Share

Bab 949

Author: Hazel
"Hehe, jadi kamu Tirta ya? Masih muda dan cuma rakyat jelata, tapi berani menyuruhku masuk untuk menemuimu? Benar-benar nggak tahu diri!" Setelah memasuki klinik, Pinot menatap Tirta dengan tatapan tajam. Sikapnya terlihat seperti pejabat tinggi yang penuh wibawa.

"Ayah Angkat, dia Tirta. Jangan lepaskan dia begitu saja! Tirta, ayah angkatku sudah datang. Kamu akan berakhir tragis. Setahun lagi akan menjadi hari peringatan kematianmu!" Karsa yang dibawa masuk langsung dipenuhi api kebencian setelah melihat Tirta. Setelah berbicara kepada Pinot, dia berteriak dengan marah kepada Tirta.

"Kamu ayah angkat Karsa? Huh, sudah tua dan mau mati, tapi masih saja bodoh. Pendiri negara, Pak Saba, ada di sini. Kamu malah berani sesombong ini?" Tirta sama sekali tidak peduli dengan Karsa, melainkan menatap Pinot dan tersenyum dingin.

"Pak Saba? Saba Dinata? Hahaha, kenapa nggak bilang dia raja saja? Kamu ini cuma orang kampung yang picik. Atas dasar apa kamu mengenal orang sehebat Pak Saba?" Pinot
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
hans
***** lanjut
goodnovel comment avatar
Marselinus Bara Padang
msh ada gk sih lanjutan nya
goodnovel comment avatar
Steffy Laya
makin ngga jelas...
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2091

    Mendengar orang tuanya masih hidup, Elisa merasa senang. Namun, dia khawatir begitu mendengar orang tuanya berada di dalam formasi. Elisa bertanya, "Berada di dalam formasi? Jangan-jangan orang tuaku nggak sengaja terjebak di dalamnya?"Tirta berpikir sejenak sebelum menimpali, "Banyak formasi ditinggalkan di dunia misterius. Sepertinya agak sulit untuk menemukan detail lokasinya. Tapi, seharusnya mudah diselidiki kalau Organisasi Publikasi bisa menemukan petunjuk."Althea menyelidiki lagi, lalu menghibur, "Elisa, kamu nggak usah terlalu khawatir. Formasi itu nggak kuat. Kalau nggak, aku juga nggak bisa menyelidikinya dengan kultivasiku sekarang. Aku perkirakan mereka nggak akan terancam bahaya dalam waktu tiga tahun.""Terima kasih, Althea," balas Elisa. Dia baru mengembuskan napas lega. Waktu tiga tahun sudah cukup untuk mencari semua formasi di dunia misterius.Tirta segera menjamin, "Bi Elisa, aku akan kembali untuk temani kamu cari orang tuamu lagi setelah bertemu Bi Ayu dan lainn

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2090

    Febri terlihat lembut dan segar. Aroma perawan juga tercium dari tubuhnya. Febri menjelaskan, "Setelah Kakak pergi kemarin, aku langsung suruh orang menyelidikinya. Tapi, aku belum dapatkan informasi apa pun karena kejadiannya sudah terlalu lama."Febri menambahkan, "Tapi, Kakak nggak usah khawatir. Beri aku waktu setengah bulan lagi. Aku pasti bisa menemukan informasinya."Tirta menimpali sembari mengernyit, "Setengah bulan? Terlalu lama. Aku sudah meninggalkan dunia misterius."Namun, Tirta juga tahu sulit untuk menemukan petunjuk dalam beberapa hari. Melihat Tirta mengernyit, Febri sangat ketakutan sampai menangis. Dia berbicara terbata-bata, "Kak ... aku ... sudah berusaha suruh orang selidiki. Aku sudah utus 50 lebih orang ... tapi ...."Bahkan Aldari yang berdiri di samping juga berkeringat. Tubuhnya gemetaran.Melihat mereka begitu ketakutan, Tirta yang merasa lucu berujar, "Kenapa kalian takut? Aku nggak akan bunuh kalian. Pelan-pelan selidiki saja. Setelah menemukan informasi,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2089

    Mendengar perkataan Elisa, Heidi berniat menyanggah. Namun, dia melihat Elisa terus tersenyum saat membicarakan hal ini. Jadi, Heidi mulai curiga.Heidi membatin, 'Jangan-jangan bajingan mesum itu memang sangat baik pada Elisa? Kita pasti bisa memahami sifat seseorang seiring berjalannya waktu. Kalau aku benar-benar memfitnahnya, nanti juga terungkap.'Rombongan terus melanjutkan perjalanan. Mereka yang menunggangi kuda langsung pergi ke pintu masuk untuk meninggalkan dunia misterius di dekat Sekte Kristala.Di tengah perjalanan, jarang terlihat pesilat kuno dunia misterius yang keluar secara berkelompok. Terkadang mereka melihat pesilat kuno, tetapi semuanya tampak ketakutan seperti baru mengalami bencana besar.Elisa menebak di dalam hati, 'Setelah pertarungan di Sekte Mujarab, banyak ketua dan tetua dari berbagai sekte mati. Kemungkinan besar orang-orang ini kabur karena kehilangan perlindungan. Tapi, masih banyak sekte tersembunyi seperti Sekte Mujarab di dunia misterius. Tentu saj

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2088

    Melihat Heidi menggigit bibirnya, Tirta sengaja bertanya, "Kakakku sayang, kenapa kamu nggak bicara lagi?"Heidi tetap tidak bicara. Dia hanya mendesah. "Um ....""Apa? Kak, kamu bilang kamu sangat menyukai rasanya?" tanya Tirta seraya memelotot. Nada bicaranya terdengar terkejut.Namun, jelas-jelas Heidi tidak mengatakan apa pun. Ini hanya cara Tirta untuk memaksa Heidi bicara.Ternyata Heidi memang terjebak. Dia segera menyangkal dengan kesal, "Bajingan mesum ... jangan bicara sembarangan! Aku nggak ...."Tirta tetap bersikeras mendesak Heidi, "Wanita memang suka melontarkan omongan yang bertentangan dengan isi hati mereka. Kalau Kakak menyangkal, itu berarti kamu mengakuinya. Terima kasih, Kak. Aku juga suka berhubungan intim denganmu."Heidi tidak bisa berbicara dengan lancar lagi. Dia memohon, "Um ... bukan. Aku nggak ... suka .... Bajingan mesum ... lepaskan aku ....""Aku paham. Kakak mau aku lepaskan kamu. Sebenarnya Kakak suruh aku memuaskanmu," timpal Tirta.Tirta bukan hanya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2087

    Setelah mendengar cerita Tirta, Elisa merasa kesal dan juga lucu. Dia mencubit pinggang Tirta sembari berujar, "Pantas saja Kak Ayu bilang kamu banyak akal. Kelihatannya memang benar. Bahkan guruku juga masuk jebakanmu."Kemudian, Elisa juga kepikiran jangan-jangan Heidi membuat Pil Pelupa Cinta untuk dirinya? Tirta tertawa, lalu bercanda, "Bi Elisa, wanita nggak suka kalau pria nggak nakal. Aku juga nggak mau berbohong. Tapi, aku bahkan nggak bisa menyentuh tangan wanita kalau nggak berbohong."Sambil bicara, Tirta memasukkan tangannya ke dalam gaun Elisa dan menggerayangi tubuhnya. Elisa menanggapi, "Kamu juga nggak akan menyentuh tangan wanita kalau diberi kesempatan. Aku sangat memahami sifatmu. Kamu jawab satu pertanyaan lagi. Kalau nggak, aku nggak izinkan kamu menyentuhku."Elisa tidak berani membiarkan Althea melihat ekspresinya. Dia memalingkan wajahnya."Kamu tanya saja, Bi Elisa," sahut Tirta dengan santai. Tangannya yang lain dimasukkan ke dalam baju Althea.Mata Althea mem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2086

    Tirta membujuk Heidi, "Kak, apa kamu sudah selesai pertimbangkan? Kultivasimu bisa meningkat dan rasanya juga nyaman. Kesempatan ini sangat langka.""Diam! Biarpun benar, aku juga nggak akan setuju," tegur Heidi. Dia merasa dipermainkan Tirta.Kemudian, Heidi yang marah mendorong Tirta dan berpesan kepada Elisa, "Kamu ikut aku kembali ke kamarku. Ke depannya kamu nggak boleh menghabiskan waktu bersama bajingan mesum ini.""Guru ...," panggil Elisa. Dia tidak melangkah.Tirta tetap berbicara sembari tersenyum, "Kakakku sayang, Bi Elisa nggak rela berpisah denganku. Lebih baik kamu juga tidur di kamar ini saja. Walaupun tempat tidurnya nggak terlalu besar, berdiri juga sama.""Benar-benar bodoh!" bentak Heidi sambil memelototi Elisa. Dia sama sekali tidak melihat Tirta.Heidi bergegas kembali ke kamar sebelah. Awalnya dia tidak ingin berkultivasi Mantra Petani Suci, tetapi sekarang dia ingin membalas dendam kepada Tirta. Tentu saja dia harus berkultivasi mantra itu.Heidi menenangkan dir

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status