Sudah sepuluh menit Vika duduk dikantin kampus, dia sedang menunggu Angga..
Angga memberinya kabar chat singkat kemarin,
"Vik, besok sebelum masuk kampus kita ngobrol dulu dikantin..
" Ya ngga, aku jg ada yang perlu aku omongin ke kamu"..
Kelas sudah hampir dimulai tapi Angga tidak datang juga,vika memutuskan masuk kelas,, tak lama materi dimulai, Angga datang..
"Maaf pak saya terlambat,,dosen hanya mengangguk kan kepalanya, karena hanya terlambat sekitar sepuluh menit masi di beri toleransi, biasanya pak Viktor memberi toleransi waktu sampai lima belas menit, jika lebih dari itu mahasiswany disuruh tutup pintu alias tidak boleh masuk..
Vika memandang Angga dan tidak berkata satu katapun,vika menunggu waktu yang tepat setelah selesai kuliah nanti..
"Angga katanya tadi mau ngobrol dulu dikantin, kok kamu gak dateng sih..
"Maaf vik,tadi aku msi ada urusan.." mereka berjalan keluar dari kelas menuju ruang tuggu didepan kel
Vika bersyukur dan lega setelah menyelesaikan urusannya dengan Angga. Lalu ia berinisiatif untuk menghubungi pak Riki dia ingat dlu pernah menyimpan kontaknya pas diberi tugas.. Vika : pak ini saya Vika, saya mau bilang kalo saya sudah mengakhiri hubungan saya dengan pacar saya Vika : jadi saya mintak tolong agar bapak tidak memberi tahu keluarga sya. Vika : saya tidak mau menyakiti dan membuat orangtuaku kecewa. Vika : dan saya berharap pak Riki dan saya bisa memulai dan menyesuaikan diri, Vika : terimakasih Pak Riki : oke , bagus kalo gitu.. Singkat sekali jawaban dari pak Riki,belum jadi istrinya aja aku sudah pusing gimana kalo tinggal serumah sama orang yang kaku dan irit ngomong. Ya sudah lah yang penting kan aku sudah inisiatif dan berusaha memulai. Semoga saja besok tampangnya tidak jutek. Keesokan harinya Vika memakai kaos berkrah panjang dan rok
Tak lama pemandangan itu didepan mataku, tiba-tiba pak Riki memasuki kelas.. Semua berubah hening dan pak Riki memulai materi, entahlah vika tidak bisa berkonsentrasi rasanya kepalanya mau pecah terlalu banyak hal yang dia pikirkan, dan tanpa disadari wajahnya hanya menatap pak Riki saja, ternyata benar Pak Riki benar-benar dosen yang manis.. ucapnya dalam.hati.. Dia tampak gagah, tegas dan mempesona.. "Vik, mau sampai kapan kamu bengong gitu ,apa kamu mau pak Riki memberi kamu tugas lagi.. sari menyikut tangan vika yang duduk disebelahnya.. "Astaghfirullah,kaget aku.. gatau nih aku gak nyadar.. tapi masak pak Riki setega itu mau ngasih tugas calon istrinya, hahaha vika menjawab sambil tertawa.. sehingga membuat Riki menoleh dan menatap kearahnya.. Vika yang gugup langsung tertunduk malu.. Semoga dia tidak galak ya Allah, gumam vika.. Ternyata pak Riki memberi senyuman yang begitu manis keara
Hari ini Vika kuliah hanya dua jam, sebelum Vika putus dari Angga, Angga tidak pernah melewatkan jam-jam santai atau sebentar seperti itu,pasti ada saja alasan yang membuat Vika mau mengikutinya ke kosan Angga,, Sebenarnya Vika senang sekali telah terbebas dari itu semua dan gemelut dosa yang terjadi tiap hari selama hari-hari kuliah,, Tapi ada rasa kehilangan kebiasaan meskipun itu kebiasaan jelek,tapi sedikit berpengaruh dalam hidup Vika setidaknya Vika tau pulang kuliah langsung kemana,sekarang Vika bingung mau pulang tetapi terlalu pagi, Sari anak kosan, saat weekend dia selalu pulang ke rumahnya, jadi hari jumat jadwal kuliah hanya aatu dan selesai dengan cepat membuatnya bergegas ingin cepat pulang. Kalau saja Vika mau mengajak Sari atau terus terang ingin main dulu atau sekedar makan pasti Sari mau dan tidak menolak, dan bisa mengundur jam pulangnya, tapi Vika merasa sungkan dan mengurungkan niatnya. Saat mereka diparkiran motor ked
Weekend ini benar-benar membuat Vika jenuh,, dia hanya menggilir kasur kursi dan kursi panjang ditengah rumah untuk rebahan..Biasanya handphone nya penuh dengan notifikasi dari Angga.. sekarang hapenya sepi sekali,, dia hanya membuka Instagram dan WhatsApp berkali-kali..Hingga benar-benar bosan, baru saja dia meletakkan hapenya,terdengar suara..Drtt... Vika menoleh dan melototi hapenya seakan tak percaya bahwa itu chat dari Riki..Riki : Soree.. lagi apa nie..Riki : sibuk tidak?Riki : kalo tidak sibuk, boleh tidak nanti malem saya mampir sekalian silaturahmi kerumah calon mertua.Vika tidak henti-hentinya tersenyum sendiri,, ahhh kenapa jadi mabuk kebayang gini ya, padahal hanya sekedar chat rasanya seperti diberi hal yang sangat membahagiakan sampai-sampai dia gugup untuk menjawab chat itu...Vika : ya Mas..Vika : gak kok lagi santai bangetVika : boleh dong maen aja mas..Duh rasanya hati Vika
Drttt... Riki : vik, udah tidur belum.. Riki : tadi kamu cantik sekali, aku jadi terpesona Vika benar-benar bingung mau jawab apa, sebelumnya pak Riki begitu kaku tapi ternyata dia manis juga udahngitu ganteng lagi.. Vika : belum mas Vika : makasih , mas juga ganteng banget pantes dikampus banyak fansnya.. Riki : hahahaha, emang ada ? Riki : kok saya malah tidak tau Riki : ya udah Vik, tidur gih jangan malam-malam kalo tidur.. Vika : siap mas, mas juga ya.. Wooowww rasanya Vika ditimpa durian runtuh tapi bukan sakit ya tapi karena bahagia.. Sepanjang malam dia tersenyum smpai tertidur sungguh benar-benar vika kasmaran.. Senin pagi Vika memulai aktivitasnya seperti biasa.. setelah sarapan dan berpamitan Vika mengendarai motornya ke kampus.. siapa sangka pagi-pagi sudah ada yang mengganggu moodnya.. "Vik,aku pngen ngobrol sama
Vika hanya menunduk dan hendak berjalan menuju kelas, walau Semua mata memandang nya dia tidak mau menjelaskan apapun, karena vika bukan tipe yang mau menyusahkan dirinya untuk disukai orang lain, apalagi harus menjelaskan kepribadiannya kepada orang lain itu jauh sekali dari sifatnya, meskipun begitu Bukan berarti Angga bisa seenaknya mempermalukan Vika dihadapan orang banyak.Mata Vika hanya menatap Angga dengan tatapan jijik walau dia enggan menjawab pertanyaan Angga tapi raut wajahnya jelas menunjukkan kebencian dan amarahnya.Vika sedikit berlari kearah kelas dan untungnya Angga tidak lagi menghentikan langkahnya, tapi tiba-tiba dia menabrak seseorang,," Pak Riki??"" Kenapa kamu lari-lari ini kan kampus bukan lapangan,,?" Rasanya hati Vika dag dig dug bukan karena dia berseri bertemu Riki tapi kecewa dan amarah yang dia coba tahan rasanya ingin meluap ketika dia bertemu Riki.ada rasaa
Riki : Vika ada apa?tadi kok nagis?? Riki : saya jadi kepikiran, apa ada hubungannya dengan saya? Dengan mata berkaca-kaca vika membuka ponselnya untuk membaca chat yang masuk. Vika : saya tidak apa-apa pak, biasa cewek kan suka moodnya berubah-ubah Membaca chat vika, perasaan Riki lega Sementara itu Vika mengikuti kelas dengan perasaan marah dan kecewa,dia benar-benar menyesal telah mengenal Angga apalagi pernah menjadi kekasihnya sialnya mereka satu angkatan satu jurusan dan selalu satu kelas mengingat itu Vika benar-benar muram dan rasanya ingin sekali pindah jurusan tapi tentu semakin rumit . Selesai mata kuliah yang pertama Vika mendekati Sari dan menceritakan semua yang terjadi padanya tadi. Sari berekspresi kesal dan rasanya ingin membuat perhitungan pada Angga tapi Vika melaranngnya. Menurut Vika jika kita benar-benar marah itu membuat Angga senang dan mendapatkan apa ya
Riki : saya tidak masalah jika ada teman kampus mu yang mau diundang, saya juga pasti mengundang teman sejawad saya. Riki : saya tidak mau ada yang disembunyikan saya mau jalani hidup wajar-wajar saja. Riki : tapi kalo kamu kurang yakin atau malu kamu boleh pilih beberapa sahabat, teman yang kamu anggap akan aman dari gosip yang kamu takutkan. Vika : iya mas , oke enak gitu kali ya.. Vika : vika bukan malu mas, hanya takut beberapa orang menjadikan kita bahan gosip atau malah bisa jadi fitnah dari sebagian dan memikirkan hal yang buruk tentang mas,, mas kan dosen vika.. Sudah tiga hari semenjak Angga mempermalukan Vika. Tidak ada tegur sapa diantara keduanya, tetapi sesekali mereka saling beradu pandang.. Tentu saja tatapan Vika yang sinis dan penuh kebencian dipahami dengan baik oleh Angga. Sementara Angga dia benar-benar kehabisan ide untuk membuat Vika simpati lagi kepadanya, dia menyesal dengn apa yang ia laku