Share

Bab 1321

Author: Hazel
Walaupun Tirta tidak bisa mati, dia benar-benar merasa kesakitan dan kehilangan sumber kebahagiaannya. Tirta tidak ingin merasakan hal itu lagi. Jadi, dia buru-buru meminta ampun sebelum Genta mencabut sumber kebahagiaannya lagi.

Genta tertawa, lalu berkomentar, "Aku lebih suka melihat kamu yang keras kepala. Aku merasa sekarang kamu sangat konyol!"

Genta sama sekali tidak memedulikan Tirta yang meminta ampun. Selesai bicara, Genta mencengkeram sumber kebahagiaan Tirta dan mencabutnya lagi. Dia juga melemparnya jauh-jauh.

Tirta yang kehilangan sumber kebahagiaannya lagi memegang selangkangannya dan menjerit, "Jangan! Aku nggak mau hidup lagi! Kak, bunuh saja aku!"

Tirta terlihat sangat menyedihkan. Genta menimpali, "Aku nggak rela bunuh kamu. Kalau aku bunuh kamu, aku juga ikut mati. Apa yang kamu alami sekarang sesuai dengan keinginanku."

Melihat tampang Tirta yang menyedihkan saat memegang selangkangannya, Genta merasa dendamnya sudah terbalas. Selama ini, Genta sering digoda dan dil
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1322

    Genta meninju tubuh Tirta dengan kuat lagi hingga meledak. Namun, dalam sekejap Tirta muncul lagi di hadapan Genta dengan ekspresi mesum.Tirta berucap, "Kak, kenapa kamu nggak lanjut menginjak aku lagi? Sebenarnya aku lebih suka kamu menginjakku. Kak, cepat injak aku lagi."Sekarang Tirta sudah tahu dia akan tetap hidup kembali biarpun terus disiksa Genta. Lebih baik dia mengambil keuntungan dari Genta di dalam mimpi. Jadi, tidak sia-sia Tirta disiksa Genta habis-habisan.Sebelum Genta bertindak, Tirta yang tidak tahu malu sudah berinisiatif berbaring di bawah kaki Genta. Dia berseru, "Aduh, aku melihatnya lagi! Kak, indah sekali dan juga wangi! Kak, aku makin menyukaimu!"Tirta memelotot dan air liurnya mengalir. Bahkan, dia juga berani menarik gaun Genta. Tirta mengangkat gaunnya agar bisa melihat lebih jelas.Genta berteriak, "Pecundang ... aku .... Ke depannya kamu nggak usah bertemu aku lagi! Setelah aku bisa mengendalikan tubuhku, aku pasti bunuh kamu!"Tindakan Tirta membuat Ge

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1323

    Kemudian, hal yang sulit dipercaya terjadi. Kertas emas terbang keluar dari tubuh Tirta dan mendarat di batu spiritual yang berada di telapak tangannya."Sialan, sebenarnya apa yang terjadi?" gumam Tirta. Setelah itu, dia bisa merasakan kekuatan dalam batu spiritual habis diserap kertas emas dalam sekejap."Bukannya kertas emas ini media kultivasi untuk Mantra Evolusi Semesta? Kenapa kertas ini bisa menyerap batu spiritual?" ucap Tirta.Tirta sangat bingung. Untuk mencari tahu, Tirta mengeluarkan 3 batu spiritual yang tersisa. Tak lama kemudian, 3 batu spiritual habis diserap kertas emas dalam sekejap. Cahaya emas yang dipancarkan kertas itu juga makin menyilaukan, seperti matahari kecil.Tirta berkata, "Sialan, kecepatannya menyerap batu spiritual sangat tinggi. Masih ada belasan obat spiritual di dalam Cincin Penyimpanan. Tapi, obat spiritual itu terlalu berharga. Bahkan lebih sulit dicari daripada batu spiritual, jadi aku nggak boleh keluarkan obat spiritual untuk mencobanya."Tirta

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1324

    Sekarang Tirta baru menyadari ternyata kertas emas bisa memurnikan lagi energi spiritual dari batu dan obat spiritual yang sudah cukup murni. Jadi, Tirta bisa menyerap kekuatan spiritual yang melimpah dengan mudah.Alhasil, Tirta yang baru memasuki tingkat pembentukan energi tahap keempat hampir melewati batas menuju tingkat pembentukan energi tahap kelima. Hanya saja, tubuh yang panas dan hasrat yang membara membuat Tirta tidak bisa fokus berkultivasi.Setelah berseru, Tirta langsung mengerahkan Teknik Menembus Dinding dan mendatangi kamar Bella di sebelahnya. Dia ingin meminta Bella untuk membantunya melampiaskan hasratnya."Hmm ... apa ini? Panas sekali!" gumam Bella. Dia yang sudah tertidur tiba-tiba bangun.Bella yang terkejut dan juga malu digendong Tirta. Dia disiksa Tirta dengan gaya yang luar biasa ........Keesokan paginya, Bella yang kelelahan tertidur pulas. Sementara itu, Tirta tidak tidur semalaman. Setelah menyerap kekuatan spiritual murni yang diberikan kertas emas dan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1325

    "Tenang saja, Bi. Biarpun kamu nggak bilang, aku pasti akan luangkan waktu untuk cari kamu. Bi, aku pergi dulu. Aku akan segera pulang setelah membereskan masalahnya," ujar Tirta.Tirta tertawa, lalu meremas dada Ayu. Kemudian, dia baru pergi. Ayu memandangi sosok Tirta seraya memarahi, "Dasar berengsek! Anak ini benar-benar genit!"Ayu merasa kesal dan juga malu. Dia pun mendesah, lalu kembali ke kamar. Elisa yang tertidur pulas baru bangun. Dia yang penasaran bertanya, "Kak, tadi siapa yang ketuk pintu?"Ayu merapikan bajunya yang menjadi berantakan karena Tirta. Dia berpura-pura tenang saat menjawab, "Oh, Tirta yang datang. Dia keluar untuk mengurus sesuatu, jadi dia datang untuk mengabariku."Ayu meneruskan, "Dik, kamu sudah bangun? Kalau masih mengantuk, kamu lanjut tidur saja. Aku cuci baju dulu. Kamu ambil bajumu juga, biar aku bantu kamu cuci."Tadi Ayu hanya bertemu Tirta sebentar dan dadanya diremas, tetapi Ayu merasa bajunya sudah kotor dan basah. Jadi, Ayu harus segera menc

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1326

    Mendengar ucapan Selina, Mairah yang merasa paling canggung. Dia yang meminta bantuan Tirta. Alhasil, Selina yang diutus atasan malah meremehkan Tirta.Mairah menjelaskan, "Bu Selina, Pak Tirta memang masih muda, tapi dia pandai bertarung. Kemarin dia bisa menghabisi banyak orang Negara Yumai yang berniat berbuat jahat di Negara Darsia sendirian. Bahkan Kepala Keluarga Gomies ...."Hanya saja, Selina sudah menghentikan Mairah sebelum dia menyelesaikan perkataannya. Selina melirik Tirta sekilas, lalu menegaskan, "Kapten Mairah, kamu sudah menjadi polisi selama bertahun-tahun. Menurutmu, apa mengandalkan kemampuan bertarung sudah cukup untuk menangkap semua penjahat di dunia?"Selina meneruskan, "Yang bisa diandalkan untuk mengurus kasus dan menangkap pelaku kriminal itu otak yang cerdas. Selain itu, juga dibutuhkan insting yang tajam dan kerja sama dari tim profesional! Biarpun dia bisa mengalahkan semua petarung hebat di dunia, dia nggak punya pengalaman mengurus kasus. Dia pasti nggak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1327

    "Kamu ...," ucap Selina. Emosinya tersulut begitu mendengar ucapan Tirta. Selina menarik tangannya yang memerah. Dia terlihat sangat geram.Mairah segera membujuk karena takut Tirta dan Selina beradu mulut, "Bu Selina, jangan emosional. Pak Tirta nggak sengaja. Kalau dia mau ikut kita, Bu Selina izinkan saja. Mungkin Pak Tirta bisa membantu kita, aku juga takut nggak sempat lagi kalau terus mengulur waktu."Mendengar ucapan Mairah, Selina langsung melihat jam. Akhirnya, dia memelototi Tirta dan berbicara pada Mairah dengan ketus, "Oke, aku izinkan dia ikut. Aku mau lihat dia bisa bantu apa!"Selina menambahkan, "Kapten Mairah, jangan salahkan aku nggak mengingatkan kamu! Atasan sangat memperhatikan aksi kali ini. Kalau orang ini berbuat salah, kamu yang tanggung semuanya!"Sebelum Mairah bicara, Tirta melambaikan tangannya dan menimpali dengan acuh tak acuh, "Nggak apa-apa. Kalau ada masalah, aku yang tanggung jawab. Kapten Mairah, jalankan mobilnya.""Oke. Pak Tirta, pegangan yang era

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1328

    Walaupun Selina sangat marah, Tirta tetap bersikap tenang. Melihat Selina mengentakkan kakinya, Tirta tertawa dan menanggapi, "Mereka cuma kabur ke gunung, untuk apa kamu begitu emosional? Bukannya tadi Bu Selina bilang punya insting yang tajam, otak yang cerdas, dan bisa bekerja sama dengan tim?"Tirta menambahkan, "Apa otakmu yang cerdas nggak bisa digunakan lagi setelah anggota Black Gloves kabur ke gunung?"Saat bicara, Tirta juga mengamati Gunung Kobud. Seketika dia menemukan keanehan dari gunung itu.Selina makin gusar saat melihat sikap Tirta yang acuh tak acuh. Bahkan, Tirta juga bergurau tentangnya. Selina mendengus dan membentak, "Memangnya kamu paham? Kamu sama sekali nggak memahami Gunung Kobud. Ini adalah pertambangan bijih besi yang akan digali pemerintah sehingga medan magnetnya sangat kuat.""Begitu masuk ke gunung, semua alat komunikasi, pesawat nirawak, dan radar nggak bisa digunakan. Masalah ini akan membuat tim reserse nggak bisa menggunakan kemampuan mereka. Selai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1329

    Tirta berencana menggunakan energi spiritual yang melimpah dari Gunung Kobud untuk membujuk Genta setelah menangkap anggota Black Gloves. Jadi, nantinya dia bisa meniduri Genta.Namun, Selina makin tidak percaya sesudah mendengar perkataan Tirta. Dia menegur, "Kamu bisa menangkap semua anggota Black Gloves dalam waktu kurang dari 1 jam? Kamu kira anggota Black Gloves itu bodoh?"Selina melanjutkan, "Apa anggota Black Gloves akan diam saja dan membiarkan kamu menangkap mereka? Memangnya orang yang pandai membual sepertimu bisa menangkap anggota Black Gloves?"Bahkan, sekarang Mairah juga tidak memercayai Tirta. Dia berkata dengan canggung, "Pak Tirta, Gunung Kobud sangat luas. Kamu bahkan nggak bisa menyusuri sepersepuluh dari Gunung Kobud dalam waktu 1 jam ....""Nggak masalah, Kapten Mairah. Kamu percaya padaku saja," timpal Tirta. Dia tersenyum santai, lalu berujar kepada Selina yang terus menyindirnya, "Bu Selina, apa kamu berani taruhan denganku? Kalau dalam waktu 1 jam aku bisa me

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1443

    Adapun Naura dan Nia yang terakhir digendong Tirta ke kamar, mereka lebih menyedihkan. Keduanya ingin pergi, tetapi tidak berani menentang Tirta yang dominan. Situasi yang intens ini juga membuat mereka berdua ingin melihatnya."Jangan buru-buru, Kak. Aku pasti akan memuaskanmu, tapi sebelumnya aku harus carikan beberapa rekan seperjuangan untukmu," ujar Tirta.Melihat Melati begitu berinisiatif dan antusias, Tirta juga makin tidak sabar. Namun, setelah bercinta dengan Genta, hasratnya tidak bisa terpuaskan jika hanya Melati yang melayaninya.Tirta menepuk bokong Melati yang sintal lagi, lalu berbalik untuk mengangkat Susanti dan Agatha. Kedua wanita itu berteriak, tetapi Tirta tetap melempar mereka ke tempat tidur yang empuk.Selain itu, Tirta juga mengatur mereka agar bersiap-siap dengan gaya yang sama seperti Melati. Ketiga wanita berlutut bersama ....Hasrat Tirta menggebu-gebu saat melihat gaya mereka bertiga yang menggairahkan. Tirta hampir kehilangan kendali dan langsung memulai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1442

    "Tirta ... banyak orang yang lihat. Kamu ... jangan bicara sembarangan. Aku nggak mungkin melakukan hal itu denganmu," kata Ayu.Wajah Ayu memerah setelah mendengar ucapan Tirta. Dia sangat malu. Kemudian, Ayu berusaha melepaskan diri dari Tirta dan bergegas keluar dari kamar. Bagaimanapun, ucapan Tirta membuat tatapan Susanti, Agatha, Naura, Aiko, Nia, Irene, dan lainnya tertuju pada Ayu.Biarpun Ayu sudah pergi, beberapa wanita yang penasaran itu tetap memandangi sosok Ayu yang menjauh. Mereka bertanya kepada Tirta dengan ekspresi terkejut."Tirta, kapan kamu ... menaklukkan Bi Ayu?""Eh, tunggu dulu. Masih ada Bi Elisa. Kamu juga meniduri Bi Elisa?""Tirta, mereka itu bibimu. Kenapa kamu ... sama sekali nggak menghormati senior?""Bisa-bisanya kamu tega meniduri orang terdekatmu! Keterlaluan sekali!"Dulu Tirta pandai menutupinya sehingga hari ini mereka baru tahu kebenarannya. Sebenarnya mereka tidak marah, tetapi mereka tetap menyalahkan Tirta.Tirta tidak menganggap serius tegura

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1441

    Di luar kamar, ada 10 wanita yang menunggu Tirta pulih. Setelah Tirta menendang pintu dengan kasar, pintu yang tidak mampu menahan kekuatan Tirta menghantam dinding. Kemudian, pintu itu hancur menjadi pecahan kayu dan tidak bisa digunakan lagi.Suara ini membuat para wanita yang menunggu Tirta terbangun. Sebelumnya mereka sudah mengantuk dan hendak tidur. Begitu melihat kondisi Tirta, mereka langsung berseru kaget."Ah ... Tirta, kamu kenapa?""Tirta, kenapa wajahmu memerah?""Tirta, kenapa kamu nggak pakai baju sebelum keluar?""Tirta, apa ... kamu sudah pulih? Kamu mau kami menemanimu?"Apalagi sekarang ekspresi Tirta sangat mengerikan. Kedua kaki mereka gemetaran setelah mereka melihat Tirta. Naura dan Nia yang tidak berpengalaman mundur saking takutnya. Keduanya takut diincar Tirta.Tirta yang sangat tersiksa mengamati semua wanita itu. Dia menyadari selain Ayu dan Elisa, Susanti, Agatha, Aiko, Naura, Melati, Farida, Arum memakai lingeri. Tirta makin antusias dan hasratnya bergelor

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1440

    Genta terbangun karena dicium Tirta. Dia merasakan keanehan Tirta. Genta yang tidak tahan dengan keperkasaan Tirta langsung tersadar.Genta menegur, "Jangan! Cepat keluar! Semuanya sudah berakhir. Kamu ... nggak boleh sentuh aku lagi ...."Kemudian, mungkin karena gugup, Genta tiba-tiba mendorong Tirta jauh-jauh dengan kuat. Dorongan Genta membuat Tirta langsung keluar dari mimpi!Tirta hanya bisa melihat wajah Genta yang malu dan juga kesal makin jauh. Perlahan-lahan, dia tidak bisa melihat Genta lagi. Tak lama kemudian, Tirta bangun."Ah ... ternyata sudah berakhir. Jangan, Kak! Aku belum puas!" gumam Tirta. Dia merasa kecewa saat melihat kamar yang kosong.Bahkan, Tirta merasa tindakan Genta sangat kejam. Setelah merasakan kenikmatan, Genta langsung mendepak Tirta dari mimpi.Tirta memang merasa sangat puas di dalam mimpi. Bahkan, Tirta tidak bisa melupakan kenikmatan itu seumur hidupnya. Namun, sekarang Tirta seperti kecanduan terhadap kenikmatan itu. Dia ingin merasakannya lagi!T

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1439

    Meskipun berada di dalam mimpi, kelembutan yang dirasakan Tirta dalam pelukannya dan wangi yang diciumnya hampir sama saja dengan kenyataan. Hal ini membuat Tirta makin terangsang. Dia tidak pernah seantusias ini sebelumnya."Pecundang, lepaskan aku dulu," protes Genta. Dia yang dipeluk Tirta dengan erat menahan rasa malu sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Tirta.Namun, sebelum Genta bergerak, Tirta sudah mencium bibirnya. Kemudian, Tirta langsung membuka bibir dan gigi Genta. Dia melumat bibirnya.Genta yang dicium terbelalak. Jantungnya berdegup kencang. Dia tidak berhenti menepuk dada Tirta.Hanya saja, Tirta tidak peduli. Sekarang dia juga tidak mungkin berhenti lagi biarpun dihabisi Genta. Bahkan, tangan Tirta langsung masuk ke dalam baju Genta melalui kerahnya. Tirta mengabaikan Genta yang menghalanginya.Dengan begitu, bagian vital Genta sudah dikendalikan Tirta. Walaupun Genta sangat hebat dan menguasai berbagai teknik, dia juga tidak mampu menghadapi Tirta. Sebalikny

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1438

    Melihat Tirta begitu tidak sabar dan antusias, Genta yang curiga berkomentar, "Ternyata kamu bisa pulih begitu cepat. Aku benar-benar curiga sebelumnya kamu cuma berpura-pura sedih. Tujuanmu itu mengambil keuntungan dariku."Saat memikirkan hal ini, Genta bahkan sedikit menyesal setelah menyarankan Tirta untuk mengambil keuntungannya di dalam mimpi.Begitu membayangkan dirinya akan bercinta dengan Genta, Tirta sangat bersemangat. Dia merasa tersiksa menahan hasratnya.Tirta menimpali, "Kak, masa kamu menganggapku seperti itu? Tentu saja aku sangat sedih Bella putus denganku. Bahkan aku nggak tertarik untuk berhubungan intim, kamu juga melihatnya tadi.""Tapi, kamu berbeda. Selama ini, aku ingin menidurimu. Jadi, aku senang sekali kamu mau berhubungan intim denganku," lanjut Tirta.Mendengar Genta ingin berubah pikiran, Tirta menunduk dan meneruskan dengan lesu, "Kak, kamu sudah menyetujuiku tadi. Apa sekarang kamu mau mengingkari janjimu? Kalau kamu juga tipu aku, lebih baik aku mati s

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1437

    Melati juga tidak lupa berpesan kepada Tirta saat menutup pintu kamar.....Sementara itu, Ayu dan Elisa terus menunggu di luar kamar. Mereka melihat ekspresi Melati dan lainnya yang sedih. Apalagi Melati dan lainnya keluar dari kamar dalam waktu singkat. Mereka menebak Melati dan lainnya pasti gagal.Meskipun begitu, Ayu masih tidak terima. Dia menghampiri Melati dan bertanya, "Melati, apa Tirta masih belum membaik?"Melati menjawab, "Belum, aku juga nggak tahu seberapa dalam wanita itu menyakiti Tirta. Aku nggak pernah melihat Tirta begitu sedih ...."Sambil bicara, Melati menyeka air matanya. Mendengar ucapan Melati, Elisa juga mendesah dan bertanya, "Apa cara ini nggak bisa membuat Tirta membaik? Melati, apa yang Tirta bilang pada kalian waktu keluar?"Mata Susanti memerah. Dia membantu Melati menjawab sambil terisak, "Bi Elisa, Tirta bilang dia mau menenangkan diri. Dia suruh kami jangan ganggu dia. Selain ini, dia nggak bilang apa pun lagi."Mendengar jawaban Susanti, Elisa langs

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1436

    Naura merasa Tirta yang dilihat dari kamera pengawas tidak begitu mengejutkan dan mengerikan jika dibandingkan dengan aslinya! Tentu saja Naura merasa takut setelah melihat secara langsung. Bahkan, kedua kakinya gemetaran.Susanti dan Aiko yang melihat Naura ingin mundur berbicara pada saat bersamaan, "Sekarang kamu menyesal? Nggak bisa, sudah terlambat!"Mereka berdua mengangkat Naura naik ke tempat tidur. Kemudian, Susanti berkata kepada Melati, "Kak Melati, kamu turun dulu. Biarkan Bu Naura mencobanya."Melati juga tidak ragu-ragu. Terdengar suara "plop", seperti penutup gabus dilepas dari botol anggur. Dia turun dari tempat tidur untuk menyerahkan posisinya kepada Naura.Melati tidak lupa menghibur Naura, "Oke, aku turun dulu. Bu Naura, jangan takut. Rasa sakitnya cuma sebentar, nanti kamu nggak akan merasa sakit lagi, malah sangat nyaman!"Setelah Melati turun, kemaluan Tirta terlihat makin jelas! Bentuknya bagaikan pedang pusaka tajam yang memiliki kekuatan dahsyat!Naura yang ke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1435

    Ayu membuka pintu kamar, lalu bergeser ke samping dan tidak lupa berpesan, "Kalau Tirta sudah pulih, kalian berhenti sebentar dan kabari aku. Biar aku nggak khawatir.""Tenang saja, Bi Ayu. Kalau Tirta sudah pulih, aku akan langsung keluar untuk mengabarimu," sahut Agatha. Dia yang masuk ke kamar terlebih dahulu.Kemudian, Susanti, Naura, dan Aiko juga masuk. Tentu saja Nia adalah orang terakhir yang masuk ke kamar.Terdengar suara pintu ditutup dari dalam. Ayu juga tidak lupa mengunci pintu kamar dari luar. Setelah itu, Ayu dan Elisa sama-sama menunggu di sofa ruang tamu dengan perasaan gelisah.....Saat Agatha, Susanti, Naura, Aiko, dan Nia masuk ke kamar, mereka melihat Tirta berbaring di bagian tengah tempat tidur, Melati yang memakai lingeri renda berwarna hitam, Farida yang memakai lingeri berwarna putih, dan Arum yang memakai lingeri berwarna merah muda.Mereka bertiga yang cantik sedang bersandar di pelukan Tirta. Mereka terus menggunakan tubuh yang hangat dan ... untuk merang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status