Share

Bab 302

Author: Hazel
Duyung ini bertubuh kokoh, tingginya mencapai dua meter lebih dan lengannya sebesar paha manusia dewasa. Di antara para duyung, dia terbilang berukuran raksasa! Siapa yang tahu seberapa kuat serangannya?

Satu-satunya jalan keluar dari lapangan adalah melalui sisi gua yang telah diledakkan. Duyung itu sudah mulai mencari-cari mereka. Jika mereka terus bersembunyi di sini, cepat atau lambat Tirta dan yang lainnya akan ditemukan!

"Gimana agar kita bisa kabur?" gumam Tirta yang mulai panik.

....

Sementara itu, di luar waduk di pintu masuk Desa Persik.

"Bu Susanti dan Pak Tirta sudah berada di dalam air selama dua hari. Mereka belum juga keluar ...."

Waktu terus berjalan. Niko, Troy, dan Harris makin lama makin khawatir dan gelisah.

Selain mereka, ada juga belasan polisi lain yang masih menunggu. Pasukan besar yang tadinya berada di sana sudah bubar.

Beberapa perahu kecil bersandar di samping waduk. Sejumlah peralatan menyelam terletak di atasnya.

Tidak lama setelah Susanti dan Tirta memasu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** bagus ceritanya lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1455

    Yasmin tidak bercanda. Setelah meninggalkan kamar Bella, dia membereskan barangnya. Yasmin mengikuti alamat yang diberitahukan Tirta sebelumnya dan diam-diam keluar dari vila Keluarga Purnomo. Dia pergi ke Desa Persik sendirian untuk mencari Tirta.Sekarang Yasmin sudah berkultivasi. Dia tidak takut menghadapi bahaya saat keluar. Yasmin berucap, "Kakak Guru, aku pasti akan mempertemukanmu dengan Kak Bella biar kalian bisa bersama lagi! Nanti Kakak Guru harus memberiku hadiah dan memijat tubuhku."Yasmin yang berpikiran seperti ini berjalan keluar dari area vila Keluarga Purnomo dengan wajah memerah. Namun, Yasmin tersesat di jalanan yang padat setelah berjalan cukup jauh.Tiba-tiba, sopir paruh baya yang mengendarai taksi melihat Yasmin yang kebingungan. Meskipun masih kecil, Yasmin memiliki wajah yang cantik dan postur tubuh yang menarik. Sopir itu langsung menghentikan mobilnya di depan Yasmin.Sopir yang berniat jahat bertanya, "Dik, kamu mau pergi ke mana? Paman antar kamu, ya?"In

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1454

    Nabila berujar, "Kita lihat kondisi ayahku dulu. Aku juga khawatir ibuku nggak bisa berpikir jernih ...."Nabila memang belum berhenti menangis, tetapi dia sudah mulai tenang. Kemudian, Tirta menginjak gas dan berangkat ke rumah sakit Kota Lais.Sebelum pergi, Tirta tidak lupa menelepon Ayu untuk mengabari tempat tujuannya. Dia meminta Ayu untuk tidak khawatir serta lanjut beristirahat dengan Susanti dan lainnya. Selain itu, Tirta juga tidak lupa berpesan kepada mereka untuk tetap tinggal di Desa Persik selama dia pergi.....Tirta sedang bergegas pergi ke rumah sakit. Sementara itu, di kediaman Keluarga Purnomo yang terletak di Provinsi Narta. Sejak Tirta pergi, Yasmin terus berusaha melatih Teknik Kondensasi Energi Yin yang diajarkan Tirta kepadanya. Dalam waktu singkat, kultivasi Yasmin sudah mencapai tingkat pembentukan energi tahap ketiga. Ditambah dengan Tubuh Pesona Alami Yasmin, perkembangannya meningkat pesat.Padahal, Yasmin baru mulai berlatih setengah bulan yang lalu. Awal

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1453

    Genta bisa merasakan perubahan di tubuh Tirta. Dia tidak pernah merasa semalu ini sebelumnya. Genta menegaskan, "Jangan bicara sembarangan! Biarpun ke depannya aku punya tubuh, aku juga nggak akan hamil anakmu! Kita nggak mungkin bersama! Ke depannya jangan nggak tahu diri begini lagi. Kalau nggak ...."Hanya saja, sebelum Genta menyelesaikan perkataannya, Tirta tersenyum licik dan menyela, 'Kak, apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu mau membunuh suamimu?'Mendengar perkataan Tirta, Genta makin emosional. Dia mengancam Tirta dengan geram, "Apanya membunuh suami? Jelas-jelas aku nggak punya hubungan apa pun denganmu! Pecundang, kalau kamu bicara sembarangan lagi, aku akan menyeretmu ke dalam mimpi dan memberimu pelajaran!"Genta tidak menyangka suatu saat ada yang berani bicara seperti itu dengannya. Namun, Genta tidak bisa membunuh Tirta. Tentu saja, sekarang Genta tidak rela menghabisi Tirta.Tirta menimpali, 'Kak, ucapanmu salah. Masa kita nggak punya hubungan apa pun? Jelas-jelas k

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1452

    Setelah Tirta melontarkan perkataannya, lingkaran cahaya berkabut yang tidak dapat dilihat secara kasatmata menyelimuti daerah sejauh puluhan kilometer di Desa Persik. Belasan pegunungan yang luas juga diselimuti lingkaran cahaya itu.Bahkan, di daerah paling atas Desa Persik terdapat bayangan samar berwarna sian yang terus berputar seperti ular.Melihat bayangan samar itu, Tirta bergumam, "Formasi Perlindungan Naga Sian ini bisa otomatis menyerap energi spiritual dan energi esensial dari alam untuk terus beroperasi. Kekuatannya juga makin hebat dari hari ke hari. Bahkan formasi ini bisa mengelabui dan menyerang pendatang.""Nggak salah aku pilih formasi ini, memang paling cocok. Tapi, karena kultivasiku belum mumpuni, aku nggak bisa membuat formasi yang bisa menyelimuti daerah sejauh ratusan atau ribuan kilometer. Kalau nggak, spirit formasi naga sian ini juga nggak hanya muncul dalam bentuk bayangan ular yang samar. Mungkin spiritnya bisa membentuk naga yang sebenarnya," lanjut Tirta

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1451

    Agus dan Betari yang berpikiran seperti itu bercinta dengan intens semalaman. Bagian intim Betari membengkak, sedangkan pinggang Agus juga hampir patah.Saat melakukannya terakhir kali, energi Agus sudah terkuras. Akhirnya, napas Agus tersengal-sengal. Dia bersandar di tubuh Betari dan bertanya dengan terbata-bata, "Sialan ... apa kamu ... sudah tunduk?"Agus berpikir malam ini dia hampir kehilangan nyawanya demi kebahagiaan Nabila dan Tirta. Nanti dia akan meminta resep pada Tirta untuk memperkuat tubuhnya dan memulihkan staminanya.Namun, Betari yang tetap membenci Tirta berusaha bangkit biarpun tubuhnya lemas. Dia hendak mencari perhitungan dengan Tirta.Betari memarahi Agus, "Aku nggak akan tunduk! Agus, kamu memang pria berengsek! Kalau kuat, seharusnya kamu lawan Tirta! Masa kamu malah siksa aku?"Setelah itu, Betari memakai bajunya dan turun dari tempat tidur. Agus membentak, "Sialan, kamu memang keras kepala! Bukannya aku sudah bilang padamu itu keputusan Nabila sendiri! Nggak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1450

    Di dalam kamar, Tirta tersenyum nakal begitu melihat Ayu dan Elisa yang berhasrat sama-sama masuk. Dia melepaskan Irene yang sudah lemas, lalu perlahan menghampiri Ayu dan Elisa dengan mata berbinar-binar seraya berbicara, "Hehe. Bi Ayu, Bi Elisa, akhirnya kalian nggak tahan dan berinisiatif mencariku."Tirta menambahkan, "Sepertinya tadi cara Bi Ayu nggak berguna. Kalian harus cari aku untuk menyelesaikannya sampai tuntas.""Apa? Tirta, tadi ... kamu mendengarnya?" tanya Ayu. Mendengar ucapan Tirta, dia merasa sangat frustrasi.Ayu tidak takut Tirta tahu hal itu, tetapi masih ada orang lain di dalam kamar selain Tirta. Ditambah dengan Nabila yang baru bergabung, totalnya ada 9 orang wanita.Yang terpenting adalah ke depannya mereka pasti akan mentertawakan Ayu setelah mengetahui hal ini. Begitu berpikiran seperti ini, Ayu bahkan tidak berani melihat para wanita itu. Dia berbalik dan hendak membawa Elisa kabur.Tentu saja Tirta tidak akan membiarkan Ayu dan Elisa kabur. Dia berujar, "A

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1449

    Ayu bertanya, "Apa kamu nggak menginginkannya? Bajumu sudah basah ...."Melihat Elisa hendak mandi dan meninggalkannya merasa tersiksa sendiri, Ayu makin cemas. Dia segera mencegah Elisa pergi.Mendengar ucapan Ayu, Elisa merasa sangat malu. Dia segera mencari alasan untuk membohongi Ayu, "Kak, tadi ... aku nggak sengaja menumpahkan air waktu minum. Jangan salah paham, aku mau mandi dulu. Kak, minggir sebentar."Namun, kedua kaki Elisa yang gemetaran dan gerak-geriknya yang gelisah menunjukkan dia berbohong. Ayu bisa menebak pemikiran Elisa. Dia berpikir Tirta tidak mungkin keluar begitu cepat.Ayu menahan rasa malunya dan berbisik di telinga Elisa, "Dik, kamu nggak usah berpura-pura lagi. Aku tahu kemampuan Tirta, kamu pasti menginginkannya juga, 'kan? Bagaimana kalau kita saling membantu? Setelah Tirta keluar, kita baru melakukannya dengan Tirta lagi."Apa daya, Ayu benar-benar tersiksa. Seperti orang yang sangat kelaparan hanya bisa melihat makanan lezat, tetapi tidak bisa memakanny

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1448

    Tirta sudah cukup membuat Nabila tidak tahan. Apalagi sekarang ditambah dengan bantuan Agatha dan Susanti. Nabila yang belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini sebelumnya kehilangan kendali. Pikiran Nabila melayang.Nabila memeluk Tirta sambil tidak berhenti menggeleng dan berteriak, "Jangan ...."Namun, Nabila tidak mengungkit ingin pulang lagi. Tirta menyeringai saat melihat kondisi Nabila. Dia tertawa, lalu menceletuk, "Kak Melati, lihat. Bukannya masalah sudah selesai?"Tirta berseru, "Ayo kita sama-sama masuk ke kamar. Kalian berbaris seperti tadi untuk menunggu giliran!"Tirta menepuk bokong Nabila yang sintal. Setelah meninggalkan jejak telapak tangan khasnya, dia memberi isyarat kepada para wanita itu untuk kembali ke kamar. Mereka akan saling memuaskan dan bersenang-senang bersama!"Tirta, kamu memang pintar! Jangan buru-buru, aku mulai nggak tahan. Kamu lanjut bercinta dengan Nabila dulu. Biarkan aku istirahat sebentar," timpal Melati.Melati juga merasa antusias setelah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1447

    "Bukannya sekarang sudah saatnya kamu memenuhi janjimu dengan membiarkan aku melakukannya lewat belakang?" tanya Tirta.Saat bicara, Tirta sengaja mengangkat pinggangnya untuk merangsang bagian tubuh Nabila yang belum pernah disentuhnya itu.Sementara itu, Ayu dan Elisa yang juga berada di tempat memandangi mereka. Melati, Susanti, Agatha, Arum, Farida, dan lainnya yang berada di dalam kamar juga keluar setelah melihat Nabila datang.Nabila kalut begitu dikerumuni sekelompok wanita. Pikirannya kosong. Dia yang awalnya marah merasa malu sekarang.Nabila memukul dada Tirta beberapa kali dan berkata dengan geram, "Tirta, kamu memang berengsek! Kamu selalu menindasku! Aku nggak akan membiarkanmu melakukannya lewat belakang! Jangan harap! Cepat turunkan aku, pokoknya aku mau pulang!"Tirta tidak memedulikan penolakan Nabila. Dia mencium Nabila, lalu membalas, "Kak Nabila, aku nggak mau menurunkanmu kecuali kamu setuju aku melakukannya lewat belakang! Kalau nggak, aku nggak akan membiarkanmu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status