Share

Bab 2452

Author: Hazel
Wajah Shazana merah padam saking emosinya, bahkan dia mengumpat. Melihat Tirta masih belum menyingkirkan formasi atau berjalan keluar, Shazana langsung berucap kepada Luvia, "Luvia, di antara kami semua, cuma kamu yang bisa menerobos formasi. Tolong bantu kami."

Luvia tidak langsung menolak permintaan Shazana, melainkan menyetujui sambil mengangguk. Kemudian, dia maju.

Luvia berpura-pura menyeka keringat di dahinya yang seakan-akan keluar karena dia mengerahkan energinya.

Luvia berujar, "Bibi Shazana, formasi ini sangat istimewa. Jadi, aku nggak bisa menerobosnya. Sekarang situasinya mendesak, sebaiknya kita jangan membuat perhitungan dengan Tirta dulu. Setelah menyelamatkan gadis itu, kita baru membuat perhitungan dengan Tirta."

Shazana yang baru tersadar membalas, "Benar! Bisa-bisanya aku melupakan masalah itu!"

Walaupun marah, sekarang Shazana juga menahan amarahnya dan berkata kepada Tirta, "Anak sialan, aku nggak pukul kamu lagi. Cepat keluar dan selamatkan orang bersama Luvia!"

T
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2453

    "Ha?" sahut Lilian yang tidak bisa menerima kenyataan ini. Ternyata Shazana dan lainnya tidak membenci Lilian.Seharusnya mereka tidak bersikap seperti ini kepada Lilian yang merupakan orang luar. Sebenarnya Tirta memakai cara apa untuk menaklukkan mereka semua?Selain itu, Lilian juga merasa malu. Dia menolak secara halus, "Kak Agatha, terima kasih atas niat baik kalian. Sebaiknya aku mandi di rumahku saja. Aku malu kalau merepotkan kalian."Agatha langsung menarik Lilian ke luar sembari membalas, "Aduh, kamu nggak usah merasa malu. Lagi pula, ini bukan salahmu. Kamu ikut kami saja. Nggak usah khawatir, kami nggak akan menyakitimu. Kalau nggak, Tirta pasti akan membuat perhitungan dengan kami setelah pulang.""Um ... oke," kata Lilian. Dia tidak bisa menolak ajakan mereka lagi, jadi dia terpaksa mengikuti mereka pergi. Lilian berpikir entah kapan Tirta bisa pulang untuk menyelesaikan tanggung jawab berat yang tertunda.Para kekasih Tirta yang lain mengikuti di belakang seraya berkomen

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2452

    Wajah Shazana merah padam saking emosinya, bahkan dia mengumpat. Melihat Tirta masih belum menyingkirkan formasi atau berjalan keluar, Shazana langsung berucap kepada Luvia, "Luvia, di antara kami semua, cuma kamu yang bisa menerobos formasi. Tolong bantu kami."Luvia tidak langsung menolak permintaan Shazana, melainkan menyetujui sambil mengangguk. Kemudian, dia maju.Luvia berpura-pura menyeka keringat di dahinya yang seakan-akan keluar karena dia mengerahkan energinya.Luvia berujar, "Bibi Shazana, formasi ini sangat istimewa. Jadi, aku nggak bisa menerobosnya. Sekarang situasinya mendesak, sebaiknya kita jangan membuat perhitungan dengan Tirta dulu. Setelah menyelamatkan gadis itu, kita baru membuat perhitungan dengan Tirta."Shazana yang baru tersadar membalas, "Benar! Bisa-bisanya aku melupakan masalah itu!"Walaupun marah, sekarang Shazana juga menahan amarahnya dan berkata kepada Tirta, "Anak sialan, aku nggak pukul kamu lagi. Cepat keluar dan selamatkan orang bersama Luvia!"T

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2451

    Jika bukan karena dihalangi formasi yang dipasang Tirta, mungkin Shazana sudah menghampiri Tirta dan mencengkeram lehernya. Dia pasti akan menghajar Tirta habis-habisan!Namun, Shazana melontarkan kata-kata yang kasar. Sudah jelas dia sangat marah.Teguran Shazana membuat Lilian ketakutan. Dia segera mendorong Tirta sambil berujar, "Eh ... Pak Tirta, ibumu dan istri-istrimu datang!"Kemudian, Lilian merapikan bajunya yang berantakan. Untung saja, sekarang kesadaran dewi sudah dibangunkan. Kalau tidak, kemungkinan suara Shazana akan membuat usaha Tirta sia-sia.Biarpun begitu, wajah Lilian tetap memerah. Perasaannya juga kalut. Hal ini karena banyak orang melihat kejadian yang memalukan ini. Kelak Lilian pasti malu bertemu dengan mereka.Tirta menyeka air liurnya yang menetes. Jantungnya berdebar saat dia berbalik. Tirta bertanya, "Sialan, kenapa ... mereka semua balik? Bagaimana kalian bisa tahu aku ada di dalam gua?"Shazana dan para kekasih Tirta menunjukkan tatapan geram. Tentu saja

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2450

    Bella menarik napas dalam-dalam, lalu menyahut seraya mengangguk, "Oke."Hanya saja, Bella juga tidak berhasil menghubungi Tirta. Dia bergumam, "Kenapa bisa begini? Nomor telepon Tirta berada di luar jangkauan. Jangan-jangan Tirta keluar tanpa sepengetahuanku?"Shazana yang kesal mengomel, "Berada di luar jangkauan? Kalau begitu, kemungkinan besar Tirta nggak berada di rumah Keluarga Hadiraja lagi. Anak sialan itu memang keterlaluan! Setiap hari dia selalu berkeliaran dan meniduri banyak wanita. Bahkan dia nggak bisa dihubungi setiap ada masalah!"Shazana menegaskan, "Nanti aku harus ikat dia di rumah kalau bertemu dia lagi. Pokoknya dia nggak boleh keluar dari rumah!"Shazana menenangkan dirinya sebelum berkata, "Sudahlah, nggak usah pedulikan dia lagi. Kita pergi dulu. Luvia, kami nggak terlalu kuat. Tolong kamu ...."Sebelum Shazana menyelesaikan ucapannya, Luvia menyela, "Bibi Shazana, kalian nggak usah cemas. Sebenarnya Tirta ada di dalam gua bersama gadis itu. Kita bisa temukan d

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2449

    "Aku memang punya kontak Tirta, tapi aku nggak yakin bisa menghubunginya. Biasanya dia sulit dihubungi," sahut Linda. Selesai bicara, dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon Tirta.Saat ini, Tirta sedang menunggu perubahan Lilian di dalam Gua Dewi. Sementara itu, tidak ada sinyal di dalam gua. Biarpun Alicia menelepon tanpa henti, Tirta juga tidak mungkin menjawab panggilan telepon.Setelah menelepon belasan kali, Alicia mendesah dan berkata kepada Orion, "Paman Orion, maaf. Aku nggak bisa menghubungi Tirta. Bagaimana kalau ... Paman beri tahu Bibi Shazana? Mereka juga kultivator, mungkin mereka bisa memikirkan cara untuk menyelamatkan Linda.""Hais ... cuma itu satu-satunya cara sekarang," timpal Orion yang merasa tidak berdaya. Dia menelepon Shazana dan menceritakan masalah Linda.Shazana kaget, juga merasa khawatir. Dia membalas, "Apa? Linda diam-diam meninggalkan rumah Keluarga Hadiraja untuk pulang ke Negara Raigorou?"Orion yang menyalahkan dirinya menanggapi, "Iya, Sayang. Kami

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2448

    Kala ini, Lilian sudah berubah. Tubuhnya memancarkan cahaya yang jernih bak giok berharga. Selain itu, muncul dua simbol merah yang terlihat seperti kelopak bunga di tengah alisnya. Dua simbol itu terus berkedip.Dalam kondisi seperti ini, Tirta tahu jelas formasi bisa dibangkitkan jika kelopak bunga di tengah alis Lilian sudah sepenuhnya muncul. Kesadaran dewi juga perlahan dibangunkan.Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benak Tirta. 'Aku ada ide. Biarpun nggak ada batu dan obat spiritual, aku punya esens. Aku langsung pakai ini saja.'Pemikiran ini membuat Tirta tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Dia langsung bangkit, lalu berdiri di depan Lilian.....Byur! Langit yang awalnya masih cerah tiba-tiba menjadi gelap, lalu turun hujan deras.Orion, Prita, Alicia, dan Arianda sedang berkumpul di ruang tamu rumah Keluarga Hadiraja. Namun, ekspresi mereka sangat masam.Alasannya karena Linda meninggalkan surat saat mereka sibuk menjual air spiritual dan jimat. Linda diam-diam meninggalkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status