Share

Bab 24

"Aku suka Sambal Pete, Gulai Tempoyak dan Pindang Ikan Patin seperti ini. Rasanya segar. Jadi ingat dulu pernah makan di rumah salah seorang teman. Kebetulan ia juga berasal dari Palembang." Bu Sekar mengomentari masakan khas Palembang itu.

"Ah, syukurlah. Tadinya saya takut ibu nggak suka. Karena disini makanan ini adalah menu favorit kami," balas Bu Hartati.

"Hmm ... Kelihatannya enak?" Lanjut Bu Sekar.

"Tentu bu, ayo kita sarapan dulu," ajak Bu Hartati.

"Ah iya."

Alex keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah. Pemuda itu terpaksa mencuci rambutnya untuk menutupi kebohongan perihal malam pertamanya. Ia malas jika harus meladeni kicauan Ibunya jika mendapatinya tidak mandi besar.

Sesuai dengan perkiraan, semua orang masih mengulum senyum kala ia melintas, membuat rasa kesalnya menjadi, dengan langkah cepat ia meninggalkan mereka yang masih terus menatapnya.

***

"Ah, lama lama aku bisa stres kalau begini," rutuknya.

Raya masih duduk diatas ranjang ketika Alex kembali masuk keda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad dae Rhobi
kapan ya alex akur sama raya terus belah duren ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status