Share

Psalm XIX

'Kriiiiiiiinggg!'

Bel sekolah telah berdering panjang dan lantang. Melengking seperti sirine keadaan darurat di kala perang. Hanya butuh sepersekian detik untuk membuat seluruh siswa berhamburan. Mereka berlari tunggang langgang seperti kambing yang baru saja dibukakan pintu kandang, saling berdesakan dan berebut jalan pulang. Wajah siswa-siswi SD itu tampak begitu riang, bersorak-sorai layaknya rakyat yang baru terbebas dari masa penjajahan.

Pelan tapi pasti. Suasana Sekolah Dasar itu mulai lengang. Tidak ada lagi canda tawa dan pekikan yang meramaikan teriknya siang. Hanya tinggal beberapa anak yang masih bermain di halaman. Sebagian karena menunggu jemputan, sementara yang lain karena malas untuk lekas pulang. Ada kesamaan dari dua alasan yang berlainan, mereka sama-sama kurang diperhatikan.

Mengetahui situasi sudah lebih aman dan memungkinkan, pria itu turun dari mobilnya. Ia membawa puluhan balon helium aneka warna di tangan kanannya. Seperti biasa, ia tetap mengawasi sekitar t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status