Share

Bukan Kasih Sayang Ibu

Seperti orang bodoh, aku hanya duduk terdiam dengan air mata yang hampir kering di kursi ruang tunggu.

Kondisi Gladis sedang kritis dan ditangani oleh dokter dan beberapa asistennya.

Kehampaan kembali kurasa. Kali ini, jauh lebih kosong bersama kesedihan yang larut dalam kebimbangan.

Salah satu pertanyaan terbesarku ialah, dapatkah doa manusia busuk sepertiku dikabulkan Sang Tuhan?

Tatkala pintu ruangan tempat gadis malang itu terbuka, aku langsung semringah dan beranjak berdiri. Segera kuhentikan dokter yang sedang menutup pintu.

“Gimana, Dok? Apakah Gladis bisa diselamatkan?”

Dengan tatapan yang begitu lamat tanpa sedikit pun ekspresi, dokter ini menepuk bahuku. Seolah-olah ini pertanda yang tidak baik. Atau justru hatiku yang terlalu berpikir buruk.

Pria berkacamata bulat di hadapanku mengembuskan napas panjang.

“Untung Saudara cepat-cepat melarikannya ke sini. Telat sedikit saja, dia bisa kehabisan darah k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status