공유

Membalas Sakit Hati

작가: Dita SY
last update 최신 업데이트: 2024-02-11 12:18:44

"Kamu yakin ingin melakukan itu?" tanya Kenie sahabat dekat Laura saat Laura menangis di dalam sambungan telepon. "Pikirkan lagi Lau, jangan sampai kamu menyesal."

"Aku yakin, tolong pesankan saja. Aku tunggu kabarnya." Laura mengakhiri panggilan lalu kembali menikmati minuman beralkohol di depannya. "Brengsek! Brengsek kamu Lucas!"

Sering kali kata kata kasar itu keluar dari mulut Laura yang saat ini tengah melampiaskan emosi dengan cara mabuk.

Laura hancur berkeping keping. Dikhianati bukanlah masalah sepele, menyakitkan dan sempat membuatnya putus asa untuk melanjutkan hidup.

"Selama tiga tahun aku menjalani hubungan denganmu, tetapi kenapa kamu melakukan semua ini padaku?" racau Laura yang semakin mabuk.

Selang beberapa menit setelah menghubungi Kenie. Laura mendapatkan informasi tempat sesuai dengan permintaan pada sahabatnya tersebut.

Laura berdiri, melangkah gontai menuju mobil yang terparkir di depan klub malam. Tidak! Dia tidak bisa menyetir dalam keadaan mabuk.

Laura menghentikan taksi yang kebetulan melintas. "Antar aku ke Hotel Libran."

"Baik Non."

*

Tiba di hotel yang dibooking oleh Kenie, Laura masuk ke hotel tersebut, naik ke lantai dua sesuai arahan sang sahabat.

"Kamar ini? Atau ini?" Laura tampak bingung. "Mungkin ini?" racaunya lalu membuka pintu kamar yang menurutnya benar.

Laura tersenyum melihat seorang lelaki di atas tempat tidur. Dengan cepat ia naik ke atas ranjang tersebut lalu menarik lengan lelaki yang tengah tertidur dengan posisi memunggunginya.

Lelaki itu berbaring telentang, berusaha membuka matanya yang masih terpejam rapat.

"Aku menyewamu untuk melayaniku. Cepat layani aku." Laura sudah kehilangan akal sehat.

Entah mengapa keinginan itu tidak bisa dibendung lagi. Ia menginginkan pria yang berada di dalam kamar bersamanya untuk menyentuh seluruh tubuh.

"Siapa kamu? Sialan!" umpat lelaki itu.

Laura semakin menggila. "Layani aku, tolong cepat. Aku membutuhkan servis terbaik darimu. Tolong cepat layani aku."

Lelaki itu mengernyitkan dahi. Pandangannya kabur efek alkohol yang diminum.

"Kamu mau mendapatkan servis dariku? Kalau begitu, aku akan melakukannya." Lelaki itu mendorong tubuh Laura lalu mengungkungnya. "Jangan salahkan aku. Dasar wanita aneh."

Lelaki mana yang bisa menolak jika sudah disuguhkan ikan segar seperti ini?

Lelaki itu duduk lalu memutar tubuh Laura, mengungkung wanita cantik itu kemudian mulai meraba liar tubuh sintal Laura. Ia tidak dapat menolak keinginan wanita yang sama sekali tidak dikenal.

Kemungkinan ada setan yang merasuki tubuh wanita itu, hingga tiba-tiba wanita mabuk tersebut masuk ke dalam kamar hotel lalu meminta dilayani.

"Emm, sakit," racau Laura.

"Ini menyenangkan," kekeh lelaki yang sama mabuknya dengan Laura.

Laura mulai menggeliat saat merasakan milik lelaki itu mencoba menembus pertahannya.

'Ini salah!' Ia mulai sadar apa yang dilakukan adalah suatu kebodohan.

"Aku tidak jadi memakai jasamu! Tolong lepaskan aku!" Laura memberontak mencoba melepaskan diri dari kungkungan lelaki di atas tubuhnya, tetapi percuma karena lelaki itu sudah diambang batas keinginan yang membuncah.

"Sabar sedikit. Sebentar lagi kamu akan menikmatinya." Lelaki itu mengabaikan permintaan Laura begitu saja.

Hasratnya sudah menggebu ingin segera disalurkan. Semua yang dilakukan bukanlah keinginannya, tetapi atas paksaan Laura.

"Tolong lepas!" Laura tidak bisa berkutik saat lelaki itu mulai menekan bagian bawah hingga menembus pertahannya.

"Akkhh! Sakit, sial!" Laura menjerit merasakan sakit teramat sangat di bagian inti tubuh.

Bukannya melepas lelaki itu justru semakin menggila ketika merasakan sesuatu yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.

"Ugh, sial. Kenapa nikmat sekali?" racau lelaki di atas tubuh Laura.

Laura meringis merasakan sakit, terlebih saat lelaki itu mulai memacu dengan ritme cepat. Suara teriakan Laura dibungkam dengan kecupan panas dari bibir.

Lelaki itu menyapu bibir Laura dengan lembut kemudian penuh hasrat, melumatnya rakus hingga Laura kehabisan nafas.

"Ini salah! Tolong lepas!" Laura menyadari apa yang dilakukan adalah kesalahan fatal.

Ide gila ini terlintas begitu saja karena dia merasa sakit hati dan cemburu karena dikhianati oleh Lucas.

"Aku menyesal," isak Laura menyadari kebodohannya.

Namun percuma, karena sekarang semua sudah hilang. Tubuhnya sudah dinikmati oleh lelaki asing, bahkan dulunya dia menolak berhubungan dengan Lucas.

Keduanya tak sadarkan diri setelah melalui malam panas.

***

Laura membuka mata lebar lalu menyapu pandang ke seluruh ruang kamar hotel.

Ia merasakan perih dan sakit di bagian bawah tubuh. Matanya membulat sempurna saat mendapati tubuhnya tidak memakai sehelai benang pun.

"Aku? Ah, ini gila. Jadi aku benar benar melakukannya?" Laura memukul kepala frustasi.

Ia bergegas turun dari atas ranjang.

Rasa sakit di bagian inti tubuh semakin terasa ketika ia ingin menurunkan kaki ke bawah tempat tidur.

Seluruh tubuh terasa remuk. Lebih hancur lagi hatinya saat ia mengingat kejadian tadi malam.

Akibat emosi sesaat ia melakukan hal gila, meminum alkohol dan menyewa lelaki bayaran.

Laura beringsut turun dari atas ranjang, perlahan dan sangat pelan karena takut membangunkan lelaki di sampingnya.

Dia tidak berniat sama untuk melihat wajah lelaki yang memunggunginya.

Namun jika dilihat dari postur tubuh, kulit putih dan rambut hitam yang wangi. Ia dapat membayangkan kalau wajah lelaki itu sangat tampan, tetapi sayang ... pekerjaannya hanya sebagai seorang Gig-olo.

"Aku menyesal. Tapi semua sudah terjadi. Ini bayaran untukmu," ucap Laura mengeluarkan uang dari dalam dompet, lalu meletakkannya di atas nakas.

Ia melangkah perlahan lalu mengambil pakaian yang teronggok di atas lantai, kemudian berlari kecil keluar dari kamar hotel setelah selesai memakai pakaiannya.

Laura tidak ingin berurusan lagi dengan lelaki bayaran itu.

Dia akan melupakan kejadian tadi malam. Semua adalah aib baginya. Dia tidak ingin ada yang tahu kalau dia sudah memberikan kehormatannya pada lelaki sewaan.

"Lucas! Aku tidak akan melupakan semua yang kamu lakukan padaku! Dasar penghianat!" teriak Valery setelah berada di dalam taksi.

Semua berawal dari Lucas. Andai saja kekasihnya tidak berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dia tidak akan pernah melakukan hal bodoh seperti semalam.

Terlebih, dia tidak tahu apakah lelaki sewaannya bersih dari penyakit atau tidak. Kini, kekhawatiran mulai menghantuinya.

"Sial! Apa mungkin lelaki itu memiliki penyakit .... ? Kenapa rasanya sakit sekali? Aku tidak mau mengidap penyakit memalukan," gumam Laura mulai dihantui perasaan takut.

"Nona ingin saya antar ke mana?" tanya supir taksi melihat wajah kacau Laura dari kaca spion.

"Ke rumah sakit," jawab Laura sambil merapikan duduknya. "Tolong cepat ya. Saya sedang tidak enak badan."

"Baik Nona." Mobil melaju meninggalkan gedung hotel mewah.

Di sepanjang jalan, Laura mencoba memilih ingatan tentang kejadian semalam. Sebelum dia memutuskan untuk tidur di hotel dengan lelaki sewaan. Namun semakin dia mencoba mengingat, dia justru semakin merasa frustasi.

"Kenneth, dia pasti tahu apa yang aku minta semalam? Kalau tidak salah aku menghubungi dia. Tapi aku ... ah, sial! Kenapa aku jadi sebodoh ini?" gumam Laura pelan.

Menangis pun ia tidak memiliki tenaga. Rasanya seperti sedang berada di pinggir jurang, tinggal menunggu angin menjatuhkan tubuhnya hingga dia hancur berkeping-keping.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Diselingkuhi Kekasih, Dicintai CEO Tampan   Tamat

    Permintaan maaf Kristian disambut baik oleh Laura. Bahkan sudah lama wanita cantik itu memaafkan Kristian dan tidak pernah mengambil hati ucapan Kristian meski menyakitkan. "Steve, tidak salah memilih wanita secantik dan sebaik dirimu. Bahkan kamu bisa memaafkan Papa meski kesalahan Papa sangat fatal," ucap Kristian pada calon menantunya itu. Laura tersenyum. "Tidak perlu meminta maaf Pa, wajar kalau Papa ingin wanita yang terbaik untuk Steve karena dia adalah anak laki-laki Papa satu-satunya. Aku memaklumi itu dan aku tidak mempermasalahkannya. Aku sudah melupakan semua itu meski awalnya aku merasa sedih, karena Papa tidak menyetujui aku menjadi istri Steve tapi sekarang aku senang karena Papa sudah merestui kami menikah."Kristian tak kuasa menahan air matanya yang membasahi wajah, ia pun memeluk Laura erat. "Papa sangat setuju kamu menikah dengan anak Papa."Laura tersenyum lebar. "Terima kasih Pa."Kini kebahagiaan Laura sempurna, bukan hanya dia diterima menjadi menantu Kristia

  • Diselingkuhi Kekasih, Dicintai CEO Tampan   Pertemuan di Rumah Sakit

    Kristian tampak syok berat saat melihat Nikolas sudah berada di belakangnya. Nikolas datang bersama Grace istrinya. Nikolas adalah teman lama Kristian, sudah puluhan tahun mereka tidak bertemu dan sekarang adalah pertemuan pertama mereka setelah sekian lama. Namun, Kristian merasa tak enak hati karena dia sempat tidak menyetujui anaknya berhubungan dengan Laura anak dari Nikolas Karena permasalahan itu, Kristian menjadi tak bisa menyapa teman lamanya karena merasa jahat pada Nikolas dan Laura. Meski wajah Nikolas terlihat datar dan tidak menunjukkan kemarahan pada Kristian, tetapi Kristian tetap tidak bisa menegur Nikolas dan hanya menundukkan kepalanya menatap lantai. Nikolas dan Grace pun masuk ke kamar perawatan tempat Laura dirawat. Ia melihat Kristian yang justru tak mau menegurnya."Apa kabar? Kamu sudah lupa denganku Aku Nikolas teman lamamu. Kenapa kamu justru menundukkan kepala seperti itu apa kamu tidak ingat lagi denganku?" Nikolas memegang bahu Kristian.Bukannya menj

  • Diselingkuhi Kekasih, Dicintai CEO Tampan   Rencana Licik

    Kembali harus menelan kekecewaan karena semua rencananya gagal total, Yeni mulai menyusun rencana lain untuk menghancurkan keluarga Nikolas dan mengambil harta mantan calon suami itu. Namun, ia tidak memiliki uang untuk membayar jasa preman. Yang bisa ia lakukan sekarang hanya meminta bantuan mantan suaminya yang tukang mabuk itu."Tommy, lelaki bodoh itu. Apa saja yang dia lakukan selama ini? Apa mungkin dia sudah memiliki rencana lain selain menculik Laura?" gumam Yeni. Ia mengambil ponsel yang tergeletak dari atas meja usang di ruang tengah rumah gubuknya. "Aku harus mencari penginapan untuk malam ini, karena sepertinya hujan akan turun. Aku tidak ingin kebasahan karena atap di rumah ini bocor," gumamnya sambil menekan nomor ponsel menghubungi Tommy. Tak berapa lama ... telepon darinya diterima oleh Tommy."Ada apa? Apa kamu merindukanku? Kamu ingin merasakan rudalku lagi? Sayangnya aku tidak tahu kamu berada di mana sekarang," raca

  • Diselingkuhi Kekasih, Dicintai CEO Tampan   Syukurlah

    Steve menanti jawaban dari dokter yang menangani Laura, hatinya belum tenang. Justru semakin gelisah saat ia melihat raut wajah sendu dokter yang baru saja keluar dari ruangan pemeriksaan kandungan. Pertanyaan Steve belum dijawab oleh dokter tersebut, lalu Steve mengulangi pertanyaannya lagi, "Bagaimana kondisi istri dan bayi di kandungannya, Dok? Istri dan calon anak saya, baik baik saja kan?"Kali ini dokter menjawab pertanyaan Steve, "Kondisi kandungan istri Anda sangat lemah. Nyaris saja dia mengalami keguguran, andai saja dia terlambat mendapatkan penangan dari kami. Saya sarankan istri Anda melakukan bedrest total di rumah, jangan melakukan aktivitas apapun untuk beberapa bulan ke depan."Mendengar penjelasan dari dokter, perasaan Steve sedikit tenang. Ia menghela napas lega sambil mengucap syukur atas keselamatan anak dan calon istrinya. Namun, emosinya pada sang ayah belum reda. Dia masih ingin memberikan pelajaran pada ayahnya itu agar

  • Diselingkuhi Kekasih, Dicintai CEO Tampan   Keguguran?

    "Gagal! Dia berhasil kabur. Aku gagal menculiknya. Wanita itu sangat gesit. Apa kamu tahu tempat lain yang biasa dia kunjungi? Kalau aku menculiknya di rumah sakit, bisa bisa aku menjadi amukan orang orang." "Aku tidak tahu ke mana saja dia pergi, atau kamu datangi saja apartemennya yang ada di pusat kota. Dia tinggal di Hotel bersama ibunya." "Oke, aku akan mendatangi rumah sakit itu." "Tunggu dulu, apa ada orang yang melihat aksimu tadi? Kamu bilang dia berhasil lari?" "Tidak ada. Dia lari saat melihatku. Aku juga tidak mengerti mengapa dia melakukan itu, apa mungkin instingnya sangat kuat sampai sampai dia tahu kalau aku ingin berbuat jahat?" "Entahlah. Mungkin saja yang ingin berbuat jahat padanya bukan hanya kamu. Seingatku ayah dari lelaki yang menghamilinya tidak menyetujui anaknya menikah dengan Laura mungkin dia juga berbuat jahat padanya." "Masuk akal." "Sebaiknya kamu pergi dari rumah sakit itu sebelum ada yang melihat." "Aku sudah tahu, aku sudah berada di angkot."

  • Diselingkuhi Kekasih, Dicintai CEO Tampan   Dalam Bahaya

    Setelah mengetahui rencana sang ayah yang ingin mencelakai kandungan Laura, Steve panik dan berlari keluar dari ruangan. Di ruang tengah rumahnya, Steve berpapasan dengan sang ibu, tetapi dia tidak bisa menjelaskan apapun karena terburu-buru. Yohana hanya menatap bingung pada anaknya yang panik. "Ada apa?" Steve terus berlari keluar dari rumahnya lalu masuk ke mobil."Kamu mau ke mana, Steve?" tanya Yohana mengejar anaknya ke halaman rumah.Steve tak menjawab, bahkan menatap ibunya saja tidak. Hal itu tentu menjadi pertanyaan besar bagi Yohana, mengingat Steve tidak pernah bersikap seperti itu padanya. Rasa penasaran menghantui hati wanita cantik itu, ia kembali berjalan cepat memasuki ruang menuju ruangan suaminya untuk bertanya ada apa sebenarnya.Apa mungkin Steve bertengkar dengan ayahnya sendiri? Deg!Sama seperti Steve tadi, wajah Kristian terlihat tegang saat keluar dari ruang kerjanya.

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status