Share

Para Penggemar Cantik

“Jadi, kamu lebih memilih untuk bersenang-senang sama dia, ya, Adrian?! Kamu tega sekali sama tante. Tega!”

Apa-apaan dengan suasana penuh drama ini?

Memangnya kami sedang berada di televisi dengan drama memuakkan, apa?

Akibat itu, Sevanya jadi lengah dan aku bisa melepaskan diri darinya. Maka, kubiarkan saja keduanya bersiteru dengan argumen masing-masing.

Lagi pula, mereka sama-sama ular berbisa. Jadi, tak apa-apa sekali-sekali bertemu dan saling adu ketahanan lidah.

Untung saja, aku bisa kembali ke gedung aula, lalu menikmati segelas Wine yang dibagikan gratis, khusus untuk orang-orang dari agensi dan tamu undangan dari agensi lain.

Saat mengalihkan pandangan ke beberapa stand, Nindya bersama gandengannya berdiri di stand yang memampang poster dirinya.

Tak kusangka, dia malah melihat ke arahku dengan tampang seolah-olah ingin pamer kemesraan.

Yang benar saja. Aku bukan lelaki lemah yang bisa menangis hanya karena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status