Share

Bab 1890

Author: Hazel
Wush .... Lima bola api yang cukup besar terlihat seperti matahari kecil. Api yang berkobar membuat udara terdistorsi. Cahaya yang menyilaukan terpancar sehingga menerangi kegelapan malam ini.

"Teknik Pelindung Es!" seru Arianda. Dia tidak berani memaksakan diri. Arianda ingin menghindar, tetapi sudah terlambat.

Setelah Arianda berseru, lapisan es berbentuk bulat dan setebal setengah meter menyelubungi tubuhnya. Lapisan es ini menangkis serangan Teknik Bola Api. Namun, lapisan es sedikit mencair karena serangan ini.

Sebelum Arianda merespons, Tirta berseru, "Serang lagi!"

Tirta kembali melafalkan mantra. Kali ini, Tirta mengerahkan 10 bola api besar sekaligus. Seketika segala sesuatu dalam area 10 meter tidak terlihat lagi. Ketika 10 bola api dikerahkan, terdengar suara dengungan pedang.

"Teknik yang lemah! Aku mau lihat kamu bisa bertahan berapa lama setelah energi spiritualmu terkuras seperti ini!" ujar Arianda.

Arianda menyadari kekuatan Teknik Bola Api tidak sehebat yang dibayangka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1894

    Arianda tidak tahu sekarang tubuh Tirta sudah dikendalikan Genta. Namun, dia tahu jelas tentang Mantra Es yang dilatihnya. Begitu kesuciannya direnggut oleh pria, semua kultivasinya akan berpindah ke tubuh pria itu.Jika Arianda ingin berkultivasi lagi, dia akan menghadapi banyak kesulitan. Contohnya Shazana. Jika Shazana tidak bertemu Orion dan melahirkan Tirta, peningkatan kultivasinya akan lebih cepat.Biarpun begitu, bakat Shazana yang menakjubkan tetap membuatnya menjadi murid muda terhebat di Sekte Kristala.Namun, Arianda tahu bakat kultivasinya jauh di bawah Shazana. Dia tidak ingin kehilangan kultivasinya dan berjuang mati-matian untuk mulai berkultivasi dari awal lagi.Arianda berusaha bersuara, "Ugh ...."Ini pertama kalinya Arianda merasa panik. Dia terus meminta ampun. Apa daya, mulutnya tersumbat. Jadi, dia tidak bisa bicara.Sementara itu, Tirta tidak mengetahui hal ini. Biarpun tahu, Tirta juga akan mengabaikan Arianda yang meminta ampun.Tirta menghasut Genta, 'Kak, c

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1893

    Selain itu, Arianda merasakan daya isap dahsyat dari Tungku Petani Suci yang hendak mengisapnya. Ugh! Arianda merasakan kehebatan Tungku Petani Suci. Dia menarik paha Tirta dengan erat supaya tubuhnya tidak terisap.Namun, Tirta juga tidak menyangka Mutiara Naga di dalam tubuhnya mengeluarkan daya isap yang sangat kuat. Alat vital Tirta menjadi medium untuk menyerap semua kekuatan spiritual dalam tubuh Arianda.Alhasil, Arianda diisap hingga tidak bisa berkutik. Dia memelotot sambil bersuara, "Ugh ...."Tirta yang tersadar bertanya pada Genta di dalam hati, 'Ada apa ini? Kak, kenapa kamu ... pakai ... isap?'Klang! Begitu Tirta kehilangan fokus, Tungku Petani Suci kembali menjadi biasa dan jatuh ke tanah.Genta menyahut dengan datar, "Pecundang, bukannya kamu suka begini? Aku cuma sekalian bertindak."Tirta melontarkan ucapan yang bertentangan dengan hati nuraninya, 'Oh ... tapi nggak harus begini juga.'"Ya sudah kalau kamu nggak suka. Lagi pula, aku nggak masalah," timpal Genta. Dia

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1892

    Terdapat Teknik Pencari Jiwa di Sekte Kristala. Setiap orang yang berlatih teknik ini bisa menggunakannya pada lawan yang tingkat kultivasinya lebih rendah. Korban dari Teknik Pencari Jiwa ini akan kehilangan kesadaran dan mati.Namun, tidak boleh ada yang mengganggu saat mengerahkan teknik ini. Kalau tidak, kemungkinan besar orang mengerahkan teknik ini akan diserang kembali. Kesadarannya akan terpengaruh dan dia akan kesulitan pulih.Jadi, kesempatan paling bagus untuk menggunakan teknik ini adalah saat kesadaran korban paling lemah.Sebelumnya, ada banyak orang di rumah Keluarga Hadiraja. Arianda tidak bisa menggunakan Teknik Pencari Jiwa pada Tirta.Sekarang, hanya tersisa mereka berdua. Tubuh Tirta juga membeku, jadi dia bisa menggunakan Teknik Pencari Jiwa pada Tirta. Arianda juga tidak perlu memaksa Tirta untuk menulis tekniknya di kertas lagi.Akan tetapi, Arianda tetap memutuskan untuk menunggu sebentar lagi demi alasan keamanan. Dia akan menggunakan Teknik Pencari Jiwa saat k

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1891

    Melihat situasi ini, Arianda mendengus dan berujar dengan ekspresi senang, "Kalau aku nggak bisa membereskanmu, apa gunanya aku berkultivasi untuk mencapai keabadian?"Namun, Arianda tidak menurunkan kewaspadaannya. Sebaliknya, dia malah membentuk 5 pedang es untuk menusuk kaki, tangan, dan pusat energi Tirta.Krak! Siapa sangka, pedang es hancur. Tirta tetap tidak terluka. Arianda bergumam, "Ternyata fisik pemuda ini begitu keras?"Biarpun tubuh Tirta disegel dan dia tidak bisa melawan, Arianda tetap tidak berani maju. Dia menangkap Pedang Terbang Tirta, lalu menendangnya. Terdengar suara dengungan. Pedang Terbang hendak menusuk pusat energi Tirta dengan kekuatan dahsyat.Ting! Pedang Terbang terhempas dan ujungnya bengkok. Tirta mengerang kesakitan. Akhirnya, bagian perut Tirta terluka untuk pertama kali. Kulitnya tergores sehingga darah mengalir."Aneh ... ternyata fisik pemuda ini lebih keras daripada artefak. Dia pasti memakan bahan berharga berkualitas tinggi," gumam Arianda.Seb

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1890

    Wush .... Lima bola api yang cukup besar terlihat seperti matahari kecil. Api yang berkobar membuat udara terdistorsi. Cahaya yang menyilaukan terpancar sehingga menerangi kegelapan malam ini."Teknik Pelindung Es!" seru Arianda. Dia tidak berani memaksakan diri. Arianda ingin menghindar, tetapi sudah terlambat.Setelah Arianda berseru, lapisan es berbentuk bulat dan setebal setengah meter menyelubungi tubuhnya. Lapisan es ini menangkis serangan Teknik Bola Api. Namun, lapisan es sedikit mencair karena serangan ini.Sebelum Arianda merespons, Tirta berseru, "Serang lagi!"Tirta kembali melafalkan mantra. Kali ini, Tirta mengerahkan 10 bola api besar sekaligus. Seketika segala sesuatu dalam area 10 meter tidak terlihat lagi. Ketika 10 bola api dikerahkan, terdengar suara dengungan pedang."Teknik yang lemah! Aku mau lihat kamu bisa bertahan berapa lama setelah energi spiritualmu terkuras seperti ini!" ujar Arianda.Arianda menyadari kekuatan Teknik Bola Api tidak sehebat yang dibayangka

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1889

    Arianda berbalik dan melihat Tirta masih mengejarnya. Dia mencibir dan berujar, "Hei, kejar aku saja. Kamu kira aku takut padamu?"Waktu 1 jam berlalu lagi. Mereka berdua sudah sampai di tengah gunung, tidak ada seorang pun di tempat ini. Sekarang makin banyak energi spiritual di dalam tubuh Arianda terkuras, tidak sampai dua per lima.Namun, Arianda yakin energi spiritual di dalam tubuh Tirta pasti hanya tersisa sekitar setengah. Arianda membatin, 'Tanpa anjing aneh itu, aku sudah bisa bertindak. Setelah memaksa pemuda ini memberitahuku tekniknya, aku masih sempat kembali untuk membunuh 2 murid pembangkang itu!'Begitu memikirkan hal ini, Arianda berhenti. Walaupun kaki kirinya dilumuri darah dan tangan kanannya menarik pakaiannya yang koyak, ekspresinya tetap sangat dingin.Melihat Arianda berhenti, Tirta langsung menebas Pedang Terbang di tangannya sambil berseru, "Wanita tua, lari saja. Kenapa kamu nggak berlari lagi?"Arianda tertawa sinis, lalu menyahut, "Kamu benar-benar bodoh.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status