Share

Nggak mau pisah

"Maaf, Zita..." jemari tangan Pandu mengusap air mata istrinya itu. Dengan lirikan tajam, Zita menepis perlahan tangan suaminya.

"Ngertiin, kek, aku hamil butuh kamu, jangan bisanya kamu ambil keputusan sendiri. Harus libatin aku, dong," tutur Zita kemudian beranjak untuk mengambil tisu di atas meja rias.

"Nggak bisa kamu kalau main ambil keputusan, Mas Pandu, kita suami istri, kan. Apa-apa ya dibicarin dong. Jangan kesel... bisa kan?" toleh Zita sembari melempar tisu ke tempat sampah kecil sebelah meja rias.

"Aku nggak mau kamu ikut mikirin hal itu, Zita, aku nggak bermaksud untuk ambil keputusan sepihak," sanggahnya mencoba menjelaskan.

"Mas Pandu, masalahmu itu di kantor, kan? Karena merasa, baru

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status