MasukLilian mengganti baju dengan perasaan gembira dan memakai stoking hitam. Kemudian, dia merias wajahnya lagi.Lilian memang mempunyai paras yang cantik. Hanya saja, dia terlihat polos karena usianya masih muda. Namun, hal itu bukan kekurangan setelah dia merias wajahnya.Sebaliknya, kepolosan Lilian malah menjadi kelebihannya yang paling menawan. Postur tubuhnya yang sempurna, wajahnya yang cantik, dan auranya yang polos menunjukkan pesona gadis muda pada masa terbaiknya.Setelah selesai berdandan, Lilian becermin untuk waktu yang lama. Dia bergumam, "Um ... baju ini bagus sekali. Entah Pak Tirta suka atau nggak."Lilian merasa sangat gembira, tetapi dia juga bimbang. Akhirnya, Lilian tetap merasa tidak puas. Dia mencoba semua baju di lemari.Tanpa sadar, hari sudah malam. Akan tetapi, Lilian makin bersemangat saat memikirkan besok dia bisa bertemu Tirta di acara ulang tahunnya.....Sementara itu, Tirta sudah sampai di dekat formasi yang melindungi rumah Keluarga Hadiraja. Sekarang mem
Agha dan Behzad merasa mereka sudah cukup beruntung Tirta tidak memarahi mereka. Siapa sangka, Tirta malah memberi mereka barang yang begitu berharga. Alhasil, tentara angkatan laut di samping sangat iri sampai memelotot.Tirta menegur, "Pria jantan nggak banyak omong! Cepat terima.""Oke, kami terima hadiahnya. Pak Tirta, terima kasih," sahut Agha dan Behzad. Mereka yang senang segera menyimpan air spiritual dan jimat dengan baik.....Agha dan Behzad langsung menyewa satu pesawat terbang untuk mengantar Tirta pulang. Tidak ada penumpang lain selain Tirta dan lainnya.Tak lama kemudian, pesawat terbang lepas landas. Agha juga menyuruh orang mengirim helikopter yang dikemudikan Serra sewaktu datang. Seharusnya helikopter juga sudah sampai saat Tirta dan lainnya sampai di ibu kota.Sekitar 4 jam kemudian, pesawat terbang mendarat di ibu kota. Setelah keluar dari bandara, Devika yang berjalan berdampingan dengan Tirta bertanya, "Hei, Tirta. Apa kamu senggang bulan depan?"Tirta tentu tah
Selanjutnya, Tirta bersenang-senang selama tiga hari sesuai keinginannya. Dia merasakan kenikmatan dan menggunakan teknik yang berbeda-beda.Selain itu, Agha, Behzad, dan segerombolan tentara angkatan laut berjaga di dekat sana. Jadi, tidak ada yang mengganggu Tirta selama tiga hari.Namun, Devika dan lainnya sudah lemas. Tidak ada gunanya jika mereka tidak pulang. Tirta juga tidak bisa mengerahkan tekniknya yang hebat.Apa daya, Tirta terpaksa mengubah rencananya. Dia hanya bisa memperpendek waktu bersenang-senang dari setengah bulan menjadi tiga hari.Pada malam ketiga, Tirta sudah memasukkan kekuatan spiritual ke dalam tubuh Devika dan lainnya. Akhirnya, mereka sudah bisa bergerak.Serra yang tetap mengemudikan kapal pesiar, sedangkan Tirta berdiri di geladak sambil meletakkan kedua tangannya di belakang punggung. Dia memandangi laut biru yang luas dengan auranya yang dominan.Di sofa kabin, Marila berujar kepada Devika yang paling lemas, "Devika, bagaimana? Sudah kubilang Pak Tirta
Selesai bicara, Bella yang cemburu langsung mengakhiri panggilan telepon. Kala ini, ekspresi Zeroun dan lainnya menjadi masam.Tadi mereka mengatakan ingin berlutut sampai Tirta kembali. Jika Tirta benar-benar baru kembali setengah bulan lagi, bukannya mereka harus berlutut sampai pingsan? Lutut mereka pasti tidak tahan.Namun, orang-orang Negara Kawria ini tidak bisa mencurahkan isi hati mereka. Semuanya terpaksa berlutut sambil berdoa Tirta kembali secepatnya.Nabila yang perutnya mulai membesar maju dan berucap, "Kak Bella, kenapa kamu mengakhiri panggilan teleponnya? Kami belum bicara dengan Tirta."Bella menyahut tanpa ragu, "Dia lagi bersenang-senang dengan wanita lain. Kalau kamu bicara dengannya, dia pasti terganggu."Mendengar perkataan Bella, Nabila mengomel, "Ha? Bukannya dia baru memuaskan hasratnya sebelum pergi? Kenapa sekarang dia meniduri wanita lain lagi? Benar-benar menyebalkan! Sifat buruknya memang sulit diubah!"Para kekasih Tirta yang lain berkomentar."Sudahlah,
Namun, kenyataan tidak bisa diubah lagi. Presiden Negara Kawria tentu ingin terlepas dari semua tanggung jawab.Presiden Negara Kawria mencoba menjelaskan kepada Tirta, "Tentu saja kami nggak akan melakukannya lagi. Tapi, sebelumnya bawahanku yang bodoh meminta organisasi pembunuh dunia untuk mencelakai Keluarga Hadiraja tanpa sepengetahuanku. Sekarang pejabat itu sudah kuhabisi."Presiden Negara Kawria meneruskan, "Selain itu, aku sudah bicara langsung dengan anggota organisasi pembunuh itu. Aku minta mereka berhenti mencelakai Keluarga Hadiraja, tapi mereka menolak dan bersikeras ingin balas dendam untuk pembunuh yang mati di rumah Keluarga Hadiraja."Presiden Negara Kawria menambahkan, "Kekuatan mereka terlalu hebat. Aku juga nggak mampu menghentikan mereka. Pak Tirta, menurutmu ....""Organisasi pembunuh dunia?" tanya Tirta. Dia tahu tindakan orang Negara Kawria, tetapi dia malas mengungkapnya. Tirta mengingatkan dengan tenang, "Yang penting kamu penuhi permintaanku saja. Kamu ngga
Presiden Negara Kawria lanjut bertanya, "Apa yang terjadi? Kenapa kamu begitu marah? Apa Tirta nggak terima permintaan maaf dari kita?"Zeroun yang bimbang bicara terbata-bata, "Kak, aku ...."Presiden Negara Kawria yang tidak sabar menegur, "Kamu kenapa? Cepat bilang, jangan berbelit-belit!"Presiden Negara Kawria baru menghabiskan banyak uang untuk membatalkan perintahnya kepada organisasi pembunuh dunia. Namun, mereka tidak menginginkan uang. Pembunuh mereka mati di rumah Keluarga Hadiraja, jadi mereka akan membuat perhitungan dengan Keluarga Hadiraja.Respons anggota organisasi pembunuh membuat presiden Negara Kawria marah, tetapi dia juga tidak berdaya. Itulah sebabnya dia tidak sabar menghadapi adiknya.Zeroun terpaksa menahan perasaannya yang campur aduk dan menyampaikan pesan Tirta, "Oke. Kak ...."Zeroun menambahkan, "Dia bilang kalau kamu nggak menyetujui permintaannya, dia akan pergi ke Negara Kawria untuk membunuhmu."Mendengar perkataan Zeroun, presiden Negara Kawria langs







