Share

BAB 14

Pertanyaan terus berputar dalam kepala enggan berhenti. Belum ada jawaban yang terjawab tuntas. Semua masih terlalu ambigu untuk dimengerti. Elzora terus berkelana mencari satu-satunya pertanyaan yang selalu menuntut untuk dikeluarkan dari pikirannya.

Pukul tujuh pagi, tubuh yang sudah letih siap sedia lepas landas. Keberangkatannya tertunda dua jam lebih. Tenggorokan itu belum dibasahi air sejak bangun tidur. Hanya air sisa mandi dan gosok gigi. Perutnya pun menolak sarapan yang sudah disiapkan Asih. Akhirnya ego mengalahkan rasa lapar. Gadis itu belum menelan apapun selain es teh dan gorengan. Sebuah rumah makan yang jaraknya sekitar sepuluh menit dari bandara. Tempat itu berhasil menggugah selera makan Elzora. Hanya nasi campur dan teh tawar hangat. Bersama lamunan ia perlahan mengunyah makananya.

Ting tinining tininggg ning....

"Halo... Zo apa kabar lo? Pulang woy temen-temen lo pada nanya lo sama gue. Udah Zo mending lo pula

Mae Takata

Kemanakah Elzora akan pergi? Siapakah sosok pelukis Art Style sesungguhnya? Kepada siapa hati Elzora akan tertambat? Nantikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut pada BAB selanjutnya :) Happy Reading and STAY TUNE!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status