Share

Bab 719

Author: Hazel
Tidak ada siapa pun selain Tirta di sana. Meski merasa bersalah, dia tetap menggunakan mata tembus pandangnya untuk mengintip situasi di dalam.

"Wah! Tubuh Naura bagus juga," gumam Tirta.

Para wanita di dalam ruangan sedang sibuk membantu Naura berganti pakaian. Mereka tidak tahu bahwa Tirta sedang diam-diam mengamati mereka.

Tirta sendiri juga merasa bahwa perbuatannya benar-benar rendah. Jadi, sambil mengintip, Tirta juga memaki dirinya sendiri dalam hati. Setelah itu, dia terus menikmati pemandangan di dalam dengan lebih tenang.

Sepuluh menit kemudian, Naura selesai berganti pakaian. Dengan bantuan para wanita lainnya, penampilannya sudah kembali rapi dan sopan.

Teringat bahwa Tirta masih menunggu di luar, Naura pun berbisik pada Agatha dengan wajah memerah, "Agatha, suruh Tirta masuk dulu. Nggak baik kalau membiarkannya terus berdiri di luar."

"Apa yang nggak baik? Aku masih kesal saat mengingat kata-katanya tadi. Lebih baik biarkan dia tetap di luar!" tolak Agatha sambil bersedeka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hans Silalahi
***** Lanjut
goodnovel comment avatar
Ronaldy Prayogo
tidak tau mau bilang apa, ini baca novel atau nonton iklan
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1741

    Tirta yang penasaran bertanya, "Bu Marila, masalah apa yang sangat mendesak?"Marila tidak berani melihat Tirta. Dia memberanikan diri untuk menjawab, "Mendesak atau nggak, itu tergantung pada Pak Tirta. Menurutku, seharusnya masalah ini sangat mendesak."Marila terdengar malu. Dia berpikir meskipun dirinya dan Devika sudah tidur bersama, Devika tidak mempunyai penis.Sebelumnya Tirta hanya menggesek dan tidak pernah melakukan penetrasi. Marila merasa dia pasti bisa memuaskan Tirta."Ha?" sahut Tirta. Dia merasa ada yang tidak beres.Pria yang tidak berpengalaman pun bisa merasakan ada yang tidak biasa dari ucapan Marila. Apalagi pria berpengalaman seperti Tirta.Namun, sekarang Tirta hanya ingin bertemu dengan ibunya. Dia benar-benar tidak ingin memikirkan hal itu.Kalau tidak, Tirta juga tidak keberatan melakukan hal yang menyenangkan dengan wanita cantik seperti Marila. Ditambah lagi, Marila yang menyerahkan dirinya. Bahkan Tirta merasa sangat gembira.Tirta berdeham, lalu berujar,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1740

    "Aku membangunkanmu malam-malam begini karena ada masalah mendesak. Aku mau pergi ke kediaman Keluarga Hadiraja. Aku mau minta kamu utus orang untuk mengantarku ke sana," kata Tirta.Tirta menyentuh hidungnya, dia merasa malu. Perasaannya pada Marila agak rumit, entah dia menyukai Marila atau hanya mendambakan tubuhnya. Bahkan, belum tentu dia merasakan kedua hal itu. Namun, Tirta yakin Marila menyukainya.Mendengar perkataan Tirta, kegembiraan Marila terdengar lebih jelas saat bicara, "Ha? Pak Tirta, kamu sudah sampai di Nagamas? Kalau begitu ... kamu tunggu sebentar. Aku langsung cari kamu setelah mengganti baju, sama saja kalau aku yang antar kamu ke kediaman Keluarga Hadiraja."Kemudian, terdengar suara Marila mengganti baju di telepon. Tirta menolak, "Nggak usah, Bu Marila. Sekarang sudah malam, kamu istirahat saja. Kamu cukup suruh orang antar aku ...."Tirta masih ingin bicara, tetapi Marila sudah mengakhiri panggilan telepon. Jadi, Tirta menyimpan ponselnya dan menunggu dengan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1739

    Tirta terus memikirkan ibunya. Dia tidak lanjut bicara panjang lebar lagi setelah melihat anjing hitam menyetujuinya.Sekitar 4 jam kemudian, pesawat jet perlahan mendarat di dekat Nagamas. Sebelumnya pesawat jet juga lepas landas dari tempat ini.Pilot cantik menjelaskan pada Tirta dengan perasaan bersalah, "Pak Tirta, pengawasan jalur penerbangan sangat ketat setelah memasuki ibu kota. Kalau mau langsung mendarat di kediaman Keluarga Hadiraja, harus ajukan permohonan pada petinggi dulu."Pilot cantik melanjutkan, "Sekarang sudah tengah malam. Seharusnya petinggi sudah istirahat. Jadi, kita terpaksa mendarat di sini. Kuharap kamu bisa memakluminya."Tirta menimpali, "Nggak masalah, Kak. Aku akan suruh orang untuk mengantarku ke kediaman Keluarga Hadiraja, kamu nggak usah minta maaf. Ini juga bukan kesalahanmu. Kamu pasti lelah setelah mengemudi pesawat jet selama beberapa jam, sebaiknya kamu istirahat."Tirta menambahkan, "Ke depannya kalau ada kesempatan, aku akan beri kamu hadiah. A

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1738

    Setelah pesawat jet menghilang dari pandangan mereka, para wanita baru mengalihkan pandangan dengan perasaan enggan.Tiba-tiba, Nabila berucap dengan tatapan penuh keyakinan, "Bi Ayu, aku nggak ikut makan malam lagi. Selama Tirta pergi, aku harus rajin berkultivasi biar bisa mengejar pencapaian Tirta secepatnya!"Selesai bicara, Nabila kembali ke kamar untuk mulai berkultivasi. Melati menimpali, "Bahkan Nabila juga serajin ini. Aku juga nggak boleh menyusahkan Tirta. Aku ingin bercinta berduaan dengan Tirta selama 3 hari setelah mencapai tingkat kultivasi tinggi."Melati berpamitan, "Ayu, aku juga nggak ikut makan malam lagi. Aku mau fokus berkultivasi!"Setelah melontarkan ucapannya, Melati juga buru-buru turun ke lantai bawah. Para wanita di lantai paling atas mengungkapkan keinginannya untuk berkultivasi pada saat bersamaan."Bi Ayu, aku juga nggak ikut makan malam ....""Ayu, aku juga mau berkultivasi ....""Kak, kalau nggak, kamu nggak usah masak lagi. Lagi pula, kita nggak akan l

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1737

    Namun, Tirta masih menaiki Pedang Terbang saat melewati pintu masuk Desa Persik. Setelah mendarat di tanah, dia melihat tulisan ibunya di batu besar.Mata Tirta berkaca-kaca, dia menyentuh tulisan di batu sambil berlinang air mata. Tirta berkata, "Bu, aku nggak pernah menyalahkanmu. Sebagai putramu, aku sangat senang kamu masih hidup. Mana mungkin aku menyalahkanmu nggak memenuhi tanggung jawabmu sebagai ibu?"Anjing hitam sudah menduga hal ini pasti terjadi. Melihat Tirta pulang sendirian, anjing hitam menggonggong dan menyindir dengan ekspresi senang, "Sekarang kamu baru menangis? Tadi apa yang kamu pikirkan waktu aku beri tahu kamu?"Anjing hitam meneruskan, "Kamu cuma mementingkan kesenanganmu. Akibatnya kamu melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan ibumu. Apa gunanya kamu menangis? Huh, rasakan akibatnya!""Anjing sialan, kalau kamu nggak mau kehilangan semua bulumu, tutup mulutmu!" ancam Tirta. Dia khawatir Shazana menghadapi bahaya saat dalam perjalanan ke ibu kota. Jadi, dia

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1736

    Anjing hitam hampir muntah karena kepalanya diguncang. Dia menceritakan apa yang terjadi kepada Tirta dengan enggan, "Sialan ... jangan guncang kepalaku lagi, aku hampir muntah. Aku beri tahu kamu ... tadi ada 2 wanita datang ... mereka itu pemurni energi .... Salah satu wanita ....""Kemudian, mereka mundur ketakutan setelah melihat formasi yang kamu pasang. Ibumu meninggalkan pesan ... dia menyuruhmu mencarinya di ibu kota .... Ceritaku sudah selesai, apa kamu sudah bisa melepaskanku?" lanjut anjing hitam.Tirta bergumam, "Apa? Ternyata ibuku nggak mati, tapi malah menjadi pemurni energi! Ternyata tadi formasi bereaksi karena disebabkan oleh ibuku ...."Tirta yang kaget langsung melepaskan anjing hitam. Hatinya bergejolak. Tadi Tirta juga merasakannya saat formasi bereaksi.Namun, saat itu Tirta sedang berhubungan intim dengan Tina dan lainnya. Ketika hendak memeriksa kondisinya, formasi sudah kembali tenang. Jadi, Tirta tidak menganggapnya serius. Siapa sangka, dia malah melewatkan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status