Share

Bab 2215

Author: Hazel
Anjing hitam berlari dengan cepat sambil marah-marah, "Sialan, apa kamu nggak bisa menunggu sebentar? Aku belum selesai! Sudah jelas gadis itu tertarik padamu. Alangkah baiknya kalau kamu langsung menaklukkannya, jadi aku juga bisa bersenang-senang lebih lama!"

Tirta menyampaikan ucapannya melalui kesadaran spiritual, 'Tutup mulutmu! Kamu kira aku langsung kehilangan kendali setiap melihat lawan jenis sepertimu? Padahal kamu sudah melampiaskan nafsumu selama beberapa jam di pesawat, tapi kamu masih belum puas?'

Tirta melanjutkan, 'Hati-hati, nanti semua energimu terkuras. Lebih baik kamu ikut aku bereskan urusan penting dulu. Apa kamu nggak butuh batu dan obat spiritual lagi?'

Mendengar ucapan Tirta, anjing hitam tidak mengeluh lagi. Dia menyahut, "Ya sudah. Setelah urusan kita selesai, aku baru cari dia."

Melihat Tirta membawa anjing hitam, Cola menjepit kakinya yang gemetaran. Dia menggonggong, sepertinya dia tidak rela berpisah dengan anjing hitam.

Lilian tiba-tiba sedih melihat Tir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2217

    Melihat dua penjahat menunjukkan tatapan galak dan memegang pisau, Brianna sangat ketakutan. Dia menggenggam ranting pohon dengan erat sampai-sampai hampir patah. Brianna bertanya, "Lilian ... apa yang harus kita lakukan sekarang?"Wajah Lilian juga pucat pasi dan dahinya berkeringat. Dia menyahut, "Aku juga nggak tahu. Alangkah baiknya kalau tadi Jawara belum pergi. Kalau dia ada di sini, pasti bisa bantu kita ...."Brianna menyela, "Aduh, aku rasa nggak ada gunanya biarpun dia ada di sini .... nyalinya lebih kecil dari wanita ...."Brianna memang bicara begitu, tetapi sebenarnya dia berharap Tirta kembali. Setidaknya Brianna lebih tenang jika bertambah satu orang.Walaupun tadi Lilian dan Brianna memberanikan diri untuk kembali, sekarang mereka hampir menangis saking takutnya saat benar-benar menghadapi penjahat.Wajar saja jika Lilian dan Brianna takut. Bagaimanapun, mereka hanya mahasiswi yang polos. Saat ini, mereka juga berada di negara lain. Mana mungkin mereka berani melawan du

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2216

    Brianna tidak memercayai ucapan Lilian. Dia membalas, "Apa? Lilian, kamu pasti salah lihat. Pria berengsek itu bukan siapa-siapa, mana mungkin dia menyelamatkan kita?"Namun, Kinsella melihat ekspresi Lilian menunjukkan dia tidak seperti berbohong. Jadi, Kinsella berusaha sabar saat bertanya, "Lilian, coba kamu ceritakan bagaimana caranya dia selamatkan kita? Kalau memang dia itu penyelamat kita, nanti kita harus langsung berterima kasih padanya."Lilian berbicara dengan emosional, "Bu Kinsella, Brianna, apa kalian masih ingat jelas-jelas kita nggak mengantuk waktu bersembunyi di toilet? Tapi, setelah Jawara bilang sesuatu, kita tiba-tiba tertidur. Selain itu, aku baru ingat aku melihat jelas dia mengganti celana sebelum aku tertidur.""Bahkan Jawara langsung berjalan keluar dengan menembus pintu toilet! Hal ini nggak mungkin bisa dilakukan orang biasa. Dengan kemampuannya ini, wajar saja kalau dia bisa melawan Axel. Kalau nggak, orang seperti Axel nggak mungkin melepaskan kita," lanju

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2215

    Anjing hitam berlari dengan cepat sambil marah-marah, "Sialan, apa kamu nggak bisa menunggu sebentar? Aku belum selesai! Sudah jelas gadis itu tertarik padamu. Alangkah baiknya kalau kamu langsung menaklukkannya, jadi aku juga bisa bersenang-senang lebih lama!"Tirta menyampaikan ucapannya melalui kesadaran spiritual, 'Tutup mulutmu! Kamu kira aku langsung kehilangan kendali setiap melihat lawan jenis sepertimu? Padahal kamu sudah melampiaskan nafsumu selama beberapa jam di pesawat, tapi kamu masih belum puas?'Tirta melanjutkan, 'Hati-hati, nanti semua energimu terkuras. Lebih baik kamu ikut aku bereskan urusan penting dulu. Apa kamu nggak butuh batu dan obat spiritual lagi?'Mendengar ucapan Tirta, anjing hitam tidak mengeluh lagi. Dia menyahut, "Ya sudah. Setelah urusan kita selesai, aku baru cari dia."Melihat Tirta membawa anjing hitam, Cola menjepit kakinya yang gemetaran. Dia menggonggong, sepertinya dia tidak rela berpisah dengan anjing hitam.Lilian tiba-tiba sedih melihat Tir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2214

    Lilian yang setengah sadar merasa seperti ditiup angin dan melewati jarak yang sangat jauh. Namun, dia tidak merasa lelah sedikit pun. Lilian malah merasa sangat nyaman bagaikan duduk di atas awan yang empuk.Lilian membuka matanya. Dia melihat taman sakura yang luas, bukan toilet pesawat terbang. Angin berembus sehingga bunga sakura berguguran. Pemandangan ini membuat hati Lilian tenang.Lilian bergumam, "Aku di mana? Apa ini mimpi?"Brianna dan Kinsella yang masih memejamkan mata berbaring di samping Lilian. Hal ini membuat Lilian mengembuskan napas lega. Dia berucap, "Baguslah ... Brianna dan Bu Kinsella juga ada di sampingku."Lilian mengalihkan pandangannya dan melihat Tirta yang berdiri di tepi danau jernih. Sepertinya Tirta sedang menikmati pemandangan. Sosok Tirta tampak menawan.Tentu saja, lebih bagus jika tidak ada pemandangan anjing hitam yang sedang kawin dengan Cola. Anjing hitam terus meraung.Tirta juga merasakan Lilian sudah bangun. Dia menendang anjing hitam dan meneg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2213

    Sesudah beberapa saat, salah satu pasukan militer Negara Yumai berucap, "Ah .... Orang Negara Darsia, beraninya kamu membunuh keponakan Pak Arata! Kamu memang pantas mati! Bunuh dia!"Dua puluh lebih pasukan militer Negara Yumai yang masih hidup langsung menembak Tirta. Mereka tampak seperti menggila.Apa daya, nantinya mereka tidak bisa memberi penjelasan saat dimarahi Arata. Jadi, mereka harus membunuh Tirta.Dor! Dor! Dor! Terdengar suara tembakan beruntun seperti suara petasan.Melihat situasi ini, Axel mengepalkan tangannya dan berucap dengan geram, "Bagus! Biarpun dia itu master, seharusnya dia pasti mati ditembak begitu banyak orang."Tadi Axel hampir kencing di celana begitu melihat kepala Kenji dihancurkan."Pak Tirta pasti baik-baik saja, 'kan?" gumam Hasta.Hasta dan lainnya memang tahu Tirta tidak takut pada peluru. Namun, mereka tetap khawatir melihat begitu banyak orang menembak secara bersamaan. Mereka langsung berdiri dan menghampiri Tirta.Whoosh! Whoosh! Whoosh! Namun

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2212

    Tirta tetap berjalan dengan ekspresi datar. Dahi Kenji berkeringat. Dia merasa seperti diincar dewa kematian dan terjatuh ke jurang tanpa dasar.Hasta berkomentar lagi, "Aku pernah dengar peluru nggak bisa melukai Pak Tirta. Akhirnya aku bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri."Banyak anggota Badan Perlindungan Negara juga menunjukkan ekspresi kagum. Mereka memuji, "Pak Tirta hebat sekali!"Kenji langsung memberi hormat dan berujar tanpa ragu sedikit pun, "Maaf, Pak. Aku nggak sengaja menyinggungmu. Kuharap kamu bisa maafkan aku yang mengganggumu. Ayo kita pergi!"Kemudian, Kenji membawa bawahannya pergi. Axel tertegun melihat situasi ini. Dia segera mengejar Kenji dan bertanya dengan ekspresi panik, "Tunggu dulu ... Pak Kenji, ada apa ini? Bukannya kamu sudah janji mau bantu aku tangkap orang ini? Kenapa kamu tiba-tiba membawa bawahanmu pergi?"Kenji hanya menyahut dengan singkat, "Alasannya simpel. Karena aku nggak bisa menyinggung orang ini!"Selesai bicara, Kenji pergi tanpa be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status