Share

Ice Cream

"Rambutmu ada yang keluar," katanya sambil menarik satu helai rambutku.

"Aww! jangan ditarik!" sentakku. Reflek memukul tangannya. Wajahku yang sepertinya tadi memerah, langsung mendadak buram.

"Hahaha, lagian, salah siapa, pakai kerudung, tapi rambutnya kemana-mana. Bentar, saya ambil kotak p3knya dulu." Dia beranjak, berjalan beberapa langkah, di dekat pintu memang ada lemari. Ku lihat pergerakannya hingga mengambilkan kotak berisi peralatan untuk obat mengobati itu.

"Saya mau oles sendiri," kataku sambil merebut kotak p3k dari tangannya. Aku tidak ingin berada pada jarak dekat. Setidaknya harus radius berpuluh meter.

"Ya udah nih," katanya. Lalu hanya berdiri menatapku yang membubuhkan betadine ke luka yang menganga itu. Aku meringis, hampir menangis karena perih.

Setelahnya, aku membuka hansaplas, lalu menaruhnya di jariku. Tiba-tiba tanganku sudah di raih oleh Pak Alvin. "Sini saya aja, nanti nggak rapi."

Aku hanya diam, lagi-lagi merasa tersentuh dengan perhatian kecilnya. Seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status