Perjalanan Waktu sang Penguasa Desa

Perjalanan Waktu sang Penguasa Desa

Oleh:  Ummi  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
31 Peringkat
149Bab
17.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jiwa Rama terlempar jauh ke masa kerajaan Bamaraya yang belum mengenal teknologi sama sekali. Di sana, dia menjadi anak tidak berguna dari keluarga pas-pasan. Ini jelas tidak bisa dibiarkan! Dengan bantuan sistem Onshop dan pengetahuannya dari masa depan, Rama akan membantu keluarganya dan membangun desa tempatnya tinggal!

Lihat lebih banyak
Perjalanan Waktu sang Penguasa Desa Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ummi
"Ehm...Memberitahukan kepada para pasukan, Perjalanan Waktu sang Penguasa Desa Season 2 akan hadir dengan judul PWSPD 2 : AKHIR DUNIA" Rama menatap author dengan seksama, apakah ia harus menyampaikan ini? "Jadi diharapkan para pasukan kembali, jangan nongkrong terlalu lama di lapak lain! Sekian!
2024-04-16 19:23:28
5
default avatar
kareezkaputri38
Thor, liburannya jgn lama2. biar fatta nya tetep kuat, klu kelamaan libur nanti fattanya loyo ...
2024-04-13 12:50:15
2
user avatar
Aditia Saputra
kapan season 2 ny kak...
2024-04-08 14:24:55
2
user avatar
Agus Seputarindo
epilog-nya menjanjikan sekali, semoga cepat rilis season 2 nya, ganbate
2024-04-05 00:32:40
5
user avatar
Para dinata
season 2 kapan update nya tuan?
2024-04-02 20:09:33
4
user avatar
Tole
makin lama update cuman 2 bab aja
2024-03-30 18:53:21
1
user avatar
Agus Seputarindo
biar fantasy tapi alurnya mengejutkan, lanjut, boskuhh
2024-03-30 11:54:46
3
user avatar
Ummi
"thorthor mau minta maaf, ada kesalahan pas update bab 136,kemungkinan baru besok munculnya! harap bersabar, mending dibawa war takjil aja!" author sedang sujud sembah ini, :D
2024-03-28 18:19:51
4
user avatar
Fitri Carmudi
ceritanya bagus dan menarik
2024-03-27 20:40:33
2
user avatar
Anoman Plonga Plon
masak 1 hari cuman update 3 bab
2024-03-26 20:02:57
2
user avatar
Er_zhi.zhii
Halo kak ijin promosi karya aku berjudul 'Menentang Dunia' Seorang reinkarnasi terakhir Dewi Es berjuang untuk merebut kembali haknya di Alam Dewa dan menghukum Si pengkhianat.... Sampai jumpa ...
2024-03-26 17:23:22
1
user avatar
Ummi
"Rama dan pasukan bayangan mengucapkan terima kasih atas semangat, komentar dan gems yang diberikan!!kami sedang berusaha untuk membuat author malas kami bekerja lebih keras lagi untuk bisa memenuhi "permintaan bab" yang kalian inginkan!!" "jangan lupa share!" Fatta ...
2024-03-22 19:14:39
2
user avatar
Ummi
tes... tes... tes...
2024-03-22 19:14:28
2
user avatar
Tony pembaca Budiman
sehari kalo bisa 6 bab, hehehe, ngarepdotcom
2024-03-21 18:29:45
2
user avatar
Tole
tambah lagi dong bab per harinya
2024-03-19 23:11:31
3
  • 1
  • 2
  • 3
149 Bab
bab 1
Tahun 2050Negara Andonesia adalah negara yang makmur dengan teknologi terdepan. Semua orang menggunakan "klik" untuk memenuhi kebutuhannya.Terkecuali dengan Rama, pria yang bekerja di pemerintahan ini, menganggap hidup bersama teknologi itu terlalu hampa. Ia menginginkan hidup normal di pedesaan, bermimpi memiliki sepetak tanah dan rumah. Hidup sederhana dengan berkebun dan beternak. Jika uang tabungannya sudah terkumpul, impian itu akan segera terwujud.Namun yang terjadi... "BRUKHT!!!" Badan Rama terpental jauh ke depan ketika sebuah mobil melaju kencang dan menabraknya. Padahal ia berdiri di bahu jalan ketika sedang menunggu taksi online yang dipesannya. Sepertinya pengemudi mobil itu mabuk atau semacamnya.Dalam pandangan memburam, Rama pun bergumam, "Apa aku harus berakhir seperti ini?" Tak lama, kesadaran Rama pun menghilang.***Tahun 721 MasehiRama merasa tubuhnya terasa ringan, ia merasa berada di angin. Tiba-tiba sesuatu seperti mengisap jiwanya. Dan!! "Kau sudah sa
Baca selengkapnya
bab 2
Di sisi lain, Pak Bima duduk bersimpuh di hadapan keluarga Wijaya Kusumo. Ayah kandung dari Rama dan Jaya itu harus dapat bantuan sagu untuk mengisi kembali balabba miliknya. Sebuah tempat yang terbuat dari anyaman daun sagu untuk menyimpan sagu. "Jangan begitu pak Bima, saya akan membantu Anda. Tolong jangan bersimpuh di hadapan saya..."Pak Wijaya memapah pak Bima agar berdiri. "Terima kasih pak Wijaya, saya tidak akan melupakan jasa anda..."ucap Pak Bima dengan linangan air mata. "Bibi..!" Pak Wijaya memanggil pelayannya dan mengintruksikan untuk mengisi balabba milik pak Bima dengan sagu."Tolong isi hingga penuh..."pesannya lagi. "Baik ndoro..." Pelayan itu sontak pergi ke tempat penyimpanan milik kelurga Wijaya. "Pak Bima ini keluarga kerajaan, tolong lain kali jangan bersimpuh di depan saya...saya hanya seorang pedagang," jelas Pak Wijaya merendah. Beliau adalah warga paling kaya yang pekerjaannya seorang pedagang. Meskipun begitu, beliau tidak pernah memandang hina kelu
Baca selengkapnya
bab 3
"Aku hanya menebaknya..." jelas Rama cepat.Pak Bima yang mendengar percakapan kedua anaknya itu mengangguk. "Kukira kamu mulai diam-diam kembali belajar pada paman Nugroho..." timpalnya.Nugroho adalah seorang pejabat daerah yang juga merupakan anggota kerajaan yg menjabat sebagai menteri pertanian. Meski seorang pejabat pertanian, Nugroho tidak terlalu memiliki peran penting. Di masa itu, bidang pertanian adalah bidang pekerjaan terendah. Sedangkan bidang tertinggi ada pada menteri perang, menteri perdagangan dan menteri luar-dalam kerajaan.Meskipun begitu beliau adalah salah satu anggota keluarga kerajaan yang masih menyambut ramah keluarga Adipati.Rama pemilik tubuh terdahulu menyukai belajar, meski pengetahuannya tidak terlalu mendalam. Sayangnya, dia sulit menangkap pelajaran. Namun pemilik tubuh terdahulu, tak menyerah. Dia tetap berbakti dan rajin.Untungnya, Rama yang sekarang adalah PNS di pemerintahan modern sebagai golongan 2, sarjana S2 dengan nilai yang memuaskan. Ra
Baca selengkapnya
bab 4
[Selamat datang di onshop]Saat ini Rama sedang sendirian di kamarnya, pintu kamar sudah ia kunci. Jaya sedang pergi jaga malam bergantian dengan warga lainnya. Pak Bima dikamar dengan ibu Sri. Ini saat yang tepat untuk Rama membedah onshop. Menurut informasi yang Rama dapatkan, 1 logam emas setara dengan 2 juta Rupih, 1 logam perak setara 200 ribu Rupih, 1 logam perunggu setara 20ribu Rupih. Nilai mata uang di zaman ini lebih besar karna lebih murni dibanding zaman modern yang sudah terkena inflasi. Rama memasukkan 1 logam perunggu ke dalam gambar token di onshop. Seketika terlihat nominal 20 ribu Rupih. Rama tersenyum puas dan membayar 5 Rupih untuk harga brownies tadi pagi. 'Lebih baik tidak berhutang' pikirnya. Rama memandangi kotak Brownies dan seketika robot mungil kembali muncul. [Anda bisa membuang sampah ke kotak sampah daur ulang, satu sampah dihargai 1 rupih]Rama langsung tersenyum puas dan mengklik gambar kotak sampah, memasukkan kotak brownies kedalam gambar notifika
Baca selengkapnya
bab 5
Pagi ini cerah seperti biasa, semua warga desa memulai rutinitasnya. Ada yang mencuci dikali, pergi ke kebun dan bekerja di rumah para pejabat. Tadi pagi saat dirumah, Rama sudah menyiapkan insektisida dan perekat yang ia beli di onshop, tak lupa pula membeli semprot manual 10 liter. Penampilan Rama terlihat mencolok dengan menggendong semprot manual itu.Rama mulai menyemprot daun cabe dari bawah keatas, karna hama kutu biasa berada di bawah daun, maka Rama memakai semprotan yang mengeluarkan air seperti embun. Para warga berkumpul di sekitar kebun pak Bima. Menatap kagum, bingung dan pikiran lainnya, karna apa yang Rama gunakan belum pernah mereka lihat sebelumnya. Pak Bima dan Jaya mulai membersihkan rumput-rumput liar disekitar tanaman cabai. Sementara Rama mulai menyisiri tanaman cabai dan menyemprotnya. Ketika ingin menyemprot tanaman cabai dengan insektisida, Rama harus melakukannya di pagi hari atau di sore hari, disaat matahari belum terasa panas.Selesai menyemprot tanaman
Baca selengkapnya
bab 6
"Waaaaahhhh!! Enak sekali..."kata Jaya penuh semangat ketika mencoba nasi goreng yang dibuat Rama. "Masakan ini kaya akan bumbu, bahkan ada telur dan suiran ayam." Kata pak Bima ikut berkomentar. "Enak sekali nduk...kapan kamu menyiapkan semua ini?" Tanya ibu Sri juga. Rama hanya tersenyum ketika keluarganya menikmati masakan sederhana yang ia buat. Padahal nasi gorengnya dibuat dengan bumbu kemasan. Sepulang dari kali, Rama langsung mengeluarkan kompor gas kecil dan memasak nasi goreng, menggoreng telur dan menyuir ayam goreng. Kemudian ditambah dengan bawang goreng. Semua dibeli di onshop. Semua terasa mudah dengan onshop, kendalanya token Rama di onshop mulai menipis. Rama berpikir akan membeli beberapa sabun dan shampo sachet untuk dijual dan mengisi token onshopnya. "Apa nama masakan ini Ram?" Tanya Jaya. "Nasi goreng spesial" Jelas Rama. "Ini... Nasi?" Tanya ibu dengan raut wajah kaget. "Nasi yang cuma para pejabat tinggi yang bisa memakannya?" Tanya Jaya memastikan. B
Baca selengkapnya
bab 7
"Baiklah, aku akan mencatat siapa saja yang memesan barang. Seminggu lagi aku akan berangkat ke desa kuncup..." jelas Rama. Rama mulai mengeluarkan buku kecil dan bolpoin, para warga kebingungan dengan barang yang dipakai Rama karena barang-barang itu terlihat menakjubkan dan ajaib. Namun, mereka menahan rasa penasaran mereka. Saat ini, yang terpenting adalah cairan ajaib yang dimiliki Rama!"Saya...""Saya juga..."Satu persatu warga desa mulai mengangkat tangan dan mengatakan keinginannya. "Tuan Rama, pupuk apa yang tadi kau pakai?" Tanya pak Jarwo. "Itu pupuk untuk merangsang pembuahan, membuatnya berkualitas dan produksinya melimpah." Jelas Rama. Meski terkadang warga desa kebingungan dengan perkataan Rama. Mereka tetap mengangguk, sepertinya apa yang Rama ucapkan adalah kata-kata para keluarga kerajaan yang terpelajar saja. " Saya pesan itu juga ya tuan Rama..."sambung pak Jarwo."Saya juga..."kata pak Bromo dan warga lainnya mulai mengerumuni Rama.***Selesai mencatat pes
Baca selengkapnya
bab 8
Kembali ke desa Mekarsari. Kebun milik pak Bima dan pak Suli sudah mulai bisa dipanen 2 hari lagi. Sedangkan milik petani lain juga sudah bisa dipanen sekitar seminggu kemudian. Rama menjual beberapa bahan insektisida, pestisida dan pupuk. Ada yang berbahan organik maupun sintetis. "Nah ini sabun yang aku janjikan..." Selesai dari kebun, Rama mulai membagikan beberapa sabun batangan kepada para penduduk desa yang ingin pergi ke kali. "Ini beneran gratis Tuan Muda Rama?""Waah, anakku akan semakin cantik kalau memakai sabun ini.""Terima kasih Tuan Muda Rama."Penduduk desa bergantian mengucapkan pujian dan terima kasih kepada Rama. Semua kini memandang Rama dengan takjub, masalah pertanian mereka terselesaikan, Rama juga membagikan sabun batangan secara gratis pada mereka. Siapa yang tidak menyukai barang gratis, bahkan bantuan Rama terhadap kebun-kebun yang terkena hama sangat membantu. Tadinya warga mengira mereka akan kembali terlilit hutan dan upeti jika kali ini kembali mengal
Baca selengkapnya
bab 9
"Tuan muda Rama, aku akan ikut bersamamu ke kota. Aku tidak ingin kau menanggung hutangku... Kau sudah membantu hasil panen ku tidak gagal."Pak Suli mendekati Rama ketika pak Arya dan pengawalnya berlalu pergi. "Aku bersyukur jika paman bisa ikut...tapi tak apa jika aku yang menanggung hutangnya, karna ini ideku..." Jelas Rama lagi. Pak Suli langsung bersujud dan meneteskan airmata. Rama sudah menolongnya memberantas hama, memberikan pupuk untuk cabainya dan kini bersedia menanggung hutangnya. Entah bagaimana paman Suli dan keluarganya akan membalas kebaikan Rama. "Nduk, sebaiknya kita bersiap berangkat, karna jika terlambat maka cabai kita akan mengalami penurunan kualitas."ajak pak Bima. "Bapak di desa saja sama ibu, biar Jaya dan Rama yang berangkat." Jelas Jaya. Rama langsung mengangguk setuju. "Betul, lebih baik Bapak jaga ibu dirumah... Biar kita yang berangkat.""Kalian bisa memakai kereta kudaku, agar bisa cepat sampai.." Jelas pak Wijaya."kebetulan aku akan ke kota juga
Baca selengkapnya
bab 10
"Tuan Muda, aku akan menginap di penginapan Melati. Karna berada di jalan utama, akan mudah untuk menemukannya," jelas Pak Wijaya hormat pada akhirnya."Baiklah, ketika urusan disini selesai, aku akan langsung menyusul kalian.""Tuan Muda Rama, tolong jaga diri anda..." Kata pak Suli juga. Rama mengangguk dan tersenyum meyakinkan. Pak Wijaya dan pak Suli masuk kedalam kereta kuda, dan berlalu. "Jadi kalian belum makan?" Rama kembali fokus kepada Alan.Alan mengangguk takut."Dimana kalian tinggal?" Tanya Jaya. Alan menunjuk ke arah perkampungan pinggir jalan, Rama menatap perkampungan itu nanar. Beberapa kemah didirikan, berdinding kan pelepah daun dan atap jerami. Rama mengisyaratkan Alan untuk menuntunnya. Jaya menatap ragu namun tetap mengikuti Rama dan Alan, ketiga adik Alan mengikuti mereka dengan tertatih. Tapi ketika mereka akan masuk, beberapa pemuda yang sama kurusnya namun terlihat masih mempunyai tenaga menghentikan mereka. "Kalian jangan masuk Alan, keluargamu terkena
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status