Share

Bab 963

Penulis: Hazel
Selain kaget, para sopir truk juga takut. Tirta sanggup mendorong truk yang begitu berat, jadi memberi pelajaran kepada para sopir truk yang mentertawakannya sangat mudah bagi Tirta.

Jika Tirta menyuruh mereka makan kotoran sambil melakukan siaran langsung, tentu saja mereka harus menurutinya.

Tirta membersihkan abu di tangannya, lalu berjalan menghampiri bos penjual bibit dan berkata dengan tenang, "Bu, apa kamu bisa ambilkan sekop untukku? Aku mau tambal jalannya agar truk di belakang nggak terjerembap lagi."

Tirta malas memedulikan para sopir truk yang ketakutan. Bos penjual bibit mengamati Tirta dengan ekspresi takjub dan menyahut, "Di mobil ada sekop. Aku suruh sopir ambilkan untukmu."

Salah satu sopir truk tersenyum ramah dan menceletuk, "Aduh, kamu nggak usah turun tangan tambal jalannya. Serahkan saja pada kami. Sebelumnya kami yang terlalu picik. Kami harap kamu nggak mempermasalahkannya."

Tirta membalas dengan ekspresi datar, "Sudahlah, itu cuma masalah sepele. Aku nggak meng
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** mantaffff lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2087

    Setelah mendengar cerita Tirta, Elisa merasa kesal dan juga lucu. Dia mencubit pinggang Tirta sembari berujar, "Pantas saja Kak Ayu bilang kamu banyak akal. Kelihatannya memang benar. Bahkan guruku juga masuk jebakanmu."Kemudian, Elisa juga kepikiran jangan-jangan Heidi membuat Pil Pelupa Cinta untuk dirinya? Tirta tertawa, lalu bercanda, "Bi Elisa, wanita nggak suka kalau pria nggak nakal. Aku juga nggak mau berbohong. Tapi, aku bahkan nggak bisa menyentuh tangan wanita kalau nggak berbohong."Sambil bicara, Tirta memasukkan tangannya ke dalam gaun Elisa dan menggerayangi tubuhnya. Elisa menanggapi, "Kamu juga nggak akan menyentuh tangan wanita kalau diberi kesempatan. Aku sangat memahami sifatmu. Kamu jawab satu pertanyaan lagi. Kalau nggak, aku nggak izinkan kamu menyentuhku."Elisa tidak berani membiarkan Althea melihat ekspresinya. Dia memalingkan wajahnya."Kamu tanya saja, Bi Elisa," sahut Tirta dengan santai. Tangannya yang lain dimasukkan ke dalam baju Althea.Mata Althea mem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2086

    Tirta membujuk Heidi, "Kak, apa kamu sudah selesai pertimbangkan? Kultivasimu bisa meningkat dan rasanya juga nyaman. Kesempatan ini sangat langka.""Diam! Biarpun benar, aku juga nggak akan setuju," tegur Heidi. Dia merasa dipermainkan Tirta.Kemudian, Heidi yang marah mendorong Tirta dan berpesan kepada Elisa, "Kamu ikut aku kembali ke kamarku. Ke depannya kamu nggak boleh menghabiskan waktu bersama bajingan mesum ini.""Guru ...," panggil Elisa. Dia tidak melangkah.Tirta tetap berbicara sembari tersenyum, "Kakakku sayang, Bi Elisa nggak rela berpisah denganku. Lebih baik kamu juga tidur di kamar ini saja. Walaupun tempat tidurnya nggak terlalu besar, berdiri juga sama.""Benar-benar bodoh!" bentak Heidi sambil memelototi Elisa. Dia sama sekali tidak melihat Tirta.Heidi bergegas kembali ke kamar sebelah. Awalnya dia tidak ingin berkultivasi Mantra Petani Suci, tetapi sekarang dia ingin membalas dendam kepada Tirta. Tentu saja dia harus berkultivasi mantra itu.Heidi menenangkan dir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2085

    Tirta menambahkan, "Kamu salahkan aku saja."Heidi buru-buru maju, lalu mengarahkan pedangnya ke leher Tirta dan menegaskan, "Bajingan mesum, aku bukan cuma menyalahkanmu. Aku juga ingin membunuhmu! Seharusnya orang yang mempermainkan wanita sepertimu mati disambar petir!"Tirta sama sekali tidak menghindar. Dia tetap berbicara sembari tersenyum, "Marah itu tanda cinta. Dilihat dari sikapmu yang sangat galak, sudah jelas cintamu padaku sangat dalam."Ting! Pedang panjang Heidi perlahan patah hingga tersisa gagangnya. Air mata Heidi mengalir lagi. Dia menusuk jantung Tirta dengan gagang pedang.Heidi menyanggah, "Kamu bicara sembarangan! Justru aku berharap kamu mati! Mana mungkin aku mencintaimu?"Tirta kembali berpura-pura hilang ingatan. Ekspresi Tirta menunjukkan ketulusan dan kesedihannya.Tirta bertanya kepada Heidi, "Jadi, apa semua kata-kata romantis yang kamu bilang padaku sebelumnya bohongan? Kakak bilang aku membuatmu menikmati kesenangan yang belum pernah kamu rasakan sebelu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2084

    Tirta memang memakai baju dan pergi setelah selesai bicara, tetapi ekspresi Heidi berubah drastis. Dia terpaku di tempat sambil memandangi sosok Tirta seperti disambar petir.Heidi bergumam, "Matanya jernih dan ucapannya jelas. Dia juga ingat Mantra Petani Suci. Sudah jelas dia nggak hilang ingatan! Jangan-jangan dia sama sekali nggak terpengaruh dengan Pil Pelupa Cinta?"Heidi melanjutkan, "Benar ... dia .... Dasar bajingan mesum! Ternyata dia cuma berakting untuk menipuku!"Heidi sangat malu dan marah saat teringat dia berinisiatif mengajak Tirta bercinta. Dia ingin langsung keluar untuk bertarung mati-matian dengan Tirta.Heidi tentu tidak mendengar Tirta berpesan kepadanya untuk fokus berkultivasi Mantra Petani Suci. Namun, Heidi panik begitu teringat Elisa dan Althea berdiri di luar pintu kayu yang dibuka Tirta.Heidi tidak ingin murid kesayangannya melihat kondisinya yang memalukan. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.Hanya saja, Heidi mendengar kata-kata mesra Tirta den

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2083

    Mana mungkin Elisa tahu Heidi adalah wanita langka yang mempunyai Tubuh Isap Alami? Heidi malah makin tangguh saat berhubungan intim dengan pria. Tubuhnya tidak akan merasakan pengaruh negatif. Kenikmatan yang dirasakannya malah makin intens.Dari awal, Heidi sudah tenggelam dalam kenikmatan. Dia langsung melupakan logika, moral, etika, dan prinsip. Heidi hanya menikmati kepuasan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Kebetulan Tirta juga makin tangguh saat berhubungan intim. Dia mempunyai senjata tak tertandingi yang langka. Tirta juga sangat berpengalaman. Ketika mencapai klimaks, dia juga tidak memikirkan Heidi baru berhubungan intim pertama kali.Tirta langsung mengerahkan semua tekniknya. Heidi tidak menolak, malah meladeninya. Dia terus mengeluarkan suara desahan yang memabukkan.Alhasil, mereka berdua kehilangan kendali. Keduanya melupakan Elisa dan Althea sudah menunggu di luar selama delapan jam. Tirta dan Heidi menikmati kepuasan yang belum pernah dirasakan sebelumnya.Mer

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2082

    Namun, akhirnya logika Heidi bisa melawan nafsunya. Dia tetap bernafsu, tetapi dia tidak boleh melakukannya. Alasannya karena dia pasti tidak bisa menerima hasilnya.Heidi menahan keinginannya dan bergumam sambil menggeleng, "Pokoknya nggak boleh .... Kalau begitu, bukannya aku menjadi wanita murahan yang diremehkan orang-orang? Sekarang dia sudah hilang ingatan, aku lebih memahami urusan hubungan intim daripada dia."Heidi melanjutkan, "Kalau Elisa tahu gurunya ... melakukan hal itu demi kesenangan sesaat, bagaimana pandangan Elisa terhadapku?"Tirta berpura-pura tidak tahu dan tiba-tiba mendekati Heidi. Mereka bisa mencium napas satu sama lain karena jarak mereka sangat dekat. Dia bertanya, "Kak, apanya nggak boleh? Kamu berubah pikiran ya? Nggak suruh aku pergi lagi?"Heidi tidak berani melihat Tirta lagi. Tangannya yang mencabut jarum juga bergetar. Dia menyahut, "Bukan begitu ... bajingan mesum. Kamu keluar saja. Aku mau pakai baju setelah cabut jarum."Tirta bisa melihat dengan j

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status