Share

Chapter 02

Author: Fetty_Ma
last update Last Updated: 2024-12-03 18:31:08

.

.

.

Suasana ruangan operasi terlihat mencengkram. Kepanikan dokter Da Suan dan beberapa kru terlihat sangat jelas dengan mata yang saling melotot tatkala mendengar suara nyaring alat monitor yang menunjukan garis lurus. 

Dokter Da Suan langsung melakukan tindakan pertolongan Cardiopulmonary Resuscitation(CPR). Namun, setelah beberapa kali mencoba tetap tidak menunjukan hasil yang maksimal.

"Cepat siapkan defibrillator, kita lakukan kardeoversi!" ujarnya setelah menganalisis jika masih ada sedikit kehidupan dan kemungkinan untuk wanita itu selamat. 

Alat kejut jantung siap digunakan dan dokter Da Suan pun memperhitungkan waktu yang tepat melakukan resusitasi jantung paru. 

Setelah kejut jantung dilakukan terlihat semua petugas medis yang berada di dalam ruangan menahan nafas mereka dalam-dalam. 

Semua orang saling menatap dengan wajah yang sendu dan tak berdaya. Ketika berada di situasi harapan pupus, sebuah keajaiban muncul begitu saja di depan mata mereka. 

Tepat pukul 03:00 sebuah alat monitor kembali menunjukan tanda-tanda kehidupan telah kembali. 

Semua orang bertepuk tangan dan saling memeluk erat karena merasa terharu atas keberhasilan mereka. 

..........

Setelah operasi usai, kini sebuah ruangan ICU memperlihatkan sebuah wajah setengah di perban perlahan-lahan mengejapkan mata. Gaiyyun Bai memperhatikan sekitarnya dan menyadari dirinya masih selamat dan hidup kembali. 

Gaiyyun Bai terlihat tidak memperdulikan lukanya yang masih basah, ia menarik infus di tangannya dan dengan nekat turun dari ranjang meninggalkan rumah sakit dengan tertatih-tatih. Meskipun keringat dingin keluar dari setiap pori-pori tapi tetap saja Gaiyyun Bai bersikukuh untuk pergi. 

Seorang perawat yang mengurus Gaiyyun Bai langsung menjatuhkan nampan di tangannya berisi obat-obatan ketika melihat pasien yang awalnya sedang koma kini sudah tidak ada di ranjangnya. 

Perawat lari menuju ruang dokter.

"Dok, pasien yang anda bawa hilang!" seru perawat menjelaskan dengan wajah panik. 

"Kemana dia pergi?" tanyanya. 

"Tidak tahu, Dok!" sahut perawat menggelengkan kepalanya. 

Dokter Da Suan langsung menuju ke ruang cctv untuk melihat ke mana hilangnya gadis yang sudah ia tolong. 

Dari cctv menjelaskan jika Gaiyyun Bai pergi dengan sendirinya dengan keadaan yang masih belum stabil. Terlihat Gaiyyun Bai begitu nekat meksipun ia jatuh bangun untuk segera ingin meninggalkan rumah sakit. 

"Biarkan saja dia, itu adalah pilihannya memilih untuk pergi dari rumah sakit. Simpan rekaman ini untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu dengan gadis itu kita memiliki bukti jika dia memang pergi dengan sendirinya," titah Dokter Da Suan kepada kepala pengaman. 

"Baik, Dok!" 

.........

Beberapa hari telah berlalu dengan cepat. Terlihat dokter Da Suan sedang menikmati sebuah minuman bersoda di dalam bar seorang diri. Dia meratapi kesepiannya di dalam keramaian. 

Bersamaan di tempat yang sama namun di ruangan yang berbeda terlihat Gaiyyun Bai yang sudah sehat kembali sedang beradu nyali dengan seorang pria kekar. 

Tendangan pria kekar itu membuat tubuh Gaiyyun Bai terpental sampai keluar ruangan dan kejadian itu dilihat oleh dokter Da Suan dan pengunjung lainnya. 

Beberapa orang berhamburan karena ketakutan, namun dokter Da Suan justru merasa penasaran dan ingin melihat keributan lebih jelas. Setelah dia memastikan sesuatu, barulah dokter Da Suan menyadari jika wanita yang terpental itu adalah gadis yang pernah dia tolong sebelumnya. 

Gaiyyun Bai ingin mengeluarkan pistol dari balik bajunya, namun ia mengurungkan niatnya karena tiba-tiba saja dokter Da Suan melayangkan botol anggur ke arah pria kekar. 

"PRANG!" suara botol mengenai kepala pria kekar. 

"Hei! Dasar pria pecundang! Beraninya sama wanita saja, sini lawan aku jika berani!" Dokter Da Suan langsung melonggarkan kerah bajunya. Penampilannya saat ini terlihat sangat meyakinkan sekali. 

Tapi tiba-tiba saja kakinya bergetar hebat tatkala beberapa orang pria lainnya keluar dan berdiri di belakangnya pria kekar. 

"Heh! Apa kalian pikir aku takut!?" Dokter Da Suan masih terlihat sangat percaya diri. Namun langkah kakinya terus berjalan mundur ketika para preman itu berjalan maju ke arahnya sambil memainkan sebuah botol kosong di tangan mereka. 

Gaiyyun Bai tiba-tiba saja memegang tangan dokter Da Suan dan mendekatkan bibirnya ke telinga dokter Da Suan lalu berkata, "lari!" bisiknya. 

Dokter Da Suan yang sedari awal sudah ketakutan pun langsung memegang erat tangan Gaiyyun Bai dan langsung menariknya kuat dan berlari secepat mungkin. 

"KEJAR!" seru preman menyusul. 

"Lari.... Cepat lari!" Dokter Da Suan terus berlari tanpa memikirkan ke mana langkah kakinya melangkah. 

Kepanikan dokter Da Suan menyebabkan malapetaka karena dia berlari menuju ke tempat gang sepi dan sunyi. Di tambah di depan mereka adalah gang buntu. 

Para preman yang mengejar tertawa puas.

"Hahaha! Sekarang kalian mau lari ke mana lagi?" Preman kekar itu mengkretekkan lehernya membuat dokter Da Suan meringis merasa linu. 

"Dia tidak ada masalahnya dengan urusan kita!" Gaiyyun Bai maju dan melindungi dokter Da Suan ke belakangnya. 

"Tidak masalah, aku suka keramaian, tambah satu membuat permainan akan semakin seru!" Preman itu memainkan lidahnya menatap Gaiyyun Bai, terlihat sangat menjijikkan. 

"Hai! Jaga sikap kalian, dasar pria c4bul!" Dokter Da Suan melangkah maju dan menunjuk-nunjuk preman kekar yang memainkan lidahnya kepada Gaiyyun Bai. 

Tapi tiba-tiba saja preman itu melayangkan sebuah botol ke arah dokter Da Suan.

"Awas!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 28

    Pagi yang cerah, jam 10 pagan, kuburan keluarga besar leluhur Da Suan di Homeone, berdiri megah di atas perbukitan yang menghadap langsung ke tebing pantai yang biru.Pemberkatan berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Gaiyun Bai menundukkan kepalanya, sesekali melirik ke sekitarnya dengan rasa ingin tahu. Dia mengamati lingkungan sekitar makam dengan seksama, menikmati keindahan alam dan kesucian suasana.Semua anggota keluarga terlihat sangat khusyuk, menyatukan kedua tangan dan memejamkan mata mereka, membiarkan keheningan dan ketenangan mengisi hati mereka. Suasana yang tenang dan sakral ini memperkuat ikatan keluarga dan menghormati leluhur mereka.Gaiyyun Bai memandang giok naga di atas meja persembahan dengan mata penuh kekhawatiran. Pikirannya terus berputar, mencari cara menghentikan niat buruk Kakek Zi Dai.Tanpa kehadiran Zaiyyen, Gaiyyun Bai menyadari bahwa Kakek Zi Dai telah mengincar Da Suan sebagai ketua 7 naga berikutnya. Ia khawatir Da Suan akan terjebak dalam kek

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 27

    Langkah kaki Kakek Zi Dai berhenti di depan pintu, matanya menyapu ruangan dengan curiga. Ia membuka pintu perlahan, memindai setiap sudut dengan seksama. Keningnya mengerut, keheranan mencuat di wajahnya."Ada siapa, Zi Dai?" tanya Kakek Zu Gai dengan nada khawatir."Tidak ada siapa-siapa," jawab Kakek Zi Dai pelan. "Mungkin hanya firasatku saja."Sementara itu, Gaiyyun Bai bersembunyi di balik lemari, napasnya terhenti. Detak jantungnya berdegup kencang. Ia menunggu beberapa detik, memastikan keamanan. Lalu, dengan gerakan pelan dan hati-hati, ia merambat keluar dari ruangan rahasia, menghindari perhatian Kakek Zi Dai. ...............Gaiyyun Bai membuka pintu kamarnya dengan hati berdebar. Namun, ia terkejut melihat Da Suan duduk di kasurnya, vape menyala di tangan, dan mata tajam menembus kegelapan."Apa yang terjadi, Da Suan?" Gaiyyun Bai bertanya dengan nada bergetar.Da Suan membuang asap vape, matanya tetap menatap. "Kamu tahu, aku mulai merasakan s

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 26

    Salju rintik-rintik membalut bumi, menciptakan lanskap putih yang magis. Di dalam mobil, Da Suan mengemudikan dengan hati-hati, sementara Gaiyyun Bai menyanjungkan kepala di bahunya, menciptakan kehangatan cinta di tengah kesepian musim dingin.Di sebuah hunian mewah bergaya Eropa yang membentang di tanah seluas 2 hektar, Gaiyyun Bai terlihat gugup, namun berusaha untuk tetap santai. Ia meyakinkan dirinya bahwa tidak ada yang akan melihatnya malam itu."Selamat datang, cantik," sambut Nyonya Sanani, ibu Zaiyyen, dengan senyum hangat. "Apa kabar? Aku mendengar banyak tentangmu dari Su Arra.""Hallo, Tante. Senang bertemu dengan Anda," jawab Gaiyyun Bai ramah.Nyonya Sanani memandang Gaiyyun Bai dengan mata penuh kagum. "Kamu cantik sekali. Aku jadi iri, kapan putraku mendapatkan wanita secantik dirimu?"Su Arra tersenyum. "Sanani, putramu memang harus belajar dari Da Suan."Da Suan berkelakar, "Tidak, Mah. Aku tidak mau mengajari Zaiyyen. Tapi, jika ada persenan, bisa dipertimbangkan!"

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 25

    Zaiyyen mendekati supirnya dengan langkah pelan, ingin melihat wajahnya yang selalu tersembunyi di balik masker. "Siapa kamu sebenarnya? Mengapa dia memanggil kamu 'Bos'?" tanyanya dengan rasa penasaran.Xing Leo langsung bereaksi cepat, memberi isyarat kepada anak buahnya. Anak buah itu langsung mendekati Xing Leo, berusaha menutupi kesalahan. "Maaf, saya salah orang!" ucapnya.Zaiyyen terhenti sejenak, merasa bingung. Xing Leo berpura-pura marah. "Lain kali perhatikan dengan teliti!"Anak buah itu meminta maaf, tidak berani menatap Zaiyyen. "Maaf, Bos. Biasanya Anda memakai masker hitam, jadi saya salah paham."Zaiyyen terus menatapnya dengan curiga, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."Kalian adalah organisasi besar dan terpercaya. Apakah kesalahan seperti ini sering terjadi?" tanya Zaiyyen dengan keraguan.Xing Leo tersenyum, menyembunyikan kecanggungannya. "Dia baru bergabung dengan kami. Kami tidak pernah melakukan kesalahan selama ini. Jadi, Anda tenang saja."Zai

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 24

    Langkah kaki diam-diam mendekati dari belakang. Da Suan, yang terus berbicara dengan Gaiyyun Bai melalui video call, tidak menyadari kehadiran tersebut.Gaiyyun Bai tiba-tiba berbicara dengan nada serius. "Sayang, sepertinya ada seseorang di belakangmu?"Da Suan memperingati, "Sayang, jangan takut-takuti aku lagi!"Tiba-tiba, Gaiyyun Bai mematikan panggilan. Da Suan terkejut dan segera mencoba menghubungi kembali.Saat itu, Da Suan merasakan sesuatu yang bergerak di belakangnya. Dia perlahan menoleh dan melihat Zaiyyen berdiri dengan senyum licik."HUA!" teriak Da Suan kaget.Zaiyyen tertawa. "Hahaha... Kau!"Da Suan melempar bantal ke arah Zaiyyen. "Kamu!"Zaiyyen bertanya, "Hayo, kamu sedang bicara dengan siapa? Apa dia kekasihmu?"Da Suan membuang muka. "Bukan siapa-siapa!"Zaiyyen mencari laptopnya. "Aku ke sini karena ingin mengambil laptopku. Mana?"Da Suan hanya melirik ke meja tanpa berkata.Zaiyyen berdecak kesal. "Dasar, sudah meminjam bukannya berterima kasih malah buang mu

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 23

    Tuan Domani terpaku melihat sosok misterius membasmi musuh dengan dua pistol dan pisau, tanpa meninggalkan jejak luka pada dirinya sendiri.Da Suan turun dari dalam mobil berlari mendekati ayahnya, wajahnya pucat. "Pah, kamu baik-baik saja?"Tuan Domani menatap Da Suan, masih terkejut. "Dia... dia yang menyelamatkan kita."Sosok itu menghilang ke dalam hutan, meninggalkan keheningan dan mayat berceceran.Keluarga besar turun dari mobil, terkejut melihat pemandangan mengerikan.Kakek Zi Dai mendekati Tuan Domani. "Domani, apakah kamu yang menghabisi mereka?"Tuan Domani menggelengkan kepala, masih mencari sosok misterius. "Bukan, Kakek. Dia... dia yang melakukannya."Semua mata terfokus pada hutan, mencari bayangan penyelamat misterius. Tuan Domani bersemangat, "Dia ada di sini! Seorang wanita misterius dengan rambut bergelombang dan masker hitam. Dia sangat lihai dan menyelamatkan kita dari maut!"Zaiyyen matanya terbuka lebar, penasaran. "Siapa dia? Mengapa dia membantu kita tanpa s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status