Share

Bab 1139

Author: Hazel
Yusril menceletuk, "Suaranya begitu keras. Setidaknya dia sudah mencapai tingkat semi abadi!"

Chiko menimpali, "Gawat! Apa Kurnia benar-benar datang?"

Ekspresi Yusril dan Chiko berubah drastis. Mereka melihat sekeliling dengan waswas, lalu melindungi Tirta. Namun, mereka tidak menemukan keberadaan Kurnia.

Yusril dan Chiko makin cemas karena tidak melihat Kurnia. Jika Kurnia tiba-tiba melancarkan serangan saat mereka lengah, mereka bukan hanya tidak bisa melindungi Tirta. Bahkan, mereka berdua akan mati.

"Ternyata Kurnia datang," ucap Tirta yang terkejut. Dia segera memanggil Genta. Tirta memang sudah mencapai tingkat pembentukan energi tahap ketiga, tetapi dia tidak berani melawan Kurnia hanya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri.

Sebelum menjadi benar-benar hebat, sebaiknya Tirta memikirkan keselamatannya. Tidak disangka, Genta malah mengancam Tirta pada saat-saat seperti ini, "Aku bisa bantu kamu lawan dia, tapi kamu harus mengakui kesalahanmu padaku dulu."

Tirta mengeluh, 'Kak, a
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** mantabpffff Lanjut
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1797

    Devika menganga saking kagetnya. Bagaimanapun, dia tidak pernah melihat anjing yang bisa bicara. Devika juga tidak pernah mendengarnya.Pada saat yang sama, Devika memikirkan suatu kemungkinan. Dia bergumam dengan ekspresi bingung, "Selain itu, ternyata baju yang dipakai anjing hitam itu milik Tirta? Apa tadi anjing hitam yang menabrak ayahku?"Selain itu, anggota Badan Perlindungan Negara yang menangkap "pembunuh" juga masuk ke ruang tamu. Mereka terkejut melihat situasi ini. Seketika mereka tidak berani maju.Salah satu anggota Badan Perlindungan Negara menceletuk, "Sudah kubilang tadi, itu bukan pembunuh, tapi anjing hitam yang bisa bicara. Nggak disangka, aku memang nggak salah lihat! Bukannya hewan nggak boleh jadi siluman lagi setelah negara berevolusi? Jangan-jangan dia memang siluman anjing?"Melihat Devika yang tertegun, Tirta berpura-pura menunjukkan simpati dan juga kemarahannya saat berkata, "Bu Devika, kebetulan kamu datang. Pelaku yang melukai ayahmu itu anjing sialan ini

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1796

    Kemudian, Tirta menahan anjing hitam dan meninjunya berkali-kali. Terdengar suara hantaman beruntun.Anjing hitam menggonggong dan berujar, "Aku juga nggak sengaja! Pemuda berengsek, kalau kamu terus pukul aku, jangan salahkan aku bermusuhan denganmu!"Teriakan histeris anjing hitam bergema di ruang tamu. Dia terus menggerakkan keempat kakinya. Namun, dia tidak terluka.Saba dan Yahsva melihat anjing hitam itu tidak biasa. Ekspresi mereka terlihat khawatir. Saba berucap, "Anjing hitam ini begitu kuat. Apa nyawa presiden terancam setelah ditabrak anjing hitam ini?"Selain itu, mereka juga ingat sebelumnya Tirta membicarakan tentang anjing hitam ini saat menelepon di lapangan pelatihan.Berbeda dengan Saba dan Yahsva yang khawatir, Shinta malah sangat tertarik pada anjing hitam. Dia menceletuk, "Bu Bella, aku baru pertama kali melihat anjing yang bisa bicara. Apa kamu tahu cara Kak Tirta melatihnya?"Bella melihat anjing hitam yang dihajar sampai wajahnya berkerut dan keempat kakinya ber

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1795

    Gaurav yang bingung bertanya, "Devika, kamu lihat tadi itu apa?"Alis Devika berkerut. Dia berusaha mengingat sambil menjawab, "Ayah, aku juga nggak melihatnya dengan jelas. Tapi, dilihat dari warna bajunya, sepertinya Tirta berengsek itu pernah memakainya."Gaurav memikirkan suatu kemungkinan. Dia menimpali, "Tirta? Benar juga. Selain dia, nggak ada yang lari begitu cepat. Apa dia mengalami syok makanya berkeliaran malam-malam begini?""Nggak tahu, coba kita lihat," balas Devika. Dia juga khawatir Tirta mengalami syok.Selesai bicara, Devika mengejar ke dalam vila terlebih dahulu. Namun, dia tidak menyangka anjing hitam yang memakai baju Tirta berbalik lagi. Melihat kecepatan anjing hitam yang tinggi, Devika langsung menghindar.Devika mendengar suara mengaduh di belakang. Ternyata Gaurav tidak sempat menghindar. Dia tidak sengaja ditabrak anjing hitam hingga jatuh ke lantai.Melihat situasi ini, anggota Badan Perlindungan Negara ketakutan setengah mati. Salah satu dari mereka berteri

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1794

    Tirta memeluk Bella dan menciumnya, lalu menyahut seraya tersenyum, "Sudah ditemukan. Aku mau bawa kamu temui dia. Selain itu, ayahku juga datang. Mereka lagi tunggu kita di vila Kak Saba."Bella juga ikut merasa senang. Dia menarik Tirta keluar dari vila dan berseru, "Baguslah! Tirta, ayo kita cepat pergi ke sana! Jangan sampai Paman dan Bibi menunggu terlalu lama."Begitu berjalan sampai depan pintu, Tirta tiba-tiba teringat sesuatu. Ekspresinya berubah drastis. Dia bergumam, "Eh, ada yang aneh."Bella yang penasaran bertanya, "Tirta, apa yang aneh?"Tirta kembali ke dalam vila dan memeriksa sekeliling dengan teliti. Dia menghampiri Bella lagi, lalu menjawab, "Anjing sialan itu menghilang!"Bella yang memikirkan suatu kemungkinan menanggapi, "Tadi sore aku lihat dia masih berkeliling di ruang tamu. Jangan-jangan dia diam-diam keluar waktu aku berkultivasi?"Tirta merasa tidak berdaya. Dia mengomel, "Seharusnya begitu. Aku sudah peringatkan dia jangan berkeliaran sebelum aku pulang. S

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1793

    Tirta memeluk tubuh Shinta yang lembut dengan erat dan membalas ciuman Shinta. Sementara itu, Shinta membatin, 'Kak Tirta mulai menciumku ... rasanya beda dengan di mimpi. Ternyata mulut Kak Tirta manis!'Tiba-tiba, Shinta membuka matanya dan jantungnya berdegup kencang. Ternyata tangan Tirta sudah refleks menggerayangi payudara dan vaginanya. Alhasil, Shinta yang terangsang gemetaran. Tirta mendengar suara desahan Shinta yang merdu.Hanya dalam waktu kurang dari 1 menit, Shinta sudah berteriak dengan ekspresi malu, "Aduh ... Kak Tirta, bagian intimku sudah mau menyemburkan cairan! Cepat minggir!"Shinta langsung melepaskan Tirta, lalu berlari ke sudut yang tidak bisa dilihat Tirta. Dia tidak berani keluar."Ternyata gadis ini lebih sensitif daripada kakaknya. Kalau benar-benar sudah mulai, sepertinya cairannya akan menyembur ke mana-mana," gumam Tirta dengan ekspresi terkejut.Tirta juga merasa canggung untuk mengejar Shinta dan memeriksa kondisinya, jadi dia hanya berdiri di tempat.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1792

    Tirta membatin, 'Wah, Shinta bahkan menyemburkan cairan dari bagian intimnya! Waktu itu, Kak Nabila juga mimpi, tapi dia nggak menyemburkan cairan. Jangan-jangan Shinta juga sama seperti Marila? Mereka sangat sensitif sehingga langsung menyemburkan cairan begitu disentuh?'Tatapan Tirta saat melihat Shinta juga langsung berubah. Dia mulai tertarik pada Shinta.Jantung Shinta berdebar dilihat Tirta seperti ini. Tubuhnya juga perlahan terasa panas. Dia berbicara dengan suara bergetar karena gugup, "Kak Tirta, kenapa ... kamu lihat aku seperti ini?"Tirta menyahut, "Nggak. Shinta, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apa kamu benar-benar menyukaiku? Kamu nggak keberatan aku punya banyak kekasih?"Hasrat Tirta makin menggebu-gebu setelah melihat Shinta makin lama. Tirta yang kehilangan kendali memegang wajah Shinta yang cantik dan polos. Dia ingin mencium Shinta dan merasakan kepolosannya.Shinta membalas, "Kak Tirta ... tentu saja aku nggak keberatan. Aku sangat yakin aku menyukai Kak Tir

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status