bekerja. Lantaran kondisi rumah tangga sahabatnya itu tampak tidak baik-baik saja semalam, Zidan cuma ingin memastikan bahwa Sena tetap waspada.Kemunculan Haris semalam tengah menjadi bahasan hangat dalam grup obrolan general manager yang mengelola hotel-hotel di bawah naungan Pandega Group. Mereka bertanya-tanya, mengapa seorang Haris Laksmana tiba-tiba menginap di Royal Pandega?Ada hotel bintang lima lain yang kelolanya jelas di bawah naungan Ganesh Corp. Namun, mengapa Haris malah memilih hotel milik Pandega Group? Rasanya bukan seperti kedatangan tamu kehormatan, tetapi justru

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 172. Bahagia tapi Sedih

    “Mas Arga kenapa pilih kasih banget, ya?”Sena bertanya dengan nada merajuk, bikin Kanya mengernyit bingung. “Pilih kasih gimana, deh, maksudnya?” Sena tersenyum lantaran teringat kecemburuannya terhadap Kanya di masa kanak-kanak mereka. Setiap perhatian yang dicurahkan Arga pada Kanya selalu membuatnya kesal.Si kecil Sena sungguh tidak mengerti, kenapa Kanya harus merebut Arga darinya? Bukankah Kanya juga punya kakak laki-laki? Kenapa Kanya tidak bermain dengan kakaknya sendiri saja?Siapa sangka kecemburuan serupa kembali Sena rasakan sekarang. Dia iri luar biasa saat mengetahui bahwa mendiang kakaknya bersedia mampir ke mimpi Kanya.“Kenapa Mas Arga cuma datang ke mimpimu? Kenapa dia nggak muncul di mimpiku juga? Padahal aku ini adik dia satu-satunya, tapi dia selalu lebih perhatian sama kamu.”Sambil kembali coba melepaskan diri dari pelukan Sena, Kanya menengadah, memandang wajah sang suami yang langsung menunjukkan ekspresi cemberut padanya.“Mas Sena beneran cemburu?” Saat

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 171. Seperti Ketahuan Mendua

    Pelupuk mata Kanya terasa basah saat ia terbangun dari tidurnya. Air mata yang membasahi pipinya dalam mimpi ternyata tidak lantas sirna begitu dirinya terjaga.Mimpi yang baru saja Kanya alami meninggalkan jejak getir yang menyesakkan dada. Sambil mengerjap pelan, Kanya pun menarik napas dalam-dalam, berusaha meredakan sesak yang masih tersisa di hatinya.Kanya ingin menyeka air matanya juga. Namun, saat itulah dia baru menyadari bahwa jemarinya tertawan genggaman hangat Sena. Pria itu tertidur dalam posisi duduk di samping ranjang. Tangan kirinya dijadikan bantal, sementara yang kanan bertahan menggenggam milik Kanya.‘Sejak kapan Mas Sena di sini?’Kanya bertanya-tanya dalam hati. Mengapa Sena ada di kamarnya? Bukannya malam ini mereka sepakat tidur terpisah? Mungkinkah tanpa sadar dia telah melakukan sesuatu yang membuat Sena khawatir?Tanpa memutus perhatian pada suaminya, Kanya bergerak perlahan. Dia yang mulanya terlentang kini jadi berbaring menyamping.Kanya hampir lupa meng

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status