Share

481. Tawaran

last update Last Updated: 2025-10-09 17:35:32

Lily mengecek panggilan itu, tapi Arsen lebih dulu menjawab dengan cepat.

“David."

Lily menatap Arsen yang tak senang, sampai dia mendengar suaminya itu kembali bicara.

“Lebih baik kamu blokir saja nomornya. Lagi pula, mau apa lagi dia menghubungimu di luar jam kerja?”

Lily melihat Arsen yang benar-benar kesal.

“Aku tidak enak kalau memblokirnya,” balas Lily lalu mendudukkan tubuhnya di samping Arsen, kemudian kembali bicara. “Bagaimanapun kami ini rekan bisnis. Jika tiba-tiba aku memutus kontak darinya, itu sama dengan aku menolak kerjasama dengannya.”

Arsen menoleh pada Lily, ekspresi wajahnya begitu datar saat dia berkata, “Tapi aku tidak senang dia terus menghubungimu.”

Lily melebarkan senyumnya, lalu membalas, “Ya, aku hanya membalas panggilannya kalau dia mau membahas soal pekerjaan saja, kok.”

Arsen melirik Lily lagi, dengkusan kasar meluncur dari bibirnya.

“Tidak usah marah, aku juga janji tidak akan menjawab panggilan darinya di luar jam kerja, oke,” kata L
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Novita Sari
astaga dapid........
goodnovel comment avatar
Dinar kasih 1205
Jangan lama2 part pebinornya thor , capek huru hara muluu
goodnovel comment avatar
Adeena
ga usah Ngadi Ngadi Vid suami Lily cukup bisa bantu Lily soal pemalsuan produk mahesa...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   482. Hampir Manangis

    Siang itu Bibi Jess pergi ke kantor polisi untuk menemui Ella. Dia sudah sampai di depan kantor polisi dan siap masuk, ketika tatapannya tertuju pada dua pria yang baru saja turun dari mobil. Bibi Jess menatap Teddy dan Wisnu yang masih ada di dekat mobil, sebelum akhirnya dia memilih masuk lebih dahulu. Setelah meminta izin menjenguk Ella. Bibi Jess menunggu di ruang kunjungan, tak beberapa lama Ella datang diantar oleh petugas, lalu pintu ruang kunjungan ditutup. “Bagaimana kabarmu?” tanya Bibi Jess untuk sekedar berbasa-basi. “Apa aku terlihat baik?” Ella membalas dengan malas, bahkan dia mengembuskan napas beberapa kali. Bibi Jess menatap Ella yang memasang wajah lesu, setelahnya dia kembali bicara. “Aku tadi melihat Teddy dan Wisnu di depan. Sepertinya mereka datang untuk diperiksa.” Mendengar ucapan Bibi Jess, Ella langsung menatap Bibi Jess dengan ekspresi panik. “Ma, aku tidak mau dipenjara, apalagi dihukum karena kesalahan yang tak pernah aku perbuat,” kata El

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   481. Tawaran

    Lily mengecek panggilan itu, tapi Arsen lebih dulu menjawab dengan cepat. “David." Lily menatap Arsen yang tak senang, sampai dia mendengar suaminya itu kembali bicara. “Lebih baik kamu blokir saja nomornya. Lagi pula, mau apa lagi dia menghubungimu di luar jam kerja?” Lily melihat Arsen yang benar-benar kesal. “Aku tidak enak kalau memblokirnya,” balas Lily lalu mendudukkan tubuhnya di samping Arsen, kemudian kembali bicara. “Bagaimanapun kami ini rekan bisnis. Jika tiba-tiba aku memutus kontak darinya, itu sama dengan aku menolak kerjasama dengannya.” Arsen menoleh pada Lily, ekspresi wajahnya begitu datar saat dia berkata, “Tapi aku tidak senang dia terus menghubungimu.” Lily melebarkan senyumnya, lalu membalas, “Ya, aku hanya membalas panggilannya kalau dia mau membahas soal pekerjaan saja, kok.” Arsen melirik Lily lagi, dengkusan kasar meluncur dari bibirnya. “Tidak usah marah, aku juga janji tidak akan menjawab panggilan darinya di luar jam kerja, oke,” kata L

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   480. Kembalikan Semua!

    Malam hari Lily memasang wajah tanpa dosa saat sampai di mansion. Dia yang pulang bersamaan dengan Arsen, mencegah suaminya itu lebih dulu masuk ke dalam rumah. Bukannya meminta bantuan untuk menggendong Audrey yang tertidur di kursi depan. Melainkan untuk memerlihatkan hadiah dari David yang ada di kursi belakang. "Apa tujuannya memberi semua ini ke Audrey?" Arsen menatap tidak suka hadiah-hadiah itu. "Ada kartu ucapannya, dia bilang sebagai permintaan maaf," balas Lily. Dia mamandang Arsen yang diam, kemudian mengalihkan tatapan pada hadiah-hadiah di dalam mobil lagi. Lily mengerutkan kening saat Arsen tanpa bicara membuka kursi penumpang depan. Arsen mengambil boneka beruang kecil yang masih berada di pelukan Audrey dan menyerahkannya ke Lily. Setelah itu dia menggendong Audrey lalu menutup pintu mobil. Seraya berlalu pergi, Arsen berkata pada Lily— "Minta pelayan mengatur pengembalian semua hadiah itu ke David malam ini juga." Lily mengatupkan bibir. Dia m

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   479. Hadiah Permohonan Maaf

    Ditemani pengacaranya ke kantor polisi. Lily melengkapi berita acara perkara atas kasus pemalsuan produk Mahesa. Setelah beberapa waktu menjawab pertanyaan polisi, akhirnya Lily selesai dengan BAP-nya. “Apa saya bisa bertemu dengan Ella?” tanya Lily pada petugas. “Tentu,” balas petugas, “Anda bisa menunggu di ruang kunjungan,” imbuh petugas dengan gestur tangan mempersilakan. Lily mengangguk. Dia bangun dari kursi, lalu melangkah mengikuti petugas yang mengantarnya ke ruang kunjungan. Duduk di sana menunggu, beberapa saat kemudian petugas masuk mengantar Ella untuk bertemu dengan Lily. Lily menatap Ella yang tampak masih begitu dingin padanya, bahkan tak terlihat sama sekali penyesalan dalam raut wajah Ella. Begitu Ella duduk berhadapan dengan Lily, Lily langsung bicara, “Kamu tahu? Kamu bukanlah orang pertama yang aku temui dalam kondisi seperti ini di penjara karena berkasus denganku.” Mendengar apa yang dikatakan Lily, Ella memasang wajah semakin kesal. “Dan kam

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   478. Tawaran Dukungan

    Arsen menoleh, dia menatap David dengan tatapan remeh. “Cemburu?” ulang Arsen, nada suaranya begitu dingin. “Aku tidak cemburu. Aku hanya memastikan kamu tahu diri." Tanpa memberi kesempatan David untuk membalas, Arsen berbalik sepenuhnya dan melangkah tegas memasuki gedung sekolah, menuju ruang tamu. David terdiam, wajahnya yang tadi penuh ironi kini mengeras, tangannya mengepal di sisi tubuh. Arsen menunggu selama lima menit. Tak lama, seorang wanita paruh baya dengan pakaian rapi masuk, diikuti oleh guru Audrey. “Selamat pagi, Pak Arsen. Saya Bu Siska, Kepala Sekolah,” sapanya ramah seraya menyodorkan tangan. Arsen menyambut jabatan tangan itu singkat. “Terima kasih sudah mau menemui saya, Bu Siska.” Tepat saat Bu Siska hendak mempersilakan Arsen memulai pembicaraan, David datang tanpa permisi, wajah pria itu menunjukkan perpaduan antara kekhawatiran dan rasa kesal. “Maafkan saya, Bu Siska. Saya David, Ayah dari Axel,” kata David cepat, mengabaikan tatapan dingin A

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   477. Menantang Kesabaran Arsen

    Lily merasa kepalanya pusing karena tidak ada satu orangpun yang berpihak padanya. Dia menilai masalah Audrey jatuh sampai keningnya terluka tidak perlu dibesar-besarkan apalagi sampai datang ke sekolah. Lily menduga semua orang terdekatnya bersikap seperti ini, karena takut jika sampai Audrey menjadi korban bullying dan mengalami trauma seperti dirinya. Sepanjang malam Lily dan Arsen melakukan perdebatan yang cukup panjang soal terlukanya Audrey. Hingga, pagi itu Arsen benar-benar mengantar Audrey ke sekolah sendiri, tapi Lily tidak ikut. Bukannya tidak setuju dengan keputusan Arsen, melainkan Pak Wiyo baru saja menghubunginya. Lily harus pergi ke kantor polisi guna melengkapi Berita Acara Pemeriksaan kasus pemalsuan produk yang menimpa perusahaannya. Dia dan Arsen pun pagi itu berangkat terpisah. Lily hanya bisa berdoa semoga Arsen tidak lepas kendali. Dia khawatir Arsen kehilangan logika lalu memarahi orang secara membabi buta. “Bagaimana kalau dia minta dipertemukan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status