Share

Beda Drakor, Beda Cita-cita

Supaya gak sedih banget, aku cuma minta dianterin sama Ayah aja sampai bandara dan anak-anak gak perlu ikut. Soalnya, kalau mereka ngekor sampai bandara, kemungkinan besar mereka merengek ikut, atau aku yang gak tega pergi.

Bagaimanapun mereka adalah bocil-bocil berwajah polos yang pengen aku bawa ke manapun perjalanan aku. Jadi, Akang mengambil jalan tengah itu.

Meski di luar kelihatan tegar, tapi nyatanya hati Akang begitu kecil dan rindu mereka. Dia lah yang sepanjang jalan, bercerita tentang kelucuan Zulfi dan Zula yang suka bermain dengannya.

"Rey, kayaknya suamimu yang paling kangen nanti sama anak-anaknya," celoteh Ayah, yang sedang memarkirkan mobilnya di area parkir bandara. Sengaja aku gak turun di area drop out supaya bisa memiliki waktu lebih banyak dengan Ayah.

"Iya tuh, maka tadi di rumah Akang yang berusaha menguatkan aku, eh sepertinya dia yang gak kuat."

Orang yang lagi kami gosipkan sudah turun duluan mengambil troli dan menghampiri di mana mobil ini berada.

Kalau ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status