Share

Si Gadis Mungil dan Si Tinggi

Dengan alasan sakit, untungnya aku bisa ambil cuti dan dapat beristirahat seharian. Nikmat yang bukan sekadar nikmat. Untungnya lagi, senjata kelelakianku bisa beristirahat dengan tenang dan tentram kali ini.

Tidak seperti sebelumnya saat aku punya waktu libur, tetapi Elaine selalu saja membuat istirahatku tak nyaman. Entah alasan ingin memperkenalkan artis baru, menghafal skenario, dan lain sebagainya.

Kuembuskan napas panjang, lalu menyeruput kopi hangat yang baru saja kubuat. Sepertinya hari ini akan kugunakan untuk bermalas-malasan, menonton film atau membaca buku yang diberikan Kiana padaku.

Sayang. Rencana itu gagal setelah aku membuka pintu rumah dan terlihat Silvia berdiri dengan senyuman mengembang.

Hanya sedetik, lalu kututup kembali pintu.

“Adrian! Kenapa pintunya ditutup lagi?! Buka, dong! Ayo, buka!” teriak perempuan bertubuh tinggi itu sambil menggedor-gedor pintu.

Yang benar saja! Ini baru pukul 10.00 pagi dan renc

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status