Share

Hidup Keduaku

Point of view kembali pada Reynata Adizti selaku tokoh utama dalam cerita ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Padahal kelopak mata adalah bagian tubuh yang paling ringan dan yang paling sering bergerak, tapi gak tau kenapa, saat ini justru kelopak mata aku kerasa berat banget, kek dilem tembak gitu deh!

Aku sampai kerahkan semua tenaga cuma buat membuka dua kelopak mata ini, tapi susahnya minta ampun. Belum lagi, bicara dan gerakan jari-jari tangan lainnya, banyak banget beban orang habis nelen anastesi ini, huftt.

Coba ya, 1,2,3! Belum berhasil kebuka, aku cuma dengar suara-suara alat mesin dan suster yang teriak manggil-manggil dokter.

Oke, kita coba lagi.

1...2..3.. Yes, aku mulai melihat sedikit cahaya.

Alhamdulillah. Setelah sekian abad, yang tadinya gelap gulita, akhirnya aku bisa juga melihat cahaya yang terang dengan kedua retina mataku.

"Ibu Reynata, apa ibu mendengar ucapan saya?"

Aku mengangguk pelan.

"Kalau dengar, coba Ibu ikut gerakan senter ini." Dokter pun menggerakkan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status