Share

71. Tragedi di Ruang sidang (2)

Dan begitulah hari hariku, aku di kurung di kamar ini, sama sekali tidak boleh keluar dari kamar dan tidak bisa berinteraksi dengan dunia luar. Hanya bisa menangis dan mengadu padaNya. Bahkan kaca jendela yang sempat memberiku harapan ternyata juga sudah dipasang plang kayu dari luar oleh Mas Fikri. Jendela itu tidak bisa dibuka.

Aku mencoba berdamai dengan keadaan, keluar dari keterpurukan, mendekatkan diri padaNya. Untuk mengisi waktu dan kejenuhan, aku pun mencoba menumpahkan semua isi hati dalam tulisan, mengurai kisah dan beban hidupku dalam buku yang tadi kutemukan di lemari. Lumayan bisa menghibur diri sendiri. Ternyata menulis itu bisa menjadi ajang refreshing, menghilangkan rasa penat.

Sampai seminggu kemudian, disaat aku harus datang ke Pengadilan Agama untuk sidang kedua, Mas Fikri tidak mengijinkanku untuk datang.

"Aku yang akan datang, Ra. Kamu tetap di sini. Aku akan bilang kamu berhalangan datang karena sakit. Aku sudah mencari surat ijin dari dokter yang menyatakan ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wiwin
jahatnya Fikri!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status